Perikanan Co-management Sebuah Inovasi Memperkuat Kelembagaan

39 mendukung kelengkapan data penelitian. Adapun data yang dikumpulkan baik dari jenis data primer maupun data sekunder meliputi : 1 Data potensi sumberdaya perikanan dan lingkungan 2 Data nelayan 3 Data alat tangkap 4 Data armada penangkapan ikan 5 Data produksi dan komposisi hasil tangkapan 6 Data ekonomi, sosial dan budaya 7 Data finansial usaha perikanan tangkap 8 Data kebijakan dan peraturan yang berlaku 9 Informasi program yang mengadopsi konsep co-management di lokasi 10 Informasi tentang berbagai model co-management untuk pengelolaan perikanan tangkap 11 Data interaksi pengembangan usaha perikanan tangkap SDM, teknologi, modal dan kinerja 3.3 Metode Pengumpulan Data 3.3.1 Metode pengumpulan data primer Metode pengumpulan data primer terdiri dari pemilihan kelompok sampling , identifikasi responden, dan pengumpulan data responden. Metode pengumpulan data ini dilakukan secara berurutan.

1. Pemilihan kelompok

sampling Sampling dilakukan terhadap stakeholders yang terkait dengan kegiatan perikanan tangkap berbasis co-management di Palabuhanratu, yaitu perwakilan nelayan, pedagangpengolah ikan, pengusaha perikanan swasta, pengelola pelabuhan perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan, dan masyarakat pesisir. Faktor-faktor yang diperhatikan dalam pemilihan kelompok sampling ini adalah : 1 Populasi kelompok sampling yang terkait dengan kegiatan perikanan tangkap di Palabuhanratu. 2 Tingkat keterlibatan kelompok sampling dalam kegiatan perikanan tangkap baik langsung maupun tidak langsung. 3 Interaksi langsung kelompok sampling dengan nelayan. 40

2. Identifikasi responden

Jumlah responden yang dipilih dari kelompok sampling tergantung jenis data primer yang dikumpulkan. Responden ini dipilih secara purposive sampling dari kelompok sampling berdasarkan ketokohan, pengetahuan, dan penguasaan terhadap aktivitas kelompoknya. Adapun ketentuan penetapan jumlah responden penelitian adalah : 1 Jumlah responden untuk pengumpulan data analisis SWOT, QSPM, analisis kelayakan usaha, dan analisis skoring adalah 50 orang dari 981 populasi 5- 10 usaha perikanan tangkap sejenis di desa pesisir Palabuhanratu. 2 Jumlah responden untuk pengumpulan data terkait penentuan model co- management menggunakan analitycal hierarchy process AHP mengacu kepada ketentuan AHP menurut Saaty 1991, yaitu 20 orang expert. Responden berasal dari beberapa tokoh dari perwakilan semua kelompok sampling . 3 Jumlah responden untuk pengumpulan data analisis LGP adalah 50 orang dari 981 populasi 5-10 usaha perikanan tangkap sejenis yang potensial dan berbasis co-management di desa pesisir Palabuhanratu. 4 Jumlah responden untuk pengumpulan data terkait perumusan solusi implementasi co-management terpilih menggunakan analisis structural equation modelling SEM mengacu kepada kebutuhan estimasi maximum likelihood Ferdinand 2002 yaitu sekitar 183 orang 20. Responden berasal dari perwakilan semua kelompok sampling.

3. Pengumpulan data responden

Pengumpulan data responden dilakukan dengan dua teknik, yaitu teknik wawancara terbuka dan contingent value method CVM. Teknik wawancara terbuka dilakukan untuk mengumpulkan data terkait pengelolaan perikanan tangkap berbasis co-management yang memerlukan informasi dari pelaku langsung maupun tidak langsung di lokasi. CVM dilakukan untuk mengumpulkan data yang penting untuk pemilihan dan pengembangan model co-management yang tepat dalam pengelolaan perikanan tangkap, namun maksudnya sulit dicerna responden, misalnya dalam pengumpulan data untuk analisis AHP dan analisis SEM. CVM dilakukan dengan menciptakan kondisi pasar hipotesis, sehingga