Saluran Tataniaga 4A dan 4B Saluran Tataniaga 5A dan 5B

121 Jenis biaya tataniaga yang dikeluarkan oleh pedagang pengumpul sama dengan saluran 2. Pada pedagang besar jenis biaya yang dikeluarkan hampir sama dengan saluran 2. Hanya saja pada saluran 3 ditambah dengan biaya transportasi sebagai ongkos angkut barang kepada pedagang pengecer. Setelah pedagang besar lembaga tataniaga selanjutnya adalah pedagang pengecer. Pedagang pengecer hanya mengeluarkan biaya bongkar muat barang.

8.1.1.4 Saluran Tataniaga 4A dan 4B

Pada saluran ini lembaga tataniaga yang terlibat diantaranya petani, pedagang pengumpul, pedagang besar daerah dan pedagang besar luar daerah. Pedagang besar luar daerah yang dituju adalah pedagang besa luar daerah yang berada di Pasar Induk Cipinang PIC Jakarta dan Pasar Bogor. Sama halnya dengan saluran-saluran sebelumnya, dalam saluran ini pedagang pengumpul adalah lembaga tataniaga yang melakukan pengolahan terhadap gabah. Sebagai bahan perbandingan, saluran 4 dibedakan menjadi 2, yaitu saluran 4A yang menuju PIC dan 4B yang menuju Pasar Bogor Gambar 7. Jenis kualitas beras yang dipasarkan adalah beras Super. Gambar 7. Saluran Tataniaga 4A dan 4B Keterangan: Pengolahan gabah menjadi beras dilakukan oleh pedagang pengumpul. 4A = saluran yang menuju PlC 4B = saluran yang menuju Pasar Bogor Petani Konsumen PBLD PBl PB.Daerah PBLD PIC P.Pengumpull Konsumen 122 Jenis biaya yang dikeluarkan pada tingkat pedagang pengumpul sama dengan saluran-saluran sebelumnya. Pada tingkat pedagang besar daerah, jenis biaya yang dikeluarkan juga sama tetapi biaya transportasi yang berbeda, karena adanya perbedaan jarak yang ditempuh. Adapun biaya yang dikeluarkan oleb pedagang pengecer pada saluran 4A adalah biaya bongkar muat dan ongkos antar barang ke tempat konsumen. Sementara pedagang pengecer pada saluran 4B hanya mengeluarkan biaya bongkar muat.

8.1.1.5 Saluran Tataniaga 5A dan 5B

Pada saluran 5, yang mengeluarkan biaya tataniaga adalah pedagang pengumpul dan pedagang besar daerah. Berbeda dengan saluran-saluran sebelumnya, dalam saluran 5 ini, out put dari pedagang pengumpul belum dalam bentuk beras melainkan masih dalam bentuk gabah. Oleh sebab itu lembaga tataniaga berikutnya yakni pedagang besar harus mengolah gabah tersebut menjadi beras dan menggradenya sesuai yang diinginkan seperti jenis Kepala dan Super, sehingga saluran ini terbagi dua menjadi 5A untuk jenis Kepala dan 5B untuk jenis Super Gambar 8. Gambar 8. Saluran Tataniaga 5A dan 5B Keterangan : Pengolahan gabah menjadi beras dilakukan oleh pedagang besar. 5A = jenis kualitas beras yang dijual kepada kosumen adalah Kepala. 5B = jenis kualitas beras yang dijual kepada konsumen adalah Super. Petani P.Pengumpul PB.Luar daerah Konsumen Super Konsumen Kepala 123 Jenis biaya yang dikeluarkan oleh pedagang pengumpul adalah biaya transportasi ongkos beli dari petani dan ongkos jual kepada kepada pedagang besar dan biaya bongkar muat barang. Biaya yang dikeluarkan oleh pedagang besar diantaranya biaya untuk upah penjemuran gabah, penggilingan, pengemasan, grading. sortir, upah timbang dan biaya penyusutan. Biaya penyusutan dalam saluran ini berasal dari rendemen dari gabah yang dibeli dari pedagang pengumpul. Rendemen gabah yang dibeli dari pedagang pengumpul pada tingkat pedagang besar, besarnya berbeda-beda sesuai dengan jenis dan kualitas beras.

8.1.1.6 Saluran Tataniaga 6A dan 6B