68
dibandingkan dengan petugas PPL. Petugas PPL dilokasi penelitian memang lebih paham tentang budidaya padi pandanwangi secara konsep teori, namun dalam
prakteknya kurang memahaminya dibanding petani.. Pada Tabel 8 dapat dilihat bahwa petani pemilik penggarap yang memiliki
pengalaman usahatani selama 5-15 tahun sebanyak 2 orang 14,28 persen; antara 15-25 tahun sebanyak 4 orang 28,58 persen dan sisanya sebanyak 8 orang
57,14 persen memiliki pengalaman diatas 25 tahun. Petani penggarap yang memiliki pengalaman dibawah 15 tahun sebanyak 3 orang 23,08 persen; 4 orang
30,77 persen berpengalaman 15-25 tahun dan sisanya 6 orang 46,15 persen berpengalaman di atas 25 tahun. Dari segi pengalaman di lapangan, temyata
semua responden petani pemilik penggarap memiliki pengalaman bertani padi pandan wangi diatas 5 tahun. Berarti jika dilihat dari pengalaman, dapat dikatakan
petani pemilik penggarap lebih berpengalaman dibandingkan dengan petani penggarap.
5.2.5 Kepemilikan Lahan
Penguasaan lahan antara petani pemilik penggarap dengan penggarap tidak sama. Petani pemilik penggarap di lokasi penelitian cenderung memiliki lahan
yang lebih luas dibandingkan dengan penggarap, tetapi dalam pengolahannya sebagian dari mereka ada yang membayar petani penggarap untuk mengelolanya.
Luas lahan yang dikuasai oleh petani pemilik penggarap sebesar 11,45 Ha, dua kali lipat lebih dari lahan yang dikuasai oleh petani penggarap yaitu sebesar 4.,3
Ha. Dari jumlah itu sebanyak 7,63 Ha lahan petani pemilik penggarap ditanami padi Pandan Wangi per musim tanam. Sedangkan sebanyak 1,43Ha lahan petani
penggarap ditanami padi Pandan Wangi per musim tanam.
69
5.2.6 Jumlah Tanggungan Keluarga
Besarnya pendapatan usahatani seseorang tidak dapat dijadikan sebagai indikasi kesejahteraaan hidup keluarga petani. Jika besarnya jumlah pendapatan
usahatani sebanding dengan banyaknya jumlah anggota keluarga petani yang harus ditanggung, maka besarnya jumlah pendapatan yang diterima petani tidak
akan berpenggaruh nyata terhadap kesejahteraan hidup keluarga petani. Tampak pada Tabel 8 jumlah tanggungan keluarga petani responden terbanyak baik petani
penggarap maupun pemilik penggarap berjumlah 5-6 orang. Petani pemilik penggarap yang memiliki tanggungan keluarga 1-2 sebanyak 1 orang 7,14
persen; 5 orang 35,71 persen petani memiliki tanggungan keluarga berjumlah 3-4 orang dan tanggungan yang menanggung jumlah keluarga 5-6 orang sebesar
57,15 orang 8 orang. Sementara petani penggarap yang memiliki tangungan 1-2 orang berjumlah 2 orang 15,38 persen; sebanyak 5 orang 38,47 persen yang
memiliki tanggungan keluarga 3-4 orang dan 6 orang 46,15 persen yang memiliki jumlah tanggungan keluarga sebanyak 5-6 orang.
5.2.7 Sumber Modal
Sumber permodalan usahatani merupakan hal yang dapat dijadikan tambahan karakteristik responden. Alasannya karena modal merupakan faktor
pentingyang bisa menjaga keberlangsungan usahatani padi pandanwangi. Jika tidak memiliki modal yang cukup maka akan dipastikan usahatani tidak akan
berjalan dengan lancar. Sumber modal petani baik petani pemilik penggarap maupun penggarap sebagian besar berasal dari modal sendiri pribadi. Adapun
sumber modal yang berasal dari pihak luar yaitu berasal dari pinjaman sesama
70
petani yang tergabung dalam kelompok tani, pinjaman tengkulak ataupun pinjaman lainnya. Dilokasi penelitian tidak ditemukannya peran Kredit Usahatani
KUT atau Program Usaha Agribisnis Pedesaaan PUAP. Menurut keterangan para petani KUT di daerah mereka mengalami kemacetan dalam hal dana. Hal itu
disebabkan dana yang dipinjam oleh petani sebagian besar tidak kembali , sehingga membuat KUT tidak dapat difungsikan lagi. Sedangkan mengenai PUAP
sebagian besar petani belum mengetahui akan program pemerintah tersebut. Mereka berkeinginan sekali untuk merasakan peran KUT dan PUAP sehingga
dapat membantu mereka dalam hal pengadaan modal bagi usahataninya.
71
VI ANALISIS USAHATANI PADI PANDANWANGI
6.1 Waktu Budidaya padi pandanwangi