Strategi Pembelajaran Konvensional Landasan Teoritis

dengan penyajian secara aljabar sehingga kemampuan mereka dalam hal ini akan meningkat. Selain itu. adanya penggunaan Lembar Kerja Siswa LKS dalam strategi ini juga turut melatih kemampuan komunikasi matematis siswa, karena dalam pengerjaanya banyak aktivitas menulis. Proses pembelajaran antara tutor dan tutee akan menjadikan mereka mampu membangun serta menggabungkan ide-ide serta pemahaman matematika mereka masing-masing. Hal ini tentu menjadikan siswa mampu merefleksikan gambar ke dalam ide-ide matematika, menyatakan peristiwa sehari-hari kedalam bahasa matematika, serta menyatakan solusi masalah dengan penyajian secara aljabar Agar lebih memudahkan, dapat dilihat dalam Gambar 2.1. Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir Berdiskusi antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan guru serta penggunaan lembar kerja siswa Masalah S trategi pembelajaran belum melatih kemampuan komunikasi matematis siswa Kurangnya kemauan dalam belajar matematika Kurangnya kemampuan menyelesaikan soal dengan penyajian aljabar yang tepat. Rendahnya kemampuan komunikasi matematis siswa Strategi pembelajaran Reciprocal Peer Tutoring Indikator Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Merefleksikan gambar ke dalam ide matematika Menyatakan peristiwa sehari-hari ke dalam bahasa matematika Menyatakan solusi masalah dengan penyajian secara aljabar. Kemampuan komunikasi matematis siswa meningkat Strategi pembelajaran Peer Tutoring Strategi Reciprocsl Peer Tutoring diharapkan mampu meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Pembelajaran yang menggunakan strategi Reciprocal Peer Tutoring menjadikan siswa lebih aktif dalam pembelajaran yakni dengan berperan sebagai tutor dan tutee. Bagi siswa yang berperan sebagai tutor, mereka akan memiliki tanggung jawab untuk membantu tutee memahami materi dan juga menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka. Di sisi lain, siswa yang menjadi tutee akan lebih berani mengkonsultasikan ketidakpahamannya kepada tutor mereka sehingga akan terbentuk diskusi antara tutor dan tutee. Jika tutor tidak dapat membantunya pun tutor diharuskan untuk bertanya kepada guru. Dengan ketentuan seperti ini akan tercipta suasana kelas yang lebih aktif, teratur dan meningkatnya kemampuan komunikasi matematis siswa.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis mengajukan hipotesis yaitu: “Kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar menggunakan strategi pembelajaran Reciprocal Peer Tutoring lebih tinggi daripada kemampuan komunikasi matematis yang diajar menggunakan strategi pembelajaran konvensional”.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang digunakan untuk penelitian ini adalah SMP N 48 Jakarta yang beralamat di Jalan Kebayoran Lama No. 192, Cipulir, Jakarta Selatan. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 20152016 sejak bulan Maret hingga April.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen yaitu metode yang tidak memungkinkan peneliti melakukan pengontrolan secara penuh terhadap faktor lain yang mempengaruhi variabel dan kondisi eksperimen, misalnya faktor minat, motivasi dan intelegensi. Peneliti juga tidak bisa membuat ketentuan pembagian subyek, maka diperbolehkan peneliti menggunakan subyek sebagaimana adanya. Penelitian ini dilakukan dengan membagi kelompok yang diteliti menjadi dua kelompok pengamatan, yaitu kelompok eksperimen dan kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang diberi perlakuan pemberian strategi pembelajaran Reciprocal Peer Tutoring dan kelompok kontrol adalah kelompok yang diberi perlakuan pemberian strategi konvensional. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Randomized Control Group Post Test Only artinya pengkontrolan secara acak dengan tes hanya diakhir perlakuan. Pemilihan desain ini karena peneliti hanya ingin mengetahui perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara dua kelompok. Dengan demikian tidak menggunakan skor pre test. Desain penelitiannya adalah sebagai berikut: 1 1 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2012, Cet. 8, h. 207.