ini untuk menghindari bahan baku dan barang yang kadarluarsa atau tidak layak karena masa penyimpanan yang terlalu lama. Bahan baku yang datang segera
diberikan penandaan pada produk untuk mempermudah tingkat kualitas produk dan kelayakan untuk dipergunakan sebagai siap saji.
Proses produksi pada Ali Baba Restaurant memiliki Standar Operasional Prosedur SOP yang jelas dan terarah. SOP membantu pihak manajemen dan
karyawan untuk mencapai visi dan misi perusahaan. SOP berisi seluruh standar prosedur yang harus dilakukan karyawan, baik tentang kualitas barang dan bahan
baku, sikap kepemimpinan, cara melayani konsumen hingga standar kebersihan lingkungan dan penetapan porsi menu. SOP mengatur standar kebersihan
lingkungan dan karyawannya sehingga produk yang dihasilkan benar-benar aman untuk dikonsumsi dan konsumen yang datang merasa aman dengan lingkungan
yang bersih dan karyawan yang ramah.
1.1.2 Sumberdaya Manusia
Saat ini, restoran memiliki 10 orang karyawan dibawah pimpinan Bapak Iwan sebagai Operational Manajer. Karyawan pada Ali Baba Restaurant
memiliki hubungan kerja yang baik dengan para karyawan lainnya dan supervisor maupun operational manajemen. Hal ini bisa dilihat pada saat diadakan briefing
untuk evaluasi pencapaian yang sudah didapat, rencana kerja, serta komunikasi dua arah mengenai saran, keluhan, dan hambatan yang ditemui. Seluruh karyawan
memiliki tingkat pendidikan lulusan SMU, D3, dan SI untuk manajer dengan umur rata-rata 20-30 tahun. Restoran ini sangat mengutamakan karyawan yang
loyal dan terlatih. Oleh karena itu, faktor utama yang menjadi pertimbangan dalam perekrutan karyawan adalah kemauan untuk belajar dan keterampilan
karyawan. Perekrutan karyawan dilakukan sendiri oleh pihak manajemen Ali Baba.
Perekrutan tenaga kerja dilakukan hanya jika ada posisi yang kosong. Karyawan yang direkrut akan mengikuti training class biasanya selama tiga bulan, namun
dapat dipercepat tergantung keterampilan, peningkatan prestasi karyawan training serta tingkat kesulitan pada jenis pekerjaan tertentu.
Pelatihan dilakukan secara rutin oleh Operational Manajer setiap satu kali seminggu. Pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan kualitas sumberdaya
dan produktivitas karyawan dalam meningkatkan kualitas produk dan pelayanan kepada pelanggan. Upah karyawan terdiri dari gaji pokok, tunjangan makan,
tunjangan kesehatan. Selain itu, Ali Baba Restaurant memberikan bonus untuk karyawan yang berprestasi misalnya dapat melebihi target penjualan.
Kelemahan dari SDM ini adalah tidak terspesialisasinya tenaga kerja sehingga terjadi tumpang tindih pekerjaan, misalnya seorang supervisor
melakukan pekerjaannya bisa menjadi cashier dan order taker pada situasi tertentu. Hal ini dapat menimbulkan tugas dan wewenang yang tidak terarah dan
cenderung tidak fokus terhadap pekerjaan lainnya.
1.1.3 Keuangan
Ali Baba Restaurant memiliki kondisi keuangan yang baik. Restoran yang
dikelola dengan sistem owner, modal pendirian usaha sepenuhnya ditanggung oleh PT. MAP. Oleh karena itu, restoran ini cukup leluasa dalam mengembangkan
usahanya tanpa khawatir akan terkendala masalah uang dan inilah yang menjadi salah satu kekuatan yang dimiliki oleh Ali Baba Restaurant. Pencatatan laporan
keuangan dilakukan oleh bagian administrasi pada setiap kegiatan seperti produksi, pemasaran, penjualan, pembelian bahan baku dan lain-lain. Pencatatan
ini dilakukan setiap hari dan dilaporkan pada manajemen pusat per minggu.
1.1.4 Sistem Informasi Manajemen
Ali Baba Restaurant dalam kegiatan manajerialnya sudah didukung dengan
sistem informasi yang berbasis komputer. Untuk kelancaran kegiatan manajerial, Ali Baba Restaurant
dilengkapi oleh dua unit komputer yang terdiri dari 1 unit untuk operational manajer dan 1 unit cash register untuk bagian cashier.
Komputer tersebut dilengkapi dengan software yang disesuaikan dengan kebutuhan kerja. Pengorderan pesanan dilakukan melalui telepon. Pencatatan
seluruh pemasukan, pengeluaran, dan kebutuhan bahan baku lainnya dilakukan secara manual dan dicatat secara komputerisasi di bagian office.