Media Pembelajaran Landasan Teori

42 pada lukisan atau patung, namun semua yang diciptakan manusia merupakan karya seni. Seaneh apapun bentuknya, tetap dikatakan karya seni rupa, karena tujuan utama dari seni rupa murni adalah menyalurkan emosi para penciptanya.

2.1.11 Media Pembelajaran

Gerlach dan Ely 1971 dalam Arsyad 2014: 3 mengatakan bahwa media adalah “manusia, materi atau suatu kejadian yang dapat membangun suatu kondisi sehingga siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Pengertian ini menunjukkan bahwa, guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media.” Dijelaskan pula oleh Raharjo 1989 dalam Kustandi dan Sutjipto 2013: 7 bahwa “media adalah wadah dari pesan yang oleh sumbernya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut, materi yang diterima adalah pesan intruksional, sedangkan tujuan yang dicapai adalah tercapainya proses belajar.” secara lebih khusus Kustandi dan Sutjipto 2013: 7 merumuskan bahwa pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebag ai “alat-alat grafis, fotografis, alat elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.” Mengacu pada pengertian-pengertian di atas, Sadiman dkk. 2012: 7 mendefinisikan bahwa media adalah “sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.” Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat yang dapat digunakan oleh guru dalam menyampaikan pesan atau materi sehingga membantu siswa dalam memperjelas makna pesan 43 yang disampaikan, dan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. Pentingnya penggunaan media dalam pembelajaran disampaikan oleh Hamalik 1986 dalam Kustandi dan Sutjipto 2013: 19 yang menyatakan bahwa “pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh- pengaruh psikologis bagi siswa. Selain itu penggunaan media pembelajaran juga dapat membantu meningkatkan pemahaman, memudahkan penafsiran data serta memperjelas materi yang bersifat abstrak. Pendapat tentang media juga didukung oleh Sudjana dan Rivai 2013: 2-3 yang mengatakan bahwa media dapat mempertinggi proses belajar siswa, yang pada akhirnya dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapai, hal ini didasarkan pada dua alasan yaitu: 1 berkenaan dengan manfaat media, yaitu suatu pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga menumbuhkan motivasi belajar, dan bahan ajar yang disampaikan akan lebih jelas maknanya yang memungkinkan siswa untuk lebih memahami materi, dan 2 berkaitan dengan taraf berfikir siswa, maksudnya adalah penggunaan media berkaitan erat dengan tahap perkembangan berfikir siswa. Melalui media hal-hal abstrak dapat dikongkretkan dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan, sehingga penggunaan media akan sesuai dengan tahap berfikir anak usia sekolah dasar yang masih dalam tahap berfikir kongkret. Sadiman dkk. 2012: 14 juga menjelaskan bahwa media sebagai sumber belajar dapat dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai keterbatasan seperti, perbedaan gaya belajar, minat, 44 intelegensi, keterbatasan daya indera, cacat tubuh atau hambatan jarak geografis, jarak waktu dan lainnya. Pentingnya penggunaan media dalam proses pembelajaran, didukung lagi dengan pesatnya perkembangan media yang semakin canggih, menuntut guru harus mampu memilih media yang paling tepat, karena penggunaan media tidak dilihat dari nilai atau segi kecanggihannya, namun dilihat dari fungsi dan peranannya dalam membantu meningkatkan proses pembelajaran. Berikut adalah beberapa kriteria yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menentukan media pembelajaran menurut Sudjana dan Rivai 2013: 4-5 yaitu: 1 ketepatannya dengan tujuan pengajaran, 2 ketepatannya dengan tujuan pengajaran, 3 dukungan terhadap isi bahan pelajaran, 4 kemudahan memperoleh media, 5 keterampilan guru dalam menggunakannya, 6 tersedia waktu untuk menggunakannya, dan 7 sesuai dengan taraf berfikir siswa. Kriteria-kriteria tersebut dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam menentukan media yang paling tepat dan efektif untuk digunakan pada saat mengajar. Media yang dipilih diharapkan dapat mempermudah guru dalam menyampaikan pesan atau materi yang akan disampaikan, guna menunjang tingkat keberhasilan belajar siswa.

2.1.12 Media Visual

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA MATERI MISI KEBUDAYAAN INTERNASIONAL TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 WANGON BANYUMAS

1 16 218

Keefektifan Model Numbered Heads Together dalam Pembelajaran Materi Pantun terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Candinegara Kabupaten Banyumas

0 7 231

Keefektifan Model Pembelajaran Mind Mapping Materi MengapresiasiKarya Seni Rupa Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Ranjingan Banyumas

3 80 261

PENERAPAN MODEL GALLERY WALK UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN KARYA SENI RUPA MURNI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 PETANJUNGAN KABUPATEN PEMALANG

3 20 234

Pengembangan media pembelajaran konvensional Pop up Book materi pokok daur hidup untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1

3 17 187

KEEFEKTIFAN PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI GOLO YOGYAKARTA.

0 0 224

MODEL POP-UP SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SENI RUPA TERAPAN PADA SISWA KELAS 4 SEKOLAH DASAR.

2 18 89

KEEFEKTIFAN MODEL COOPERATIVE SCRIPTTERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI SENI RUPA MURNI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KEPANDEAN 03 KECAMATAN DUKUHTURI KABUPATEN TEGAL -

0 3 77

KEEFEKTIFAN MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BOJONG KABUPATEN PURBALINGGA

0 1 70

KEEFEKTIFAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SENI RUPA MATERI RELIEF SISWA KELAS IV SD GUGUS PIERRETENDEAN KENDAL

0 0 62