26 berkembang pada masa kanak-kanak dapat menjadi minat selamanya, karena
kegiatan yang berkaitan dengan minatnya lama kelamaan akan timbul kebiasaan dan akan terus bertahan menjadi minat selamanya.
Mengacu dari berbagai pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa minat memiliki peran yang besar dalam kehidupan manusia, karena minat merupakan
dorongan dari seseorang untuk tertarik pada suatu objek, sehingga menimbulkan perhatian yang lebih tinggi dibandingkan dengan objek lain. Minat ini sangat
berpengaruh terhadap keinginan siswa untuk menyukai proses pembelajaran. Apabila dalam diri siswa telah tumbuh minat untuk menyukai suatu pembelajaran,
maka dapat dipastikan, hasil yang diperoleh siswa akan jauh lebih baik.
2.1.6 Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa setelah melakukan proses belajar dan perolehan aspek-aspek perubahan tersebut tergantung pada apa yang
dipelajari oleh siswa Rifa’i dan Anni, 2012: 69. Suprijono 2014: 5 mendefinisikan bahwa “hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap- sikap, apresiasi dan keterampilan.” Lebih lanjut
Sudjana 2012: 22 menjelaskan bahwa hasil belajar merupakan seluruh kemampuan yang dimiliki siswa setelah melakukan proses belajar.
Bloom t.t dalam Rifa’i dan Anni 2012: 70 merumuskan bahwa hasil belajar mencakup tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu: ranah
kognitif cognitive domain, ranah afektif affective domain, dan ranah psikomotorik psychomotoric domain. Ranah kognitif berkaitan dengan
kemampuan intelektual siswa dan mencakup kategori pengetahuan knowledge,
27 pemahaman comprehension, penerapan aplication, analisis analysis, sintesis
synthesis, dan penilaian evaluation. Ranah afektif merupakan ranah yang berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Kategori ranah afektif ini
mencakup penerimaan recieving, penanggapan responding, penilaian valuing, pengorganisasian organization, dan pembentukan pola hidup
organization by a value complex. Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf serta koordinasi syaraf.
Sejalan dengan pendapat Gagne dan Briggs t.t dalam Rifa’i dan Anni 2012: 74 yang mengklasifikasikan tujuan hasil belajar menjadi lima kategori, yaitu: 1
kemahiran intelektual 2 strategi kognitif 3 informasi verbal 4 kemahiran motorik dan sikap. Pada dasarnya perubahan perilaku yang dicapai siswa setelah
belajar telah dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran merupakan bentuk harapan yang dikomunikasikan melalui pernyataan dengan
cara menggambarkan perubahan perilaku yang diinginkan Rifa’i dan Anni, 2012: 69.
Menurut Djamarah dan Zain 2010: 107 bahwa setiap pembelajaran akan menghasilkan hasil belajar, namun permasalahannya adalah sampai pada tingkat
mana hasil belajar itu dicapai. Lebih lanjut, Djamarah dan Zain menjelaskan tingkatan keberhasilan belajar, yaitu: 1 hasil belajar dikatakan istimewa apabila
seluruh bahan pelajaran dikuasi oleh siswa, 2 kategori optimalbaik sekali, apabila 76-99 siswa menguasi bahan pelajaran, 3 kategori baikminimal,
apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60-75 yang dikuasi anak, 4 kategori kurang, apabila behan pelajaran yang dikuasai siswa kurang dari 60.
28 Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah perubahan perilaku yang terjadi pada siswa setelah belajar, perubahan ini mencakup aspek kognitif atau pengetahuan tentang suatu konsep, aspek afektif
atau perubahan pada sikap siswa, dan aspek psikomotorik atau perubahan yang berkaitan dengan pengolahan fisik. Oleh karena itu sebagai seorang guru yang
bertanggung jawab dalam melaksanakan pembelajaran haruslah mampu menentukan tujuan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa. selanjutnya,
hasil belajar yang diperoleh siswa dapat dijadikan pedoman bagi guru untuk mengukur seberapa efektifnya pembelajaran yang telah dilaksanakan.
2.1.7 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar