memungkinkan keputusan efektif diambil dalam kondisi tidak menentu. Pada penerapan strategis membutuhkan pengalaman, penilaian, perasaan dan intuisi.
Pengambilan keputusan startegis tidak dapat dilakukan dengan hanya mengandalkan intuisi saja, melainkan dibutuhkan analisis mendalam dan terarah,
sehingga keputusan yang akan dilakukan benar-benar sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Menurut Hickson, et.al diacu dalam Meilawati 2007, keputusan
strategis memiliki tiga karakteristik, yaitu: 1.
Rare, yaitu keputusan-keputusan strategis yang tidak biasa, khusus dan tidak dapat ditiru
2. Consequential, yaitu keputusan-keputusan strategis yang memasukkan
sumberdaya penting dan menyangkut banyak komitmen 3.
Directive, yaitu keputusan-keputusan strategis yang menetapkan keputusan yang dapat ditiru untuk keputusan-keputusan lain dan tindakan-tindakan yang
diperlukan di masa yang akan datang untuk keseluruhan organisasi. Menurut David 2006, manajemen strategis merupakan seni dan
pengetahuan untuk menformulasikan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai
tujuannya. Manajemen strategis akan membantu perusahaan dalam melihat ancaman dan peluang di masa yang akan datang, sehingga memungkinkan
organisasi untuk dapat mengantisipasi kondisi yang selalu berubah. Selain itu, manajemen strategis juga menyediakan sasaran serta arah yang jelas bagi masa
depan perusahaan, sehingga perusahaan yang mengembangkan sistem manajemen strategis mempunyai kemungkinan tingkat keberhasilan lebih besar daripada yang
tidak menggunakan sistem ini. Manajemen strategis membantu suatu perusahaan atau organisasi untuk
memformulasikan strategi yang lebih baik dengan menggunakan pendekatan yang lebih sistematik, logis, dan rasional untuk pilihan strategis. Berikut model
komprehensif manajemen strategis menurut David 2006 pada Gambar 2.
Gambar 2. Model Komprehensif Proses Manajemen Strategis
Sumber : David 2006
Proses manajemen strategis merupakan alur dimana penyusun strategis menentukan sasaran dan menyusun strategi. Proses manajemen strategis menurut
David 2006, terdiri dari tiga tahap, yaitu : 1.
Formulasi strategi Formulasi
strategi termasuk
mengembangkan visi
dam misi,
mengindentifikasikan peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan, menetapkan tujuan jangka panjang,
merumuskan alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan.
2. Implementasi strategi Strategy implementation
Implementasi strategi mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan
sumberdaya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dijalankan. 3. Evaluasi strategi
Tiga aktivitas dasar dalam evaluasi strategi adalah meninjau ulang faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi saat ini, mengukur kinerja atau
prestasi, dan mengambil tindakan korektif. Evaluasi strategi merupakan tahap final dalam manajemen strategis.
Menetapkan tujuan
jangka panjang
Menjalankan audit eksternal
Mengembang kan
pertanyataan visi dan misi
Mengukur dan
mengevaluasi kinerja
Menjalankan audit internal
Merumuskan , evaluasi,
dan memilih strategi
Implementasi strategi- isu
manajemen Implementa
si strategi- isu-isu
pemasaran keuangan,
akuntasi, RAD,
Sistem informasi
3.1.3 Definisi Pemasaran
Pemasaran sangat memegang peran penting dalam daur produk dari produsen ke tangan konsumen. Menurut Kotler 2005, definisi pemasaran
dibedakan menurut sosial dan manajerial. Definisi sosial menunjukkan peran yang dimainkan oleh pemasaran didalam masyarakat, yaitu “menghasilkan standar
hidup yang lebih tinggi”. Sedangkan menurut manajerial, yaitu pemasaran digambarkan sebagai “seni menjual produk”. Jadi pemasaran adalah suatu proses
sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa sebenarnya proses pemasaran itu terjadi dimulai jauh sebelum
barang-barang diproduksi. Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi berbagai faktor sosial, politik, ekonomi, dan manajerial Rangkuti,
2005. Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan
pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran individu dan organisasi
Kotler, 2005. Tujuan pemasaran yang lebih penting adalah mengetahui dan memahami pelanggan customer dengan baik sehingga produk dan jasa tersebut
cocok dan dapat terjual. Pemasaran harus menghasilkan pelanggan yang siap membeli dan dapat memuaskan kebutuhan pelanggan.
Dewasa ini kegiatan pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia usaha. Pemasaran adalah fungsi bisnis yang mengidentifikasi
kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi, mengidentifikasikan dan mengukur besarnya, menentukan pasar sasaran yang paling baik yang dapat
dilayani, menentukan produk, jasa, dan program yang sesuai untuk melayani pasar-pasar ini dan meminta setiap orang dalam organisasi untuk berfikir dan
melayani pelanggan.
1.1.4 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran dalam bisnis merupakan suatu cara untuk memperoleh hasil yang diinginkan berdasarkan kondisi dan struktur yang berlaku. Strategi ini
berguna untuk mengantisipasi masalah-masalah dan kesempatan masa depan dalam kondisi yang tepat secara sistematis, rasional, kritis, komprehensif dan
integrative Pearce and Robinson,1997. Strategi pemasaran mengartikulasikan
sebuah rencana dalam penggunaan terbaik sumberdaya dan keunggulan perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Menurut David
2006, perumusan
strategi pemasaran
adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk manajemen efektif dari peluang dan
ancaman lingkungan, dilihat dari kekuatan dan kelemahan perusahaan sedangkan menurut Kotler 2005, strategi pemasaran terdiri dari prinsip-prinsip dasar yang
mendasari manajemen pemasaran untuk mencapai tujuan bisnis dan pemasarannya dalam sebuah pasar sasaran. Pemahaman yang baik mengenai
konsep strategi dan konsep-konsep lain sangat berkaitan dalam menentukan kesuksesan strategi yang disusun. Konsep-konsep strategi tersebut meliputi:
1. Distinctive Strategy
Distinctive strategy yaitu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar
dapat melakukan kegiatan dengan baik dibandingkan dengan pesaingnya. Suatu perusahaan yang memiliki kekuatan yang tidak mudah ditiru oleh perusahaan
pesaing dipandang sebagai perusahaan yang distinctive strategy. Terdapat dua faktor yang dapat menyebabkan sebuah perusahaan dapat unggul dibandingkan
pesaingnya yaitu keahlian tenaga kerja serta kemampuan sumberdaya yang dimiliki.
2. Keunggulan Bersaing Competitive Advantage Keunggulan bersaing disebabkan oleh pilihan strategi yang dilakukan
perusahaan untuk merebut peluang pasar. Perusahaan dapat memperoleh keunggulan bersaing yang lebih tinggi dibandingkan pesaingnya jika dapat
memberikan harga jual yang lebih murah daripada harga pesaingnya dengan nilai atau kualitas yang sama harga jual yang lebih rendah dapat dicapai oleh
perusahaan dengan memanfaatkan skala ekonomis, efisiensi produk, penggunaan teknologi, kemudahan akses dengan bahan baku dan sebagainya.
Strategi pemasaran terdiri dari segmentasi strategi pemetaan, targeting strategi ketepatan dan positioning penentuan posisi ini adalah cara untuk
memenangkan pangsa ingatan. Taktik pemasaran terdiri dari diferensiasi disebut