Lokasi dan Keadaan Umum Tapak

Booth 1983 dimana terdiri dari persiapan peta dasar, inventarisasi dan analisis, wawancara dengan klien dan pengembangan program. Inventarisasi tapak yang dilakukan oleh perusahaan adalah survey tapak dan mengambil data foto agar dapat membantu ketika pembuatan konsep. Selain dokumentasi, wawancara dengan klien juga dilakukan guna memperoleh informasi mengenai desain yang diinginkan oleh klien. Pada tahap ini, PT. Tropica Greeneries juga mendapatkan master plan bangunan dari pihak arsitek yang kemudian dijadikan sebagai peta dasar untuk proses desain. Sedangkan pada tahap analisis mulai dicari potensi dan kendala dari tapak yang dapat dikembangkan dan diatasi solusinya. Analisis yang dilakukan oleh pihak PT. Tropica Greeneries tidak dituangkan dalam bentuk spasial peta analisis, namun hanya berupa sketsa tangan. Pengumpulan data maupun informasi juga dilakukan melalui studi pustaka guna menunjang proses desain. Pada awal proyek GPR, data awal tentang tapak yang didapatkan dari klien meliputi master plan dan acuan desain. Gambar tersebut menggambarkan konsep secara keseluruhan, batas tapak dan tata letak desain bangunan yang akan dibangun. Gambar tersebut berguna bagi PT. Tropica Greeneries sebagai bahan pengamatan kondisi tapak dan bahan pengecekan lokasi tapak yang sebenarnya. Acuan desain yang diberikan oleh klien digunakan sebagai bahan analisis pembuatan konsep desain. Pembuatan konsep sebagai bentuk hasil riset dan analisis GPR dilakukan oleh konseptor sekaligus direktur utama PT. Tropica Greeneries. Salah satu potensi dari kawasan GPR yang terletak di Jakarta Selatan ini adalah karakter tapak asli yang merupakan lahan rawa dan daerah di Jakarta Selatan yang merupakan daerah resapan air. Hal ini membuat PT. Tropica Greeneries harus mencari dan membuat ide-ide desain yang menarik dengan memperhatikan perubahan penggunaan lahan yang mungkin terjadi di daerah tersebut.

