43
3.1.3.2 Lembaga dan Saluran Tataniaga
Lembaga tataniaga adalah badan-badan yang menyelenggarakan kegiatan- kegiatanatau fungsi tataniaga yang membuat barang-barang berpindah dari tangan
produsen ke konsumen. Yang termasuk lembaga tataniaga adalah produsen, pedagang perantara dan lembaga pemberi jasa.
Produsen adalah semua orang badan yang tugas utamanya menghasilkan
barang-barang. Pedagang perantara midleman pre intermediary adalah perorangan, perserikatan, atau perseroan yang berusaha dalam bidang tataniaga
yang tugasnya membel dan mengumpulkan barang-barang yang berasal dari produsen dan menyalurkannya kepada konsumen. Lembaga pemberi jasa
facilitating agencies adalah orang atau badan yang memberikan jasa atau fasilitas untuk memperlancar fungsi tataniaga yang dilakukan produsen atau
pedagang perantara. Contoh dari lembaga ini antara lain adalah bank, usaha pengangkutan, biro iklan dan sebagainya.
Penyaluran barang-barang dari pihak produsen ke pihak konsumen melalui satu hingga beberapa pedagang perantara yang berbeda. Pedagang perantara ini
dikenal sebagai saluran tataniaga marketing channel. Jadi saluran tataniaga terdiri dari pedagang perantara yang membeli dan menjual barang dengan tidak
menghiraukan apakah mereka memiliki barang dagangannya atau hanya bertindak sebagai agen dari pemilik barang.
Terdapat lembaga-lembaga yang terlibat dalam penyampaian barang atau jasa dari produsen ke tangan konsumen. Adanya perbedaan jarak antara produsen
yang menghasilkan barang atau jasa dengan konsumen mengakibatkan
44
keberadaan lembaga-lembaga tataniaga sangat diperlukan untuk dapat menggerakkan barang dan jasa tersebut dari titik produsen ke titik konsumen.
Limbong dan Sitorus 1987, menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor penting yang harus dipertimbangkan seorang produsen bila hendak memilih pola
penyaluran diantaranya : 1.
Pertimbangan pasar meliputi siapa yang menjadi konsumen produknya rumah tangga, industri, atau rumah dan industri, beberapa besar pembeli
potensial, bagaimana konsentrasi pasar secara geografis, berapa besar jumlah pesanan, dan bagaimana kebiasaan konsumen dalam membeli.
2. Pertimbangan barang meliputi : berapa besar nilai per unit barang tersebut;
berapa besar dan berat barang; apakah mudah sobek atau tidak; bagaimana sifat teknis dari barang tersebut; apakah berupa barang standar atau
pesanan, dan bagaimana luasnya produk lain perusahaan bersangkutan. 3.
Pertimbangan dari segi perusahaan meliputi sumber permodalan, kemampuan dan pengalaman manajemen, pengawasan penyaluran, dan
pelayanan yang diberikan oleh penjual. 4.
Pertimbangan terhadap lembaga perantara meliputi : pelayanan yang dapat diberikan lembaga perantara; kegunaan perantara; sikap perantara terhadap
kebijaksanaan produsen serta volume penjualan dan pertimbangan ongkos biaya.
Limbong dan Sitorus 1987, mendefinisikan saluran tataniaga sebagai saluran yang digunakan produsen untuk menyalurkan produksinya kepada
konsumen dari titik produsen.
45
3.1.3.3 Biaya dan Marjin Tataniaga