Penetapan matriks Evaluasi kriteria

153 manusia, permodalan, dan teknologi yang telah dijelaskan pada bagian 7.4.2. Hal ini penting supaya pengembangan sumberdaya manusia, permodalan, dan teknologi perikanan tangkap dapat dilakukan secara efektif dan efisien, dimana hanya komponen turunan yang berpengaruh signifikan yang menjadi perhatian. Selanjutnya interaksi setiap komponen turunan dimensi konstruk dengan komponen sumberdaya, permodalan dan teknologi perikanan tangkap akan dijelaskan pada bagian berikut ini. 1. Interaksi pengembangan sumberdaya manusia Interaksi pengembangan ini memuat arahan tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dan tidak perlu diperhatikan untuk pengembangan sumberdaya manusia SDM perikanan tangkap yang lebih baik menggunakan model co- management kooperatif. Hasil kajian teoritis pada bagian sebelumnya menunjukkan bahwa ada tiga komponen turunandimensi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan sumberdaya manusia perikanan tangkap, yaitu penyuluhanpelatihan, pendampingan, dan bimbingan teknis. Hasil analisis SEM terkait pengaruh ketiga komponen ini dalam pengembangan sumberdaya manusia disajikan pada Tabel 32. Tabel 32 Hasil analisis koefisien pengaruh dan probabilitas dalam interaksi pengembangan SDM Komponen KP S.E. C.R. P Penyuluhanpelatihan X 21 1,000 fix Pendampingan X 22 0,634 0,261 2,423 0,015 Bimbingan teknis X 23 0,989 0,395 2,505 0,012 Penyuluhanpelatihan mempunyai pengaruh positif terhadap pengembangan SDM perikanan tangkap, yaitu dengan koefisien pengaruh KP 1,000 Tabel 32. Hal ini menunjukkan semakin banyak kegiatan penyuluhanpelatihan, maka semakin lebih baik kualitas SDM perikanan tangkap. Namun bila melihat nilai probabilitasnya yang sangat besar fix, sementara probabilitas pengaruh yang dipersyaratkan 0,05 maka pengaruh positif kegiatan penyuluhan dan pelatihan belum terlihat nyata bagi peningkatan kualitas SDM perikanan tangkap. Hal ini memberi arahan bahwa pelaksanaan teknis co-management kooperatif nantinya di 154 Palabuhanratu tidak harus difokuskan pada kegiatan penyuluhan atau pelatihan di kelas. Anggaran untuk kegiatan ini dapat dialihkan pada kegiatan lainnya yang secara nyatasignifikan dapat meningkatkan kualitas SDM perikanan tangkap. Pendampingan mempunyai juga pengaruh positif terhadap pengembangan SDM perikanan tangkap KP = 0,634, dan bila dibandingkan dengan kegiatan penyuluhan, maka pendampingan ini berpengaruh siginfikan bagi peningkatan kualitas SDM perikanan tangkap P = 0,015, tidak melebihi persyaratan. Terkait dengan ini, maka dalam implementasi teknis co-management nantinya harus benar-benar memperhatikan kegiatan pendampingan, terutama bila nelayan dan masyarakat pesisir mengalami kesulitan dalam menjalan usaha perikanan tangkapnya. Pendampingan ini merupakan kegiatan melibatkan secara langsung dari pelaksana program co-management kooperatif pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara teknis oleh nelayan dan masyarakat. Manfaat dari kegiatan ini lebih terasa dibandingkan hanya melalui penyuluhanceramah di kelas. Terkait ini juga, maka anggaran program yang dilakukan untuk pelatihan dapat dialihkan untuk meningkatkan intensitas pendampingan usaha bagi yang membutuhkannnya. Bimbingan teknis juga mempunyai pengaruh positif KP = 0,989 yang siginifikan P = 0,012 terhadap peningkatan kualitas SDM perikanan tangkap. Oleh bimbingan teknis ini dapat menjadi alternatif pengembangan SDM selain pendampingan bila co-management kooperatif nantinya diimplementasikan dalam pengelolaan perikanan tangkap Palabuhanratu. Seperti halnya pendampingan, bimbingan teknis juga merupakan kegiatan terlihat dalam praktek pengelolaan teknis, dimana metode dan sarana perikanan tangkap baru tidak hanya diinformasikan, tetapi juga diuji coba dan nelayan dibimbing dalam penggunaannya. Bila melihat analisis lebih lanjut hasil analisis SEM ini, implementasi co-management kooperatif ini lebih manfaat nyata bila pelaku program terlibat langsung pada kegiatan nelayan, serta nelayan dan masyarakat sekitar dilibatkan secara aktif pada berbagai program co-management kooperatif terutama yang terkait dengan pengembangan SDM. Pelatihanpenyuluhan merupakan sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar masyarakat dan stakeholders semakin