Analisis Matriks Strength-Weakness-Opportunity-Threat SWOT

tersebut disajikan dalam kolom sebelah kanan kolom faktor-faktor keberhasilan kritis eksternal dan internal perusahaan. 3. Memeriksa matriks-matriks pencocokan yang terdapat pada tahap dua, dan mengenali strategi-strategi alternatif yang harus dipertimbangkan organisasi untuk ditetapkan. Strategi-strategi tersebut ditulis pada baris atas QSPM. 4. Menentukan nilai daya tarik AS yang didefinisikan sebagai angka yang menunjukan daya tarik relatif masing-masing strategi pada suatu rangkaian alternatif tertentu. Nilai daya tarik AS ditentukan dengan memeriksa masing- masing faktor internal dan eksternal satu per satu. Nilai daya tarik harus diberikan pada masing-masing strategi untuk menunjukkan daya tarik relatif suatu strategi terhadap yang lain, dengan mempertimbangkan faktor tertentu. Cakupan nilai daya tarik adalah 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = wajar menarik, dan 4 = sangat menarik. Jika jawaban atas pertanyaan adalah tidak, hal tersebut menunjukkan bahwa masing-masing faktor kunci tidak mempunyai pengaruh atas pilihan khusus yang dibuat. Garis - digunakan untuk menunjukkan bahwa faktor kunci tidak mempunyai pengaruh atas pilihan-pilihan khusus yang dibuat. 5. Menghitung TAS = total nilai daya tarik didefinisikan sebagai hasil mengalikan bobot langkah dua dengan nilai daya tarik di masing-masing baris langkah empat. Total nilai daya tarik menunjukkan daya tarik relatif dari masing-masing strategi alternatif, dengan hanya mempertimbangkan dampak dari faktor keberhasilan krisis eksternal atau internal yang berdekatan. Semakin tinggi nilai daya tarik semakin menarik strategi alternatif tersebut. 6. Menghitung jumlah total daya tarik. Total nilai daya tarik dijumlahkan di masing-masing kolom strategi QSPM. Jumlah total nilai daya tarik STAS mengungkapkan strategi yang paling menarik dalam masing-masing rangkaian alternatif. Semakin tinggi nilainya menunjukkan semakin menarik strategi tersebut, dengan mempertimbangkan semua faktor krisis eksternal dan internal yang berkaitan yang dapat mempengaruhi keputusan strategis. Matriks QSP dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif QSPM Strategi Alternatif Strategi 1 Strategi 2 Faktor-faktor kunci Bobot AS TAS AS TAS Faktor-faktor kunci eksternal - - - Faktor-faktor kunci internal - - - Jumlah total nilai daya tarik 1,0 Sumber : David, 2006

BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah, Visi dan Misi Perusahaan Ali Baba Restaurant berdiri pada bulan September 2007 berada dibawah manajemen PT. Mirah Agung Perdana Tbk. Beberapa unit bisnis lainnya yang berada dibawah PT. Mirah Agung Perdana yaitu Papa Ron’s Pizza, Pocket Bilyar, Hotel Mirah dan lain-lain. Pemilik Alibaba bernama Bapak Daffy Yahya, orang Indonesia asli berketurunan arab. Merek Alibaba sendiri diambil oleh pemilik karena di ilhami oleh tokoh Alibaba dalam dongeng “Seribu Satu Malam” dan sesuai dengan asal jenis makanan yaitu Timur Tengah yang identik dengan makanan Arab. Visi Alibaba adalah menjadi pionir dalam industri restoran etnik dengan citarasa internasional yang berkualitas yaitu masakan etnis khas Timur Tengah dan suasana dekorasi ruangan yang sesuai dengan kondisi aslinya. Adapun misi Ali Baba Restaurant adalah menyajikan produk yang berkualitas dan pelayanan yang memuaskan. Misi tersebut dijalankan dengan mengembangkan suatu program yang disebut S.A.N.T.A.P Sigap, Antusias, Nikmat, Tepat, Asri, Pasti. Program ini merupakan suatu proses untuk memahami kebutuhan dan memberikan kepuasan kepada konsumen agar Ali Baba Restaurant dapat bersaing di pasar yang kompetitif. Perkembangan Ali Baba Restaurant di Indonesia belum terlalu lama, karena relatif baru berdiri sehingga hanya memiliki satu outlet saja yaitu berada di kota Bogor. Keunggulan dari restoran Ali Baba Restaurant ini adalah penyajian masakan bercitarasa internasional dengan rempah-rempah asli khas Timur Tengah. Hal ini dapat ditunjukkan pada penyajian menu-menu dengan citarasa tinggi dengan didukung oleh chef yang didatangkan langsung dari Timur Tengah untuk mengajari koki di restoran ini pertama kalinya. Selain itu, dekorasi ruangan dan alunan musik yang dibuat mirip dengan negara aslinya sehingga mampu menawarkan suasana seperti di Negara Timur Tengah. Ali Baba Restaurant merupakan salah satu Etnic Restaurant dengan konsep tempat duduk lesehan maupun tempat duduk biasa sehingga memberikan pilihan kenyamanan pada konsumennya. Ali Baba Restaurant mempunyai kapasitas pengunjung sebanyak 120 orang.

