Kemampuan Komunikasi Matematis Landasan Teoritis
teman kelasnya dalam memahami suatu topik pelajaran di kelas. Peer tutoring atau lebih sering dikenal dengan sebutan tutor sebaya ini bukanlah strategi
baru, sekitar tahun 1950 Sturn dan Trutzentdrof telah menggunakan strategi ini dalam pembelajaran, mereka mengajarkan siswa yang lebih tua yang
kemudian para siswa ini akan mengajarkan kepada siswa mereka yang lebih muda karena pada saat itu terlalu mahal untuk mempekerjakan guru.
9
Menurut Lisi, kata “Peer Tutoring” seperti yang dijelaskan peer berarti seseorang yang sama untuk orang lain atau untuk orang lain dalam
beberapa hal seperti usia, kelas, tingkat. Tutor berarti guru yang mengajar siswa individu atau kelompok kecil siswa. Tutor teman sebaya didefinisikan
sebagai praktek pendidikan di mana siswa berinteraksi dengan siswa lain untuk mencapai tujuan pendidikan.
10
Sedangkan menurut Miftahul, pembelajaran peer tutoring adalah pembelajaran yang melibatkan pasangan
tutor peer tutor, seorang siswa berperan sebagai tutor yang mengajar dan siswa lainnya menjadi tutee yang diajar.
11
Menurut Michelle Nguyen, peer tutoring mengacu pada pembelajaran
yang menggunakan pasangan siswa berkinerja tinggi menjadi tutor siswa berkinerja rendah dalam pengaturan kelas-lebar atau dalam umum di luar
tempat sekolah di bawah pengawasan guru
12
. Peer Tutoring biasanya bermanfaat baik bagi para tutor maupun juga
yang dibimbing. Ketika siswa mempelajari materi dengan harapan bahwa mereka akan mengajarinya ke orang lain, mereka lebih
termotivasi secara instrinsik untuk mempelajarinya, dan mereka terlibat dalam pembelajaran
9
Megha Tiwari, Peer Tutoring: A Step Forward Towards Inclusion, Educational Confab Vol. 3 No. 7, 2014, h. 10.
10
Ibid h. 11.
11
Dwi Septi, dkk. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Class Wide Peer Tutoring Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa, Kadikma vol. 5 No. 2, 2014, h. 74.
12
Michelle Nguyen, Peer tutoring as a Strategy to Promote Academic Success, Research Brief of Duke University, 2013, h. 2.
yang bermakna, pengorganisasian dan elaborasi ketika mereka mempelajarinya.
13
Dalam proses pembelajaran Peer Tutoring ini antara tutor dan tutee selain tutor akan mengajar dan membimbing, tutor juga akan memfasilitasi
dan turut serta dalam diskusi antar siswa di kelompok belajar tersebut. Menurut Ali Mahmudi, cara lain yang dapat melatih atau mengembangkan
kemampuan komunikasi matematis siswa adalah berdiskusi kelompok karena diskusi kelompok memungkinkan siswa untuk mengekspresikan pemahaman,
memverbalkan proses berfikir dan mengklarifikasi pemahaman atau ketidakpahaman mereka
14
. Dalam beberapa kasus, bimbingan teman peer tutoring menghasilkan
pencapain akademik yang lebih besar dibandingkan entah pembelajaran tuntas ataupun pengajaran seisi kelas yang lebih tradisional. Peer tutoring memiliki
manfaat nonakademik juga. Kerja sama dan kemampuan sosial lainnya meningkat, masalah perilaku berkurang, dan terbentuk pertemanan di antara
kelompok etnis yang berbeda dan di antara siswa yang normal dan yang mengalami hambatan khusus disabilities.
15
Empat prinsip dalam pembelajaran dengan metode tutor sebaya peer tutoring, yaitu respon aktif siswa, kesempatan bagi siswa untuk memberikan
respon, umpan balik, serta penguatan. Dari 4 prinsip tersebut dikembangkan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari 14 langkah yang secara garis
besar mencakup kegiatan mengelompokkan siswa 3-4 orang per kelompok, menetapkan tutor dengan cara yang sesuai dengan jenis peer tutoring yang
digunakan, memberikan kesempatan kepada tutor untuk menyampaikan materi kepada siswa dan berdiskusi dengan anggota kelompoknya sementara
siswa tutee menyusun laporan kelompok, memberi kesempatan kepada siswa
13
Jeanne Ellis Omrod, op, cit,. h. 193.
