Iklim Tahap Riset dan Analisis

untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia akan tempat tinggal. Kebutuhan akan tempat tinggal perlu dibarengi dengan adanya Ruang Terbuka Hijau RTH di sebuah kawasan perumahan yang menjadi kebutuhan dasar penghuninya. Oleh karena itu lanskap yang ada di GPR dibuat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Perancangan lanskap GPR lebih difokuskan pada area lanskap jalan yang berada di kawasan perumahan tersebut. Setiap area lanskap yang ada memiliki karakteristik khusus yang bisa mencirikan lokasi dimana penghuni tersebut tinggal. Lanskap ini menjadi bagian yang unik dan luar biasa dengan konsep yaitu modern tropis yang mengedepankan ciri khas nuansa di daerah Bali dan kota Singapura. Taman gaya tropis sangat mungkin diterapkan untuk kita yang tinggal di daerah tropis, dengan curah hujan dan kelembaban yang tinggi. Keanekaragman vegetasi yang ada di Indonesia bisa menjadi modal untuk membuat taman bergaya tropis. Taman tropis merupakan taman yang banyak mengutamakan material lunak, berupa tanaman dan identik dengan kesan natural. Kehadiran tanaman, mulai dari rumput, herba, semak, perdu hingga pohon merupakan salah satu perlengkapan vegetasi yang akan dihadirkan. Dari urutan vegetasi tersebut, harus diperhatikan ketinggian dan tata letak yang baik, sehingga menghasilkan keharmonisan desain taman gaya tropis yang baik Karyono, 2010. Konsep modern tropis diterapkan pada unsur bangunan tanpa menggunakan kayu woodless. Sedangkan pada konsep desain lanskap berusaha memadukan keragaman tanaman tropis dengan unsur-unsur modern sehingga tanaman pun terlihat sederhana namun tetap menawan. Konsep taman dapat dipadu dari dua elemen yang berbeda. Misalnya menggabungkan elemen tanaman tropis dengan elemen hardscape modern. Bentuk bangunan rumah GPR merupakan hasil konsep yang telah direncanakan oleh konsultan arsitek, sehingga PT. Tropica Greeneries hanya mengikuti peletakanlayout bangunan yang sudah diberikan. Konsep dari lanskap perumahan ini memiliki nuansa yang berbeda dengan tujuan untuk memberikan oasis hijau di Kota Jakarta. Namun, pola desain yang digunakan mengikuti konsep bangunan dari pihak arsitek yaitu pola linier berupa garis lurus agar menjadi satu kesatuan yang harmonis.

5.6.2 Landscape Philosophy

Landscape philosophy merupakan sebuah filosofi dalam lanskap yang digunakan untuk mengembangkan ide desain dan konsep yang telah dibuat dengan mencari dan mengaplikasikan ide tersebut ke dalam tapak yang akan didesain. PT. Tropica Greeneries selalu menggunakan landscape philosophy dalam mendesain lanskap terutama untuk tapak yang ingin menonjolkan kekhasan tersendiri dengan prinsip bahwa taman merupakan kebutuhan fikiran, tubuh dan jiwa manusia. Dengan kata lain, tujuan dari desain lanskap ini tidak hanya memaksimalkan fungsi ruang untuk tempat hunian, tetapi juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan fikiran, tubuh dan jiwa manusia. Oleh karena itu, desain lanskap GPR harus dapat memenuhi kebutuhan manusia akan ketiganya. Dalam pembuatan desain lanskap GPR ini yang menjadi acuan utama adalah daerah Bali yang menjunjung nilai-nilai budaya dan kearifan alam dalam kehidupannya. Seperti dalam lontar Bhagawad Gita Bab IX sloka 26 yang berbunyi “Pattram puspam phalam toyam Yo me Bhakty-prayacchati Tad aham bhaktyupahrtam Asn-mi prayat-tmanah ” yang artinya adalah siapapun dengan kesujudan hati mempersembahkan padaKu daun, bunga, buah-buahan atau persembahan yang didasari oleh cinta dan lubuk hati yang suci, aku terima. Dari filosofi tersebut, dapat diketahui bahwa kehidupan Bali sangat dekat dengan alam dimana tumbuhan dan hewan memiliki peranan penting. Seperti yang tercantum dalam Yadur veda XXIX.35; Plants advantages including flowers could be as neutralizer of any negative impact created by macrocosmos and microcosmos. Vanaspatih samite Plants remove negatives influences. Inilah kearifan alam yang selalu dijunjung tinggi oleh masyarakat Bali. PT. Tropica Greeneries kemudian menggunakan dasar filosofi tersebut dalam mendesain lanskap GPR dengan elemen desain berupa empat senses yang meliputi: 1. Sight atau penglihatan. Sense ini dapat diperlihatkan melalui warna-warna alami pada tanaman seperti bunga. 2. Touch atau sentuhan. Sense tersebut dapat dirasakan dalam penggunaan material hardscape seperti stepping stone atau material-material alami yaitu batu alamandesit.