2.2 Lokasi Ali Baba Restaurant

Ali Baba Restaurant berlokasi di Jl. Pangrango No. 13 Bogor lokasi ini dinilai sebagai lokasi yang strategis karena dekat dengan pusat keramaian seperti Taman Kencana, pusat perbelanjaan, perkantoran, dan pendidikan. Selain itu, banyak restoran-restoran baik sejenis maupun non sejenis yang berada dikawasan Taman Kencana tersebut.

2.3 Sruktur Organisasi

Struktur organisasi yang dimiliki oleh Ali Baba Restaurant masih bersifat sederhana. Pemilik sebagai pemegang kendali penuh atas jalannya usaha, maka semua keputusan harus diketahui dan mendapat persetujuan darinya. Dari pemilik, kekuasaan diteruskan ke manajer Operational sebagai pengelola khusus bagian Ali Baba Restaurant dan karyawan lainnya. Karyawan yang bekerja di Ali Baba Restaurant terdiri dari Operational Manajer, Supervisor, Leader Front Of The House FOH, Leader Back Of The House BOH, Leader Administration. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat struktur organisasi Ali Baba Restaurant pada Gambar 5. Gambar 5. Struktur Organisasi Ali Baba Restaurant Sumber : Ali Baba Restaurant, 2009 Leader Administration Leader FOH Leader BOH Waitress Cashier Cheft Karyawan Ali Baba Restaurant berjumlah 10 orang dengan jobdesk masing-masing sesuai jabatannya. Setiap jabatan memiliki wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Pendelegasian wewenang di dalam restoran dilakukan secara struktural organisasi perusahaan. Adapun tugas dan tanggung jawab dari setiap jabatan adalah sebagai berikut : 1. Owner • Memberikan investasi kepada perusahaan • Pengambil keputusan • Memonitoring kelancaran perusahaan 2. Operational Manajer • Bertanggung jawab mengawasi perusahaan kepada pemilik • Mengatur operasional perusahaan • Melakukan kegiatan perencanaan untuk mencapai profit perusahaan 3. Supervisor • Membantu tugas Operational Manajer • Mengelola kegiatan restoran • Mengawasi kegiatan staffkaryawan • Bertanggung jawab kepada Operational Manajer 4. Leader FOH • Bertanggung jawab dalam pelayanan di restoran berhubungan langsung dengan pelanggan • Memberikan pelayanan dan kebutuhan pelanggan • Bertanggung jawab kepada Operational Manajer 5. Leader Administration • Menghitung dan menganalisa semua data pemasukan dan pengeluaran keuangan perusahaan • Melakukan kegiatan transaksi dengan konsumen • Bertanggung jawab kepada Operational Manajer 6. Leader BOH • Melakukan kegiatan dapur seperti pembuatan makanan dan minuman yang dipesan oleh konsumen