Alat tangkap Pengelolaan Perikanan di Palabuhanratu .1 Produksi perikanan

23 perikanan biasanya lebih ditujukan kepada pengembangan perikanan komersial karena mereka memiliki administrasi perusahaan yang lengkap dan memiliki aset yang dapat ditarik jika tidak mampu melunasi bunga uang yang dipinjam. Dukungan Pemerintah kepada perikanan pantai skala kecil hampir tidak ada karena mereka tidak mempunyai administrasi yang jelas, kadang-kadang tempat tinggalnya pun berpindah-pindah. Hal lainnya law enforcement yang masih rendah ditambah dengan partisipasi masyarakat yang rendah dalam menjaga dan melestrasikan sumberdaya perikanan juga merupakan kegagalan semua pihak termasuk Pemerintah dalam menata usaha perikanan tangkap. Komitmen Pemerintah dalam mendukung pembangunan perikanan laut, merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam pembangunan di Sektor perikanan laut. Melihat rumitnya struktur kelembagaan yang ikut ambil bagian dalam menangani persoalan-persoalan perikanan laut membuat semakin banyaknya masalah- masalah yang timbul, untuk itu perlu penataan kembali lembaga-lembaga yang terkait dalam bidang perikanan laut sehingga wewenang dan fungsinya jelas dan optimal Dahuri, 2001. Penyuluhan perikanan juga terbatas di Indonesia, sehingga kurang terjadi transformasi knowledge dan teknologi kepada nelayan. Kegiatan menyuluh bukan hal yang gampang karena berkaitan dengan merubah sikap dan perilaku apalagi kalau merubah perilaku manusia yang memiliki pendidikan yang rendah. Jikapun ada SDM penyuluh, terkadang kinerja juga kurang baik. Hal ini karena biaya penyuluh dikontrak Pemerintah dan dipekerjakan per tahun by project, sehingga tanggung jawab dan kontinyuitas pengabdian mereka terbatas. Disamping penyuluhaan, pengawasan juga diperlukan terhadap pemanfaatan sumberdaya ikan di ZEE oleh kapal-kapal ikan asing yang mendapat ijin untuk beroperasi di perairan ZEE Indonesia, sehingga pencurian ikan oleh kapal asing dapat ditekan sedemikian rupa sehingga sumberdaya ikan tetap terjaga Budiono, 2005. Menurut Fauzi dan Anna 2005, overfishing terjadi karena sulit mengendalikan faktor input dalam quasi open acces yang pada akhirnya sulit mengukur seberapa besar kapasitas perikanan yang dialokasikan di suatu wilayah perairan. Dalam kondisi ini sulit untuk mengetahui apakah perikanan dalam keadaan over capacity atau under capacity. Overfishing merupakan permasalahan 24 yang umum terjadi pada perairan yang kegiatan penangkapannya padat di perairan Jawa dan Sumatera. Overfishing adalah suatu keadaan dimana hasil tangkapan melebihi kapasitas ketersedaiaan sumberdaya. Penyebab overfishing karena i Lingkungan misalnya pencemaran, degradasi sumberdaya dan karena ii Manusia misalnya menangkap ikan menggunakan bom, cianida, alat tangkap tidak ramah lingkungan. 2.4 Pengelolaan Perikanan Tangkap Yang Berkelanjutan 2.4.1 Konsep potensi maksimum yang lestari Keberlanjutan suatu sumberdaya sangat ditentukan oleh terjadi tidaknya keseimbangan biologi dari sumberdaya tersebut berupa regenerasi yang terus menerus dan tidak terganggu oleh upaya pemanfaatan yang diterjadi pada sumberdaya tersebut. Pada bidang perikanan tangkap, ditentukan oleh konsep ” Potensi Maksimum Yang Lestari Maximum Sustainable Yield” atau yang bisanya disingkat MSY Clark, 1985. Terlepas dari itu, penggunaan MSY sebagai acuan pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap yang berkelanjutan, juga mempunyai beberapa kelemahan Fauzi, 2005, yaitu : 1 Tidak bersifat stabil, karena bila perkiraan stok meleset meskipun tidak terlelu signifikan, dapat menyebabkan pada pengrusakan stok. 2 Tidak memperhitungkan nilai ekonomis apabila stok ikan tidak dipanen. 3 Sulit diterapkan pada kondisi dimana perikanan memiliki ciri ragam jenis. Namun demikian, menurut Ghofar 2003 konsep MSY juga mempunyai kelebihan dari aspek ekonomis, karena dapat yang diperlukan tidak banyak dan cukup disiapkan dalam bentuk analisis sederhana, mudah pengerjaannya, dan gampang dimengerti oleh siapa saja termasuk pengambil kebijakan. Dalam kaitan dengan peningkatan kesejahteraan manusia, menurut Widodo dan Nurhakim 2002 pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap yang berkelanjutan mempunyai tujuan utama, yaitu : 1 Menjaga kelestarian produksi atau pemanfaatan oleh manusia . 2 Meningkatnya kesejahteraan ekonomi dan sosial budaya nelayan dan masyarakat pesisir pada umumnya.