Uji Validitas Instrumen Penilaian

Rekapitulasi Hasil Daya Pembeda No. Butir soal Daya Pembeda D Kriteria 1 0,368 Cukup 2 -0,059 Sangat jelek 3 0,176 Jelek 4 0,103 Jelek 5 0,221 Cukup 6 0,118 Jelek 7 0,382 Cukup 8 0,603 Baik 9 0,412 Baik Hasil analisa data uji instrument tabel 3.4 dapat disimpulkan daya pembeda soal-soal tersebut bervariasi, yaitu terdapat 1 soal dengan daya pembeda yang sangat jelek, 3 soal dengan daya pembeda yang jelek, 3 soal dengan daya pembeda yang cukup dan 2 soal dengan daya pembeda yang baik.

4. Pengujian Taraf Kesukaran

Uji taraf kesukaran adalah cara untuk mengetahui apakah soal tes yang diberikan tergolong mudah, sedang, atau sukar, yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut 12 : ฀ = ฀ ฀ ฀ Keterangan : P : Indeks kesukaran B : jumlah skor maksimal siswa yang menjawab benar J s : Jumlah seluruh siswa peserta tes 12 Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 223 Kriteria untuk indeks tingkat kesulitan adalah sebagai berikut : 13 0,00-0,30 : soal kategori sukar 0,31-0,70 : soal kategori sedang 0,71-1,00 : soal kategori mudah Rekapitulasi hasil perhitungan uji taraf kesukaran instrument disajikan pada tabel berikut: Tabel 3.5 Rekapitulsi Hasil Uji Taraf Kesukaran No. Butir soal Taraf kesukaran P Kriteria 1 0,5515 Sedang 2 0,4853 Sedang 3 0,6324 Sedang 4 0,6103 Sedang 5 0,6250 Sedang 6 0,5588 Sedang 7 0,7500 Mudah 8 0,5225 Sedang 9 0,7794 Mudah Hasil analisa data uji instrumen pada tabel 3.5 dapat disimpulkan tingkat kesukaran perbutir soal dapat dikategorikan 7 soal sedang dan 2 soal mudah. Tabel 3.6 Rekapitulasi Data Hasil Uji Analisis Butir Soal No. Butir Soal Validitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Reliabilitas Keputusan Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria 1 0,667 Valid 0,5515 Sedang 0,368 Cukup r = 0,62 Baik Digunakan 2 0,020 Tidak Valid 0,4853 Sedang - 0,059 Sangat jelek Tidak digunakan 13 Ibid, h. 225. 3 0,393 Valid 0,6324 Sedang 0,176 Jelek Digunakan 4 0,163 Tidak Valid 0,6103 Sedang 0,103 Jelek Tidak Digunakan 5 0,588 Valid 0,6250 Sedang 0,221 Cukup Digunakan 6 0,306 Tidak Valid 0,5588 Sedang 0,118 Jelek Tidak digunakan 7 0,532 Valid 0,7500 Mudah 0,382 Cukup Tidak digunakan 8 0,790 Valid 0,5225 Sedang 0,603 Baik Digunakan 9 0,742 Valid 0,7794 Mudah 0,412 Baik Digunakan Dari 9 soal yang diujicobakan dipilih 5 soal yang akan digunakan untuk post test, yaitu soal dengan nomor butir 1, 3, 5, 8, dan 9. Indikator 1 diwakili oleh soal nomor 1 dan 3, indikator 2 diwakili oleh soal nomor 5 dan indikator 3 diwakili oleh soal nomor 8 dan 9. Soal nomor 7 tidak digunakan sebab jika digunakan maka indikator 3 akan diwakili oleh 3 soal. Hal ini sangat jauh berbeda dengan indikator 2 yang hanya diwakili oleh 1 soal. Oleh karena itu, peneliti mengambil keputusan indikator 3 diwakili oleh 2 soal seperti indikator 1. Selain soal nomor 7 memiliki tingkat kesukaran dan daya pembeda yang cenderung lebih rendah dibandingkan dengan soal nomor 8 dan 9.

F. Teknik Analisis Data

Data tes kemampuan berpikir komunikasi matematis siswa yang diperoleh selanjutnya diolah dan dianalisis. Analisis terhadap data penelitian dilakukan bertujuan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Hipotesis yang telah dirumuskan akan dianalisis dengan menggunakan uji-t. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis data, dengan menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas data. Adapun analisis data secara keseluruhan diolah menggunakan perangkat lunak SPSS Statistical Package for Social Sciences versi 20.