14
Ali Mahmudi, op, cit,. h. 4.
15
Ibid.
untuk menyampaikan laporan kelompoknya, memberi kesempatan kepada siswa di luar kelompok untuk bertanya dan langsung dijawab oleh kelompok
lain kecuali siswa yang berperan sebagai tutor, dan guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap hasil presentasi kelompok.
16
Dalam strategi ini, siswa yang ditunjuk sebagai tutor biasanya akan mendapatkan bimbingan khusus sebelum pembelajaran di kelas, namun ada
pula beberapa penelitian yang meniadakan adanya bimbingan belajar ini. Siswa yang menjadi tutor hanya diberi kesempatan untuk mempelajari materi
terlebih dahulu sebelumnya secara individu. Dalam penelitian ini, peneliti tidak memberikan bimbingan khusus kepada tutor karena keterbatasan waktu.
Siswa yang menjadi tutor hanya diberitahukan sebelumnya bahwa dirinya akan berperan sebagai tutor sehingga siswa tersebut berkewajiban untuk
mempelajari terlebih dahulu materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Terkait dengan pemilihan tutor, ada tiga jenis yang dapat menjadi
piliihan bagi guru yang dapat disesuaikan dengan keadaan dan situasi kelas yang ada., yaitu
17
: a.
Class Wide Peer Tutoring Class Wide Peer Tutoring memecah keseluruhan kelas menjadi
kelompok-kelompok yang lebih kecil. Ini adalah salah satu jenis penting dari tutor teman sebaya di mana semua siswa kelas sangat aktif belajar
dari satu sama lain untuk periode waktu yang panjang. Mereka bertindak sebagai tutor serta siswa atau peserta didik. Sehingga setiap siswa
melibatkan dirinya dalam kegiatan dan belajar dalam cara yang sangat baik.
16
Lalu Hamdian Affandi. Pengaruh Metode Tutor Sebaya Peer Tutoring Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Semester IIProgram Study S1 Pendidikan Bahasa Inggris Dalam Mata Kuliah
Pengantar Pendidikan, Jurnal Ilmiah “WIDYA PUSTAKA PENDIDIKAN” Vol. 2 No. 3, 2014, h. 241.
17
Najabat Ali, dkk., Impact Of Peer Tutoring On Learning Of Students, Journal for studies in management and planning vol. 01 issue 03, 2015, h. 63.
b. Reciprocal Peer Tutoring
Dalam jenis peer tutoring ini, rekan-rekan belajar satu sama lain akan mengubah statusnya dari tutor menjadi siswa. Rekan-rekan bergiliran
menjadi tutor sementara yang lain bertindak sebagai siswa atau pelajar. Strategi ini memberikan kesempatan yang sangat baik untuk setiap
siswa untuk bertindak sebagai tutor yang meningkatkan tingkat kepercayaannya.
c. Cross Age Peer Tutoring
Dalam jenis tutoring ini siswa yang umurnya lebih tua bertindak sebagai tutor dan mereka mengajar siswa yang lebih muda. Tutor
memiliki latar belakang akademik yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa mereka atau peserta didik dalam lintas usia tutor teman sebaya.
Pendekatan ini berharga bagi siswa karena mereka mendapatkan instruksi individu yang efektif dan umpan balik dari tutor mereka. Di sisi lain guru
mendapat pengalaman pengajaran yang berharga. Manfaat dari penggunaan strategi pembelajaran Reciprocal Peer
Tutoring adalah
18
: a. Meningkatkan interaksi sosial para murid.
b. Menjadikan diskusi kelas lebih mendalam dan lebih substantif. c. Meningkatkan intensitas akademis para murid, tanpa menambahkan
durasi instruksional. d. Para murid akan memerlukan lebih banyak waktu pengerjaan sebuah
tugas ketika bekerja bersama seorang mitra atau tutor dibandingkan yang akan mereka perlukan ketika bekerja sendiri.
e. Para murid yang bekerja dalam peer tutoring menjadikan perolehan akademis terukur dan mengembangkan sikap yang lebih positif
terhadap materi pelajaran.
18
Harvey F Silver, dkk., Strategi-Strategi Pengajaran, Jakarta: PT. Indeks, 2012 Cet. 1, h