5.4.1 Lokasi dan Keadaan Umum Tapak

Kawasan GPR terletak di Jakarta bagian selatan tepatnya di Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Kotamadya Jakarta Selatan. Kawasan ini memiliki luas total 127 ha, dengan total unit rumah berjumlah 328. Berdasarkan data dari Kantor Wilayah Kehutanan 2012, Kecamatan Pesanggrahan merupakan dataran rendah dengan ketinggian berkisar antara 5-50 mdpl, terletak 15 km dari pusat kota, dengan luas wilayah 13,47 km². Selain perumahan, kawasan ini juga akan membangun fasilitas umum seperti taman lingkungan, taman bermain dan area olahraga. Perumahan ini dikelilingi banyak lembaga pendidikan berkualitas seperti sekolah internasional, serta berbagai pusat perbelanjaan terkemuka yang berlokasi di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan. GPR dibatasi oleh Jalan Pos Pengumben Raya di sebelah utara, di sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Petukangan Utara. Sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan Jalan Joglo dan sebelah timur dengan Kelurahan Srengseng. Lokasi dari perumahan ini cukup strategis, karena lokasi bersebelahan dengan jalan Pos Pengumben Raya dengan jarak tempuh kurang lebih 10 menit sehingga memudahkan penghuni untuk mencapai ke segala penjuru kota. Terdapat beberapa akses yang dapat digunakan untuk menuju lokasi GPR, yaitu melalui Jalan Joglo di sebelah barat, Jalan Ciledug Raya di selatan, atau melalui Taman Kebon Jeruk di sebelah utara. Kawasan GPR juga dilintasi oleh tol Jakarta Outer Ring Road JORR atau Jalur Tol Lingkar Luar Jakarta yang masih dalam tahap pembangunan. Lokasi proyek GPR dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10 Peta Aksesibilitas GPR Sumber: PT. Tropica Greeneries, 2012 Pembagian area untuk melihat kondisi tapak dapat dilihat pada peta rencana utama master plan Gambar 11. Gambar 11 Masterplan GPR Sumber: PT. Tropica Greeneries, 2012 1. Area A yang terdiri dari akses masuk dan keluar utama, atau disebut dengan main gate dan side gate; 2. Area B yang terdiri dari jalan boulevard dengan Right Of Way ROW sebesar 14 meter, atau disebut dengan boulevard area; 3. Area C yang terdiri dari jalan lingkungan dengan Right Of Way ROW sebesar 10 meter, atau disebut dengan neighborhood addressing road; 4. Area D yang terdiri dari jalan masuk Right Of Way ROW sebesar 9 meter, atau disebut dengan internal road; 5. Area E yang terdiri dari jogging track, sitting area dan sport area, atau disebut dengan connecting park; 6. Area F yang terdiri dari area pembatas jalan dengan lingkungan sekitar, atau disebut dengan perimeter garden; 7. Area G yang terdiri dari area persimpangan jalan, atau disebut dengan traffic island; Kondisi tapak proyek GPR dapat dilihat pada Gambar 12-15. Area A Gambar 12 Foto Area A, GPR Sumber : dokumentasi pribadi Area B dan C Gambar 13 Foto Area B-C, GPR Sumber: dokumentasi pribadi Area D dan E Gambar 14 Foto Area D-E, GPR Sumber : dokumentasi pribadi Area F dan G Area A yang ditunjukkan pada Gambar 12 merupakan area pintu masuk kawasan GPR dan jalan utama sepanjang 500 meter. Area B, C dan D merupakan area jalur jalan dengan ROW yang berbeda sehingga dalam penataannya diperlukan karakter khusus. Area E merupakan area servis yang diperuntukkan khusus bagi penghuni tapak. Pemanfaatan lahan ini dapat memberikan alternatif kegiatan rekreasi dan olahraga. Bentukan lahan pada area ini relatif datar sehingga memungkinkan untuk dijadikan sebagai jalur jogging. Dengan kondisi tapak berupa ruang terbuka memerlukan penggunaan vegetasi peneduh untuk menciptakan suasana nyaman disekitar tapak. Area F merupakan area pembatas dengan lingkungan luar yang terdapat di sepanjang utara, selatan dan timur tapak. Area ini merupakan area yang akan didesain dengan konsep green yang berfungsi sebagai blocking view di beberapa titik tertentu. Area G merupakan area pendukung yang akan dibangun fasilitas bermain anak, yaitu children playground dengan konsep dan tema yang berbeda di setiap traffic islandnya. Kawasan perumahan GPR merupakan lahan kosong seluas 127 ha yang dulunya merupakan daerah rawa dan permukiman. Pembangunan perumahan pada saat ini masih dalam proses pembangunan setelah selesainya pekerjaan dinding pagar pembatas dan pengurugan tanah. Perumahan GPR dinamakan berdasarkan konsep hijau yang ingin diciptakan pada kawasan tersebut. Seperti yang telah dibahas sebelumnya terdapat beberapa tipe serta luasan tanah dan terdapat pula kavling kosong yang bisa didesain sesuai permintaan pengguna. Jarak yang ditempuh dari jalan Pos Pengumben Raya menuju Gambar 15 Foto Area F-G, GPR Sumber: dokumentasi pribadi perumahan GPR ditempuh selama 10 menit. Akses untuk menuju perumahan ini sangat mudah untuk dijangkau oleh kendaraan mobil dan motor sehingga tidak menyulitkan user. Akses jalan menuju perumahan GPR dapat dilihat pada Gambar 16. Gambar 16 Akses Jalan Menuju GPR

5.4.2 Topografi