Biaya dan Marjin Tataniaga Efisiensi Tataniaga

45

3.1.3.3 Biaya dan Marjin Tataniaga

Marjin tataniaga menggambarkan perbedaan harga di tingkat konsumen dengan harga di tingkat produsen Hammond dan Dahl,1977. Sedangkan menurut Limbong dan Sitorus 1987, mengatakan bahwa marjin tataniaga dapat didefinisikan sebagai perbedaan harga yang dibayarkan konsumen dengan harga yang diterima oleh produsen. Tetapi marjin tataniaga dapat juga dinyatakan sebagai nilai dari jasa-jasa pelaksanaan kegiatan tataniaga sejak dari tingkat produsen hingga ke tingkat konsumen akhir. Marjin tataniaga umumnya dianalisis pada komoditas dan jumlah yang sama serta pada struktur pasar bersaing sempurna. Marjin tataniaga berbeda-beda antara satu komoditas hasil pertanian dengan komoditas lainnya. Hal ini disebabkan adanya perbedaan jasa-jasa yang diberikan pada berbagai komoditas mulai dari petani sampai ke tingkat pengecer maupun konsumen akhir. Sedangkan nilai marjin tataniaga value of marketing merupakan perkalian antara marjin tataniaga dengan volume yang terjual. Biaya tataniaga adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses pengaliran komoditi dari produsen sampai konsumen yang nilainya tergantung dari fasilitas dan fungsi- fungsi tataniaga yang dilakukan oleh setiap lembaga-lembaga yang terlibat Kustiari, 2003. Adapun perbedaan perlakuan yang diberikan antara satu komoditas dengan komoditas yang lainnya akan menyebabkan perbedaan marjin tataniaga antara komoditas tersebut. Rendahnya marjin tataniaga suatu komoditas belum tentu dapat mencerminkan efisiensi yang tinggi dalam tataniaga komoditas tersebut. Salah satu cara yang bermanfaat adalah membandingkan bagian yang diterima petani farmer’s share dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen. Untuk 46 dapat menghitung marjin tataniaga dan keuntungan, pada penelitian ini perlu di ketahui harga yang diterima oleh petani, harga beli, biaya-biaya tataniaga dan harga jualnya.

3.1.3.4 Efisiensi Tataniaga

Salah satu cara untuk mempelajari apakah suatu sistem tataniaga telah bekerja efisien dalam suatu struktur pasar tertentu adalah dengan melakukan analisis terhadap biaya dan marjin tataniaga serta analisis terhadap penyebaran harga dari tingkat produsen hingga ke tingkat eceran konsumen, untuk melihat besarnya sumbangan pedagang perantara sebagai penyumbang antara produsen dan konsumen. Tataniaga disebut efisien dan apabila tercipta keadaan dimana pihak-pihak yang terlibat baik produsen, lembaga-lembaga tataniaga maupun konsumen memperoleh kepuasan dengan adanya aktivitas tataniaga tersebut Limbong dan Sitorus, 1987. Menurut Azzaino 1981, salah satu cara untuk mempelajari apakah suatu sistem tataniaga telah bekerja efisisen dalam suatu struktur pasar tertentu adalah dengan melakukan analisis terhadap penyebaran harga dari tingkat produsen sampai tingkat eceran konsumen. Untuk komoditas yang sama pada saluran yang berbeda, saluran tataniaga yang mempunyai nilai marjin yang lebih kecil dianggap lebih efisien Sarma,1985.

3.1.3.5 Struktur Pasar