Saran Model co management perikanan tangkap di Palabuhanratu

118 Gambar 16 Struktur Hierarki Strategi Pemilihan Co-Management. Gambar 17 Hasil analisis kepentingan dan uji banding berpasangan kriteria. Aspek biologi merupakan aspek pengelolaan yang paling penting dengan penerapan model co-management dalam pengelolaan perikanan tangkap di Palabuhanratu, yaitu dengan rasio kepentingan RK 0,346 pada inconsistency terpercaya 0,07 Gambar 16. Sedangkan batas inconsistency yang diperbolehkan secara statistik adalah tidak lebih dari 0,1. Tingginya rasio kepentingan nelayan ini terlihat dari hasil uji banding berpasangan format AHP antar aspek pengelolaan terkait seperti ditunjukkan pada Gambar 17. 119 Aspek biologi lebih penting dua kali daripada aspek teknologi dan aspek ekonomi dalam pengelolaan perikanan tangkap di Palabuhanratu Gambar 17. Aspek biologi sama penting dengan aspek sosial budaya, dan tidak ada aspekkriteria yang lebih penting daripada aspek biologi. Aspek ekonomi merupakan merupakan aspekkriteria pengelolaan yang berkepentingan kedua terhadap penerapan model co-management dalam pengelolaan perikanan tangkap di Palabuhanratu, yaitu dengan rasio kepentingan RK 0,286 pada inconsistency terpercaya 0,07. Pada Gambar 17, meskipun aspek ekonomi tidak seurgen aspek biologi, tetapi aspek ekonomi ini lebih penting dua kali daripada aspek teknologi dan aspek sosial budaya. Aspek sosial budaya merupakan aspekkriteria pengelolaan yang berkepentingan urutan ketiga terkait pengelolaan perikanan tangkap dengan menerapkan model co-management di Palabuhanratu, yaitu dengan rasio kepentingan 0,205 pada inconsistency terpercaya 0,07. Hasil uji banding berpasangan Gambar 17 menunjukkan bahwa aspek sosial budaya ini hanya kalah penting daripada aspek ekonomi, sedangkan dengan aspek biologi dan aspek teknologi sama penting. Aspek teknologi merupakan aspekkriteria pengelolaan yang berkepentingan urutan keempat terakhir terkait pengelolaan perikanan tangkap dengan menerapkan model co-management di Palabuhanratu, yaitu dengan rasio kepentingan 0,163 pada inconsistency terpercaya 0,07.

6.4.2 Faktor pembatas limit factors pengelolaan perikanan tangkap

Selain aspek pengelolaan yang cenderung berupa harapan ke depan, kegiatan pengelolaan perikanan tangkap di Palabuhanratu juga dihadapkan pada berbagai keterbatasan yang ada. Model co-management yang baik merupakan model co-management yang dapat mengakomadir secara maksimal aspek pengelolaan dengan memperhatikan berbagai faktor pembatas limit factors yang ada di lokasi. Hal ini penting untuk menjamin kelestarian potensi perikanan dan keberlanjutan pemanfaatannya yang berbasis pada kekuatan lokal. Hasil analisis terkait untuk setiap faktor pembatas limit factors yang ada dalam pemenuhan aspek pengelolaan terkait penerapan model co-management perikanan tangkap di Palabuhanratu disajikan pada Gambar 18 dibawah ini.