Kerangka Pemikiran Operasional Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data

48 barang yang dipasarkan sehingga tidak dapat mempengaruhi pembentukan harga pricetaker, barang yang dipasarkan bersifat homogen serta penjual dan pembeli dapat dengan mudah keluar atau masuk kedalam pasar karena tidak adanya hambatan. Hal yang membedakan pasar bersaing sempurna dan pasar bersaing tidak sempurna adalah ada tidaknya ciri atau kriteria di atas. Dalam pasar bersaing tidak sempurna salah satu atau beberapa kriteria diatas tidak terpenuhi. Struktur pasar bersaing tidak sempurna dapat dilihat dari dua sisi yaitu sisi pembeli dan sisi penjual. Dilihat dari sisi pembeli pasar bersaing tidak sempurna terdiri atas pasar monopsoni, oligopsoni dan monopolistik. Dari sisi penjual terdiri atas pasar monopolistik, monopoli, oligopoli dan duopoli Limbong dan Sitorus, 1987.

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Penelitian ini kerangka operasionalnya dapat digambarkan pada Gambar 1. Penelitian ini menganalisis usahatani dan sistem tataniaga padi beras pandanwangi. Analisis yang dilakukan berupa analisis pendapatan usahatani, saluran tataniaga, analisis marjin tataniaga, analisis keuntungan dan biaya. Dengan mengetahui saluran tataniaga penelitian ini juga diharapkan dapat mengetahui karakteristik pelaku tataniaga. Dalam menganalisis pendapatan usahatani dibedakan menjadi dua, yaitu analisis usahatani untuk petani pemilik penggarap dan petani penggarap yang masing-masing dihitung selama satu musim tahun dengan luas lahan 1 Ha. Analisis nilai R per C ratio masing-masing dihitung berdasarkan R per C atas biaya tunai dan R per C atas biaya total. Analisis saluran tataniaga dilakukan dengan menelusuri pola tataniaga yang dilalui dari produsen hingga konsumen. 49 Dalam menganalisis marjin tataniaga dihitung besarnya harga beli, besarnya keuntungan yang diterima oleh masing-masing lembaga tataniaga yang terlibat dalam suatu saluran tataniaga. Gambar 2. Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian Tataniaga dan Usahatani Padi Varietas Unggul pandanwangi Analisis Fungsi Tataniaga Analisis Struktur Pasar Analisis Efisiensi dan marjin Tataniaga Apakah Menguntungkan bagi Petani ? Tataniaga Komoditas Unggul Beras pandanwangi Usahatani Analisis Pendapatan Analisis R per C ratio 50 IV METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Warung Kondang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Waktu penelitian dilakukan mulai bulan Mei hingga Juni tahun 2008. Alasan yang melatarbelakangi Kecamatan Warung Kondang dijadikan sebagai lokasi penelitian diantaranya; Warung Kondang merupakan sentra produksi beras pandanwangi terbesar di Cianjur; produksinya cukup bagus dibandingkan dengan daerah sentra produksi lainnya berproduksi setiap musim.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan para petani dan lembaga tataniaga yang ada pedagang pengumpul, pedagang besar daerah atau luar daerah dan pedagang pengecer daerah dan luar daerah dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. Wawancara dilakukan dengan mempersiapkan terlebih dahulu daftar pertanyaan kuisioner yang akan diajukan. Teknisnya peneliti mengajukan pertanyaan dengan panduan daftar pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya. Data yang bersifat sekunder diperoleh melalui laporan-laporan tahunan tertulis lembaga atau institusi yang terkait dalam penelitian ini, seperti Perpustakaan Fakultas Pertanian IPB, Perpustakaan Lembaga Sumberdaya Informasi IPB, Laporan Tahunan Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur, Badan 51 Pusat Statistik Kabupaten Cianjur, Badan Pusat Statistik Pusat Jakarta serta laporan-laporan lainnya yang berkaitan dengan penelitian.

4.3 Metode Penarikan Contoh