46
dapat menghitung marjin tataniaga dan keuntungan, pada penelitian ini perlu di ketahui harga yang diterima oleh petani, harga beli, biaya-biaya tataniaga dan
harga jualnya.
3.1.3.4 Efisiensi Tataniaga
Salah satu cara untuk mempelajari apakah suatu sistem tataniaga telah bekerja efisien dalam suatu struktur pasar tertentu adalah dengan melakukan
analisis terhadap biaya dan marjin tataniaga serta analisis terhadap penyebaran harga dari tingkat produsen hingga ke tingkat eceran konsumen, untuk melihat
besarnya sumbangan pedagang perantara sebagai penyumbang antara produsen dan konsumen.
Tataniaga disebut efisien dan apabila tercipta keadaan dimana pihak-pihak yang terlibat baik produsen, lembaga-lembaga tataniaga maupun konsumen
memperoleh kepuasan dengan adanya aktivitas tataniaga tersebut Limbong dan Sitorus, 1987.
Menurut Azzaino 1981, salah satu cara untuk mempelajari apakah suatu sistem tataniaga telah bekerja efisisen dalam suatu struktur pasar tertentu adalah
dengan melakukan analisis terhadap penyebaran harga dari tingkat produsen sampai tingkat eceran konsumen. Untuk komoditas yang sama pada saluran
yang berbeda, saluran tataniaga yang mempunyai nilai marjin yang lebih kecil dianggap lebih efisien Sarma,1985.
3.1.3.5 Struktur Pasar
Struktur pasar yaitu suatu dimensi yang secara deskriptif menjelaskan gambaran fisik meliputi apa yang dimaksud dengan industri , pasar, ukuran
47
perusahaan di dalam suatu pasar, ukuran dari distribusi dan konsentrasi perusahaan, jenis-jenis dan diferensiasi produk, kondisi keluar masuk pasar dan
hubungan antara penjual dan pembeli, pembeli-pembeli serta penjual-penjual. Hubungan antara penjual dengan penjual dan pembeli dengan pembeli
disebut sebagai kompetisi. Hubungan kompetisi ini menggambarkan bagaimana lembaga tataniaga berinteraksi dan mengambil tindakkan sebagai reaksi atas
tindakkan yang dilakukan oleh lembaga tataniaga lainnya dalam satu tingkatan sistem tataniaga yang sama. Hubungan antara penjual dan pembeli disebut dengan
hubungan negosiasi, hubungan ini terbentuk dari tindakkan dan interaksi antar penjual dan pembeli.
Hubungan kompetisi dan negosiasi mungkin dapat ditunjukan oleh karakter individu bagaimana lembaga ‘a’ berinteraksi dengan lembaga’ b’ dalam
pasar atau agregasi dari semua pelaku pasar bagaimana semua lembaga berinteraksi. Agregasi hubungan antara pembeli dan atau penjual disebut dengan
perilaku pasar atau market conduct Hammond and Dahl, 1977. Hammond dan Dahl 1977 menyatakan ada empat karakteristik yang
dapat digunakan untuk membedakan struktur pasar, yaitu : 1 jumlah dan ukuran perusahaan per produsen, 2 pandangan pembeli terhadap sifat produk, 3
kondisi keluar masuk pasar dan 4 tingkat pengetahuan seperti biaya, harga dan kondisi pasar diantara partisipan.
Secara garis besar struktur pasar dapat digolongkan ke dalam dua kelompok utama yaitu pasar bersaing sempurna dan pasar bersaing tidak
sempurna. Ciri utama pasar bersaing sempurna yaitu didalam pasar terdapat banyak penjual dan pembeli, pelaku pasar hanya menguasai sebagian kecil dari
48
barang yang dipasarkan sehingga tidak dapat mempengaruhi pembentukan harga pricetaker, barang yang dipasarkan bersifat homogen serta penjual dan pembeli
dapat dengan mudah keluar atau masuk kedalam pasar karena tidak adanya hambatan.
Hal yang membedakan pasar bersaing sempurna dan pasar bersaing tidak sempurna adalah ada tidaknya ciri atau kriteria di atas. Dalam pasar bersaing tidak
sempurna salah satu atau beberapa kriteria diatas tidak terpenuhi. Struktur pasar bersaing tidak sempurna dapat dilihat dari dua sisi yaitu sisi pembeli dan sisi
penjual. Dilihat dari sisi pembeli pasar bersaing tidak sempurna terdiri atas pasar monopsoni, oligopsoni dan monopolistik. Dari sisi penjual terdiri atas pasar
monopolistik, monopoli, oligopoli dan duopoli Limbong dan Sitorus, 1987.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional