145
Nilai persentase keuntungan terbesar dimiliki oleh saluran tataniaga A dengan nilai 43,48. secara nominal merupakan terbesar dibandingkan dengan
lembaga lainnya yang terlibat dalam saluran tersebut. Penggunaan analisis R per C ratio yaitu untuk mengetahui rasio besar
keuntungan yang diperoleh terhadap setiap rupiah yang dikeluarkan. Pada kedua belas saluran tataniaga yang diteliti, maka nilai rasio R per C terbesar dimiliki
oleh pedagang pengecer daerah pada saluran A, yakni sebesar 1,36 yang artinya untuk setiap Rp. 1,00 biaya yang dikeluarkan akan mendapatkan keuntungan
sebesar Rp. 1,36.
8.3 Struktur Pasar
Struktur pasar yaitu suatu dimensi yang secara deskriptif menjelaskan gambaran fisik meliputi apa yang dimaksud dengan industri , pasar, ukuran
perusahaan di dalam suatu pasar , ukuran dari distribusi dan konsentrasi perusahaan, jenis-jenis dan diferensiasi produk, kondisi keluar masuk pasar dan
hubungan antara penjual dan pembeli, pembeli-pembeli serta penjual-penjual. Hubungan antara penjual dengan penjual dan pembeli dengan pembeli
disebut sebagai kompetisi. Hubungan kompetisi ini menggambarkan bagaimana lembaga tataniaga berinteraksi dan mengambil tindakkan sebagai reaksi atas
tindakkan yang dilakukan oleh lembaga tataniaga lainnya dalam satu tingkatan sistem tataniaga yang sama. Hubungan antara penjual dan pembeli disebut dengan
hubungan negosiasi, hubungan ini terbentuk dari tindakkan dan interaksi antar penjual dan pembeli.
Hubungan kompetisi dan negosiasi mungkin dapat ditunjukan oleh karakter individu bagaimana lembaga ‘a’ berinteraksi dengan lembaga’ b’ dalam
146
pasar atau agregasi dari semua pelaku pasar bagaimana semua lembaga berinteraksi. Agregasi hubungan antara pembeli dan atau penjual disebut dengan
perilaku pasar atau market conduct Hammond and Dahl, 1977. Hammond dan Dahl 1977 menyatakan ada empat karakteristik yang
dapat digunakan untuk membedakan struktur pasar, yaitu : 1 jumlah dan ukuran perusahaan atau produsen, 2 pandangan pembeli terhadap sifat produk, 3
kondisi keluar masuk pasar dan 4 tingkat pengetahuan seperti biaya, harga dan kondisi pasar diantara partisipan.
Secara garis besar struktur pasar dapat digolongkan ke dalam dua kelompok utama yaitu pasar bersaing sempurna dan pasar bersaing tidak
sempurna. Ciri-ciri yang terjadi dalam pasar beras Pandan Wangi Murni adalah didalam pasar terdapat banyak penjual dan pembeli , saluran-saluran tataniaga
pasar hanya menguasai sebagian kecil dari barang yang dipasarkan sehingga tidak dapat mempengaruhi pembentukan harga pricetaker dibuktikan dengan
banyaknya lembaga tataniaga 34 lembaga pada setiap tingkatannya pada saluran tataniaga , produk yang dipasarkan bersifat homogen beras pandan wangi murni
kepala dan super serta pelaku pasar dapat dengan mudah keluar atau masuk kedalam pasar karena tidak adanya hambatan keterikatan.
Berdasarkan ciri-ciri lembaga-lembaga yang membentuk saluran tataniaga, jumlah pembeli dan penjual maka pasar yang terjadi pada tataniaga beras
pandanwangi murni didaerah penelitian adalah pasar bersaing sempurna.
147
IX KESIMPULAN DAN SARAN
9.1 Kesimpulan