biaya dan syarat lainnya untuk proyek yang akan dikerjakan. Pemasukan dokumen penawaran tender ini dapat melalui tahap satu sampul ataupun dua sampul yang
selanjutnya akan diseleksi melalui tahap pasca kualifikasi. Pengumuman pemenang akan diinformasikan langsung ke peserta tender. Apabila terpilih
menjadi pemenang, langkah selanjutnya adalah penandatanganan kontrak kerja dan pemberian SPK. Pelaksanaan pekerjaan dimulai dan diakhiri sesuai dengan
SPK. Pekerjaan dikatakan selesai apabila telah melewati masa retensi dan dilakukan pengecekan ulang opname untuk selanjutnya dilakukan serah terima
pekerjaan dalam bentuk Berita Acara Serah Terima BAST.
4.8 Manajemen Proyek
Manajemen proyek merupakan suatu proses kegiatan untuk merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk
mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan H. Kerzner dalam Soeharto, 1995. Dalam hal ini, manajemen proyek dibagi ke dalam pelaksanaan
inti proyek dan sumber dana proyek. Sedangkan menurut Cleland dan Ireland 2002, manajemen proyek merupakan hal terpenting dalam sebuah pelaksanaan
pembangunan. Manajemen proyek memiliki dua komponen utama, yaitu strategi dan implementasi. Manajemen ini didukung oleh perencanaan proyek yang
mendeterminasikan secara rasional dan berkelanjutan. Perencanaan proyek merupakan penentuan rasional untuk memulai, mempertahankan, dan
menghentikan proyek.
4.8.1 Pelaksanaan Inti Proyek
Pada proses pembuatan perancangan lanskap GPR oleh PT. Tropica Greeneries terdapat tiga pihak yang terlibat di dalam keseluruhan proses. Ketiga
pihak tersebut adalah pemilik proyek selaku pihak pertama yaitu PT. Agung Podomoro, PT. Kharisma Bhakti Sejahtera selaku pihak kedua yang menjadi
pihak pemberi tugas, kemudian pihak ketiga adalah arsitek, konsultan dan kontraktor rumah seperti PT. Ikagriya Darma Persada, PT. Laksana Binakarya,
PT. Gandawisesa Makmur, PT. Oscarindo Utama Gemilang, dan pihak-pihak lain
yang berkaitan. Pihak-pihak tersebut saling berhubungan satu sama lain guna menunjang proses perancangan lanskap GPR.
Dalam pelaksanaannya, pembuatan desain lanskap proyek ini dikerjakan oleh sebuah tim sehingga dapat mempermudah pekerjaan desain. Suatu tim kerja
terdiri dari individu-individu dengan keterampilan dan latar belakang yang berbeda, menjadi satu kesatuan unit kerja untuk mencapai visi bersama. Tim yang
efektif ditandai oleh hasil yang bersifat sinergi, yaitu hasil usaha bersama lebih besar daripada jumlah hasil masing-masing anggota.
Tim inti proyek ini terdiri dari beberapa orang, yaitu Ir. Anggia Murni Arsitek Lanskap Ahli sebagai pengontrol, membuat konsep yang akan
digunakan dalam proyek, pemberi keputusan terhadap sesuatu yang berhubungan dengan proyek, serta presentasi dihadapan klien. Ir. Niken Larasati Head of
designerArsitek Lanskap sebagai project manager yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan proyek, berhubungan langsung dengan klien, dan mengatur
urusan kerjasama, juga turut serta dalam pembuatan konsep. Dalam mengembangkan konsep desain, Ir. Anggia Murni didampingi oleh Ridho
Monthazeri Arsitek Lanskap dan Oki Dwi Wicaksono Arsitek dan dibantu Dwi Nurulloh Kisami Mahasiswa Magang sebagai tim desain. Dalam hal ini, Ridho
Monthazeri membuat siteplan softscape dengan AutoCAD, melakukan pertemuan dengan pihak arsitek, melakukan koordinasi dengan pekerja lapang dan
melakukan survey progress. Sedangkan Oki Dwi Wicaksono dan Dwi Nurulloh Kisami ikut membantu, memahami dan berpartisipasi ketika membuat konsep,
mengerjakan siteplan dengan AutoCAD, menyempurnakan gambar siteplan dengan menggunakan software Adobe Photoshop CS2, serta mengikuti beberapa
pertemuan koordinasi lapangan. Mahasiswa magang juga aktif berkonsultasi dengan mentor untuk mengetahui bagaimana cara pemilihan material softscape
dan hardscape. Tim yang bergabung dalam pengerjaan desain proyek lanskap ini
dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8 Tim Inti Proyek Green Permata Residence, Jakarta Tabel 6 merupakan penjabaran manajemen proyek menurut Soeharto 1995
yang dibagi berdasarkan fungsi dasar dan integrasi.
Tabel 6 Fungsi, Aspek dan Implementasi Manajemen Proyek
Fungsi Aspek
Implementasi di PT. Tropica Greeneries
Fungsi Dasar pengelolaan lingkup kerja
sudah memiliki prosedur pelaksanaan proyek dan memiliki dokumen yang berisi
batasan lingkup proyek yang tertera dalam SPK dan disetujui oleh kedua belah pihak.
pengelolaan waktu jadwal meliputi perencanaan, penyusunan dan
pengendalian jadwal dilakukan konsultan sesuai dengan kesepakatan kontrak
pengelolaan mutu memperhatikan pemilihan material-material
hardscape maupun
softscape yang
digunakan untuk proyek dan memiliki standar gambar yang cukup qualified.
kualitas sistem kerja memiliki
jadwal kerja
kantor, memperhatikan kualitas kinerja karyawan,
memiliki project manager pada setiap proyek
Direktur PT. Tropica Greeneries
Ir. Anggia Murni Arsitek Lanskap Ahli
Tim Administrasi Keuangan
Mawartina Sayuti Retno
Tim Desain Ir. Niken Larasati Head of designer
Oki Dwi Wicaksoso Arsitek Ridho Monthazeri Arsitek Lanskap
Dwi Nurulloh Kisami Mahasiswa magang
Fungsi integrasi pengelolaan sumber daya manusia
bekerja secara teamwork dimana tiap staf dapat ikut membantu pengerjaan proyek
lain yang tenggat waktunya lebih utama dari yang lain. Walaupun baik dalam
hubungan antarpersonal staf dan cepat pengerjaan
suatu proyek,
sistem ini
memiliki kelemahan dikarenakan akan berkurang keefektifan pengerjaan dalam
proyek dengan tim yang sudah ditentukan. pengelolaan sumber daya non
manusia jumlah perangkat
kerja yang
belum memadai dan kurang lengkap untuk kerja
studio. pengelolaan resiko
hubungan dengan klien dan konsultan lain terjalin
dengan sangat
baik, adanya
pertemuan rutin di kantor pengelolaan komunikasi
berjalan baik dengan adanya komputer server dan internet yang menghubungkan
komputer masing-masing
staf dalam
berkoneksi dan menyimpan file
Dibuat oleh: Dwi Nurulloh Kisami, 2012
4.8.2 Sumber Dana Proyek