c. Menggunakan representasi menyeluruh untuk menyatakan suatu konsep matematika dan solusinya.
d. Membuat situasi matematika dengan menyediakan ide dan keterangan dalam bentuk tertulis.
e. Menggunakan bahasa dan symbol matematika dengan tepat. Terkait dengan peningkatan komunikasi matematis, National Council
of Techer of Mathematics NCTM menyatakan bahwa program pembelajaran matematika mulai dari playgroup sampai tingkat atau kelas 12 hendaknya
siswa mampu untuk:
8
a. Mengorganisasi dan mengkonsolidasikan pemikiran matematika mereka melalui komunikasi.
b. Mengkomunikasikan pemikiran matematika mereka secara logis dan jelas kepada teman, guru, ataupun orang lain.
c. Menganalisis dan mengevaluasi pemikiran matematika dan strategi yang digunakan orang lain.
d. Mengunakan bahasa matematika untuk menyatakan ide-ide matematika secara tepat.
Berdasarkan indikator-indikator yang telah dikemukakan di atas, maka indikator yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu:
a. Merefleksikan gambar ke dalam ide matematika. b. Menyatakan peristiwa sehari-hari ke dalam bahasa matematika.
c. Menyatakan solusi masalah dengan penyajian secara aljabar.
2. Strategi Pembelajaran Reciprocal Peer Tutoring
Strategi pembelajaran reciprocal peer tutoring merupakan salah satu jenis dari strategi pembelajaran peer tutoring yang merupakan bagian dari
pembelajaran cooperative learning. Pembelajaran dengan menggunakan strategi peer tutoring yaitu pembelajaran dimana seorang siswa mengajari
8
National Council of Techer of MathematicsNCTM, Principles and Standards for School Mathematics, United States of America: NCTM, 2000, h. 60.
teman kelasnya dalam memahami suatu topik pelajaran di kelas. Peer tutoring atau lebih sering dikenal dengan sebutan tutor sebaya ini bukanlah strategi
baru, sekitar tahun 1950 Sturn dan Trutzentdrof telah menggunakan strategi ini dalam pembelajaran, mereka mengajarkan siswa yang lebih tua yang
kemudian para siswa ini akan mengajarkan kepada siswa mereka yang lebih muda karena pada saat itu terlalu mahal untuk mempekerjakan guru.
9
Menurut Lisi, kata “Peer Tutoring” seperti yang dijelaskan peer berarti seseorang yang sama untuk orang lain atau untuk orang lain dalam
beberapa hal seperti usia, kelas, tingkat. Tutor berarti guru yang mengajar siswa individu atau kelompok kecil siswa. Tutor teman sebaya didefinisikan
sebagai praktek pendidikan di mana siswa berinteraksi dengan siswa lain untuk mencapai tujuan pendidikan.
10
Sedangkan menurut Miftahul, pembelajaran peer tutoring adalah pembelajaran yang melibatkan pasangan
tutor peer tutor, seorang siswa berperan sebagai tutor yang mengajar dan siswa lainnya menjadi tutee yang diajar.
11
Menurut Michelle Nguyen, peer tutoring mengacu pada pembelajaran
yang menggunakan pasangan siswa berkinerja tinggi menjadi tutor siswa berkinerja rendah dalam pengaturan kelas-lebar atau dalam umum di luar
tempat sekolah di bawah pengawasan guru
12
. Peer Tutoring biasanya bermanfaat baik bagi para tutor maupun juga
yang dibimbing. Ketika siswa mempelajari materi dengan harapan bahwa mereka akan mengajarinya ke orang lain, mereka lebih
termotivasi secara instrinsik untuk mempelajarinya, dan mereka terlibat dalam pembelajaran
9
Megha Tiwari, Peer Tutoring: A Step Forward Towards Inclusion, Educational Confab Vol. 3 No. 7, 2014, h. 10.
10
Ibid h. 11.
11
Dwi Septi, dkk. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Class Wide Peer Tutoring Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa, Kadikma vol. 5 No. 2, 2014, h. 74.
12
Michelle Nguyen, Peer tutoring as a Strategy to Promote Academic Success, Research Brief of Duke University, 2013, h. 2.