134
8.1.2.4 Biaya, Keuntungan dan Marjin Tataniaga pada Saluran D1 dan D2
Pada saluran D, yang mengeluarkan biaya tataniaga adalah pedagang pengumpul dan pedagang besar luar daerah. Berbeda dengan saluran-saluran
sebelumnya, dalam saluran 5 ini out put dari pedagang pengumpul belum dalam bentuk beras melainkan masih dalam bentuk gabah. Oleh sebab itu lembaga
tataniaga berikutnya yakni pedagang besar harus mengolah gabah tersebut menjadi beras dan menggradenya sesuai yang diinginkan seperti jenis Kepala dan
Super, sehingga saluran ini terbagi dua menjadi D1 untuk jenis Kepala dan D2 untuk jenis Super Gambar 17.
Gambar 17. Saluran Tataniaga D1 dan D2
Keterangan : Pengolahan gabah menjadi beras dilakukan oleh pedagang besar. D1 = jenis kualitas beras yang dijual kepada kosumen adalah Kepala.
D2 = jenis kualitas beras yang dijual kepada konsumen adalah Super.
Biaya yang dikeluarkan oleh pedagang pengumpul adalah biaya transportasi ongkos beli dari petani dan biaya bongkar muat barang. Besarnya
biaya transportasi yakni Rp. 48 per kg dan biaya bongkar muat besarnya Rp. 35 per kg. Biaya yang dikeluarkan oleh pedagang besar luar daerah diantaranya upah
penjemuran gabah, penggilingan, pengemasan, grading, sortir, upah timbang dan biaya penyusutan dan transportasi. Upah penjemuran gabah masing-masing
sebesar Rp. 22,5 per kg. Biaya penggilingan besarnya Rp. 185 per kg,
Petani P.Pengumpul
PB.Luar daerah
Konsumen Super
Konsumen Kepala
135
pengemasan Rp. 325 per kg; grading Rp. 40 per kg; sortir Rp. 20 per kg; biaya transportasi Rp. 85 per kg dan besarnya upah timbang sebesar Rp. 5 per kg.
Sementara untuk biaya penyusutan adalah rendemen dari gabah yang dibeli dari pedagang pengumpul. Rendemen gabah yang dibeli dari pedagang pengumpul
pada tingkat pedagang besar, besarnya berbeda-beda menurut jenis kualitas beras. Rata-rata rendemen gabah masing-masing untuk jenis Kepala besarnya 50 persen
dan untuk jenis Super besarnya 45 persen. Biaya penyusutan masing-masing besarnya Rp. 2.201 per kg dan Rp. 1.981 per kg. Total biaya tataniaga pada
saluran 5A dan 5B adalah Rp. 2.866,75 per kg dan sebesar Rp. 2.751,63 per kg. Perinciannya tampak pada Tabel 17.
136
Tabel 17. Rincian Harga Jual, Biaya, Keuntungan dan Marjin Tataniaga pada Saluran D1 dan D2
Harga Rpkg
HargaRpkg
Petani
Harga jual
3.000,00 40,82
3.000,00 43,80
Farmershare 40,82
43,80
Pedagang Pengumpul
Harga Beli
3.000,00 40,82
3.000,00 43,80
Biaya tataniaga :
Biaya bongkar muat
35,00 0,48
35,00 0,51
Transportasi 48,00
0,65 48,00
0,70 Total
Biaya 83,00
1,13 83,00
1,21 Harga
Jual 3.800,00
51,70 3.800,00
55,47 Keuntungan
717,00 9,76
717,00 10,47
Marjin 800,00
10,88 800,00
11,68 RC
Ratio 1,23
1,23 1,23
1,23
Pedagang Besar Luar Daerah
Harga Beli
3.800,00 51,70
3.800,00 55,47
Biaya tataniaga :
Penjemuran 22,50
0,31 22,50
0,33 Penggilingan
185,00 2,52
185,00 2,70
Pengemasan 325,00
4,42 325,00
4,74 Grading
40,00 0,54
40,00 0,58
Sortir 20,00
0,27 20,00
0,29 Upah
timbang 10,00
0,14 10,00
0,15 Penyusutan
50 2.201,25
29,95 penyusutan
45 1.981,13
28,92 Transportasi
85,00 85,00
Total Biaya
2.803,75 38,15
2.668,63 38,96
Harga jual
7.350,00 100,00
6.850,00 100,00
Keuntungan 746,25
10,15 381,38
5,57 Marjin
3.550,00 48,30
3.050,00 44,53
RC Ratio
1,11 1,11
1,06 1,06
Konsumen
Harga beli
7.350,00 100,00
6.850,00 100,00
Total Biaya
2.886,75 39,28
2.751,63 40,17
Total Keuntungan
1.463,25 19,91
1.098,38 16,03
Total Marjin
4.350,00 59,18
3.850,00 56,20
Jenis Biaya
Saluran D1
Saluaran D2
Sumber: Data primer, diolah Persentase terhadap harga konsumen
8.1.2.5 Biaya, Keuntungan dan Marjin Tataniaga pada Saluran E1 dan E2