Lingkup pengembangan perikanan tangkap sebagai wadah co-
35 restriction on gears, penutupan musim closed season, penetapan kuota
penangkapan, penutupan area closed area, dan pembatasan ukuran ikan yang didaratkan.
Menurut Kesteven 1973, sarana produksi merupakan indikator utama penunjang ke arah berkembangnya usaha perikanan tangkap. Sarana produksi
tersebut antara lain penyediaan alat tangkap, pabrik es, galangan kapal, instalasi air tawar dan listrik serta pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
Menurut Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap 2007, pelabuhan perikanan adalah pusat pengembangan ekonomi ditinjau dari aspek produksi,
pengolahan dan pemasaran. Pelabuhan perikanan berfungsi sebagai pusat pengembangan masyarakat nelayan, tempat berlabuh kapal perikanan, tempat
pendaratan ikan hasil perikanan, pusat pemasaran dan distribusi ikan hasil tangkapan, pusat pelaksanaan pembinaan mutu hasil perikanan serta pusat
pelaksanaan penyuluhan dan pengumpulan data. Keputusan bersama Mentan dan Menhub Pasal 1 No. 493KPTSIK.410796 dan No. SK.2AL.106PNB-96
menyatakan bahwa pelabuhan perikanan sebagai prasarana perikanan adalah tempat pelayanan umum bagi masyarakat nelayan dan usaha perikanan, sebagai
pusat pembinaan dan peningkatan kegiatan ekonomi perikanan yang dilengkapi dengan fasilitas di darat dan di perairan sekitarnya, untuk digunakan sebagai
pangkalan operasional, tempat berlabuh, bertambat, mendaratkan hasil, penanganan, pengolahan, distribusi dan pemasaran hasil perikanan.
Unit pengolahan bertujuan untuk mempertahankan kualitas hasil tangkapan dengan melakukan penanganan yang tepat dan mengutamakan produksi selalu
dalam keadaan higienis dan terhindar dari sanitasi. Unit pengolahan ini terdiri dari terdiri dari handling atau penanganan, processing dan packaging. Pada
masyarakat nelayan, unit pengeolahan ini sederhana dan masih bersifat tradisional yang kegiatannya meliputi penggaraman, pendinginan, pengeringan dan
pengasapan Moeljanto, 1996. Hanafiah dan Saefuddin 1986 menyebutkan bahwa pemasaran merupakan
arus pergerakan barang-barang dan jasa dari produsen ke tangan konsumen. Dalam sistem perikanan tangkap, produsen merupakan masyarakat nelayan yang
menyiapkan hasil tangkap dengan kualitas tertentu dan konsumen merupakan
36 pihak lain baik industri maupun perorangan yang membayar hasil tangkapan
dengan harga tertentu. Unit pemasaran merupakan komponen kerja terakhir sekaligus tujuan sistem perikanan tangkap karena dari unit pemasaran ini
dihasilkan transaksi yang dapat menutupi biaya kerja sistem dan memberikan keuntungan bagi pelakunya.
37
3 METODOLOGI