Pengalaman Usaha Karakteristik Petani Padi Pandan Wangi

67 28.58 persen tamatan SLTA dan 7,14 persen tamatan Perguruan Tinggi PT. Sementara petani penggarap terdiri dari 61,54 persen tamatan SD; 23,08 persen tamatan SLTP; 7,69 persen tamatan SLTA dan 7,69 persen tamatan PT.

5.2.4 Pengalaman Usaha

Tingkat pendidikan ataupun pengetahuan yang baik tidaklah cukup untuk mendukung keberhasilan seorang petani. Selain dari pendidikan yang baik dibutuhkan juga pengalaman dalam berusahatani. Pengalaman petani berusahatani sangat berpengaruh terhadap jumlah total produk yang dihasilkan. Mayoritas dari responden sudah cukup lama berprofesi sebagai petani padi pandanwangi. Mereka memulai bertani sewaktu mereka masih kecil bersama orangtua. Alasan responden berusahatani padi pandanwangi karena merupakan usaha turun-temurun dari orang tua mereka yang cocok diusahakan di daerah mereka tinggal. Selain itu, harga beras pandanwangi yang memiliki posisi tawar bargaining position yang sangat tinggi membuat petani ingin mengusahakannya agar mendapat keuntungan yang cukup besar. Alasan lain petani mengapa berusahatani padi pandanwangi adalah ingin melestarikan padi jenis ini dari kepunahan. Pengalaman dalam berusahatani padi pandanwangi membuat mereka lebih cermat dalam memberikan perlakuan kepada lahan dan padi pandanwanginya. Contohnya jika musim hujan tiba mereka mengetahui pupuk jenis apa yang harus dikurangi ataupun ditambah dan jika musim kemarau tiba mereka mengetahui jenis hama dan penyakit padi pandanwangi apa yang harus diberantas. Kebanyakan mereka mengetahui semua dengan teknik “Trial” dan “Error” teknik coba-coba. Dari pengalamannya itu mereka lebih memahami praktek di lapangan 68 dibandingkan dengan petugas PPL. Petugas PPL dilokasi penelitian memang lebih paham tentang budidaya padi pandanwangi secara konsep teori, namun dalam prakteknya kurang memahaminya dibanding petani.. Pada Tabel 8 dapat dilihat bahwa petani pemilik penggarap yang memiliki pengalaman usahatani selama 5-15 tahun sebanyak 2 orang 14,28 persen; antara 15-25 tahun sebanyak 4 orang 28,58 persen dan sisanya sebanyak 8 orang 57,14 persen memiliki pengalaman diatas 25 tahun. Petani penggarap yang memiliki pengalaman dibawah 15 tahun sebanyak 3 orang 23,08 persen; 4 orang 30,77 persen berpengalaman 15-25 tahun dan sisanya 6 orang 46,15 persen berpengalaman di atas 25 tahun. Dari segi pengalaman di lapangan, temyata semua responden petani pemilik penggarap memiliki pengalaman bertani padi pandan wangi diatas 5 tahun. Berarti jika dilihat dari pengalaman, dapat dikatakan petani pemilik penggarap lebih berpengalaman dibandingkan dengan petani penggarap.

5.2.5 Kepemilikan Lahan