Analisis Efisiensi Saluran Tataniaga

56 Mi = Psi – Pbi ................................................................................ 1 Mi = Ci + Li ................................................................................ 2 Dari perasamaan 1 dan 2 diperoleh Li = Psi – Pbi – Ci .......................................................................... 3 Dimana: Mi = Marjin tataniaga pada lembaga tataniaga ke-i Rp. per kg. Psi = Harga jual lembaga tataniaga ke-i Rp. per kg Pbi = Harga beli lembaga tataniaga ke-i Rp. per kg Ci = Biaya tataniaga pada lembaga tataniaga ke-i Rp. per kg Li = Keuntungan lembaga tataniaga ke-i Rp. per kg Penyebaran marjin tataniaga Beras pandanwangi dapat juga dilihat berdasarkan persentase keuntungan terhadap biaya tataniaga pada masing-masing lembaga tataniaga. Perhitungannya dilakukan dengan mengunakan rumus: Rasio keuntungan – biaya persen = Li per Ci x 100 persen

4.5.5 Analisis Efisiensi Saluran Tataniaga

Petani dan pedagang menganggap bahwa suatu sistem tataniaga dikatakan efisien apabila dalam menjual barangnya mendatangkan keuntungan yang tinggi. Konsumen menganggap bahwa suatu sistem tataniaga efisien apabila konsumen dapat dengan mudah mendapatkan barang yang diinginkan serta murah harganya sesuai dengan harapannya. Kepuasan konsumen terhadap barang yang diterimanya merupakan keluaran output tataniaga, sedangkan masukan input tataniaga merupakan semua pengorbanan baik berupa tenaga kerja, modal dan pengelolaan yang digunakan oleh lembaga tataniaga dalam proses tataniaga. Suatu sistem tataniaga 57 dianggap dalam keadaan efisien apabial nisbah input-output mencapai nilai minimum . Akan tetapi penggunaan konsep efisiensi nisbah input-output sangat sulit. Kesulitan ini timbul karena tingkat kepuasan konsumen yang tergantung pada selera masing-masing individu sulit untuk diukur. Oleh karena itu pengukuran efisiensi saluran tataniaga dilakukan dengan dua cara, yaitu efisiensi teknis dan ekonomis Soertiarso et al, 1995. Efisiensi teknis ditujukan pada usaha-usaha yang dilakukan untuk mengurangi biaya input dengan anggapan bahwa kepuasan output pada saat itu tidak berubah. Efisiensi ekonomis dapat dicapai apabila dengan biaya yang rendah dalam proses pengaliran barang dari produsen sampai ke konsumen akhir diperoleh keuntungan maksimum bagi lembaga tataniaga. Penentuan indeks efisiensi teknis T dan ekonomis E dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Soetiarso et al, 1995: a. Indeks Efisiensi Teknis T Ti = Vi Wi di b. Indeks Efisiensi Ekonomis E Ei = ∑ Π ij Vij Dimana : T = Variabel biaya tataniaga per berat akhir penjualan barang per total jarak yang ditempuh oleh komoditas Rp. per kg per km. E = Jumlah keuntungan lembaga per variabel biaya tataniaga. V = Variabel biaya tataniaga Rp. per kg. W = Berat akhir yang dijual Rp. per kg. 58 Π = Jumlah keuntungan pada tiap lembaga tataniaga Rp. per kg d = Total jarak yang ditempuh oleh komoditas tersebut km. I = Jenis saluran tataniaga. J = Jenis pedagang

4.5.6 Analisis Farmer’s Share