Pemisahan Campuran Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar Kelas 7 Saeful Karim Ida Nurul Fauziah Wahyu Sopandi 2009

99 Perubahan Zat Key Point Key Point Hal Penting Hal Penting

A. Perubahan Fisika

Seperti telah dijelaskan dalam Bab 2, zat adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Zat bisa berupa campuran atau zat murnizat tunggal. Berbeda dengan campuran, setiap zat murni memiliki komposisi tertentu dan serbasama. Segelas sirop merupakan contoh dari zat. Sirop bukan merupakan zat murni melainkan campuran karena setiap sirop dapat memiliki komposisi yang berbeda, berbeda jumlah gulanya, pewarnanya, atau rasanya. Berbeda dengan sirop, di bagian bumi manapun kita menemukan garam, garam akan berbentuk kristal putih, berasa asin, dan mudah larut dalam air. Oleh karena itu, garam dapur merupakan contoh dari zat murni. Suatu zat yang sama akan memiliki sifat-sifat i sika yang sama. Sifat i sika adalah kualitas atau keadaan dari suatu zat yang dapat diamati atau diukur tanpa mengubah komposisi zat tersebut. Beberapa contoh sifat i sika, di antaranya wujud, kelarutan, kekerasan, massa jenis, daya hantar listrik, warna, titik didih, dan titik leleh. Pengetahuan tentang sifat-sifat i sika suatu zat dapat membantu kita untuk mengidentii kasi suatu zat yang belum diketahui identitasnya. Sebagai contoh, jika kita menemukan suatu zat dengan ciri-ciri berwujud cair, tidak berwarna, tidak berbau, mendidih pada 100 o C, dan membeku pada 0 o C, kita dapat mengatakan bahwa zat tersebut kemungkinan adalah air perhatikan Gambar 5.1. Perubahan ½ sika adalah perubahan suatu zat yang tidak memengaruhi komposisi kimianya. Physical change is an alteration of a substance that does not affect its chemical composition. Pikirkan jawaban pertanyaan berikut sebelum kamu membaca uraian materi bab ini. Kemudian, periksa kembali jawabanmu setelah kamu selesai membaca uraian bab ini. Apakah ada yang harus diperbaiki dengan jawaban tersebut? Banyak contoh perubahan yang terjadi pada zat 1. benda yang ada di sekitar kita, misalnya peristiwa pecahnya gelas, sobeknya kertas, terbakarnya rumah, dan berkaratnya paku atau pagar yang terbuat dari besi. Apakah kamu punya ide bagaimana menggolongkan semua perubahan zat yang ada di sekitar kita? Bila ya, golongkan perubahan zat apa saja yang dapat kamu rumuskan? Jelaskan manfaat yang dapat kita ambil dengan 2. adanya penggolongan perubahan zat. Menurut kamu apakah meledaknya petasan, 3. pecahnya balon, busuknya makanan, dan patahnya jembatan termasuk ke dalam golongan perubahan zat yang sama? Jelaskan. Tes Materi Awal 100 Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII Setiap zat dapat mengalami perubahan tanpa mengalami perubahan komposisinya karena pengaruh faktor tertentu, seperti suhu dan tekanan. Komposisi yang dimaksud adalah jenis partikel terkecil yang menyusun suatu zat. Per ubahan ini dinamakan perubahan i sika. Jadi, setelah terjadi perubahan i sika, jenis partikel-partikel penyusun zat adalah sama dengan jenis partikel terkecil zat tersebut sebelum mengalami perubahan i sika. Sebagai contoh, air bisa berubah wujud dari padat ke cair, kemudian ke gas atau sebaliknya. Namun, dalam setiap bentuk wujudnya padat, cair, gas, tersusun atas partikel terkecil yang sama memiliki komposisi yang sama, perhatikan Gambar 5.2 berikut. a b Sumber: Basic Concepts of Chemistry, 1994 Gambar 5.1 Titik didih dan titik beku air, a air membeku pada suhu 0°C dan b air mendidih pada suhu 100°C. Menurutmu, apakah titik didih dan titik beku air sama di setiap tempat? Gambar 5.2 Komposisi air, baik dalam wujud a es, b air, dan c uap air adalah sama. a b c Sumber: Chemistry the Central Science, 2000 Di Kelas VIII kamu akan belajar bahwa air tersusun atas partikel-partikel terkecil yang disebut molekul air. Dari uraian ini, kita dapat mengatakan bahwa perubahan wujud yang terjadi pada setiap zat merupakan contoh dari perubahan i sika karena tidak disertai oleh pembentukan zat baru. 101 Perubahan Zat Contoh lain dari perubahan i sika adalah berikut ini. Pada suhu kamar, sepotong logam besi memiliki sifat i sika berwarna hitam dan sangat keras. Namun, jika besi tersebut dipanaskan sampai suhu sekira 900 o C, warnanya akan berubah menjadi kemerahan dan mudah ditempa kekerasannya berkurang atau lebih lunak dibandingkan dalam keadaan dingin. Dalam dua keadaan besi yang berbeda sifat i sikanya ini, tidak ada perubahan komposisi. Kedua besi yang berbeda sifat i sikanya tersebut tetap disusun oleh partikel-partikel terkecil yang sama. Di Kelas VIII, kamu akan belajar bahwa partikel terkecil yang menyusun logam besi adalah atom besi. Dari uraian ini, kita dapat mengatakan bahwa perubahan warna atau kekerasan yang tidak disertai oleh perubahan komposisi zat merupakan contoh lain dari perubahan i sika. Dari dua contoh di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa suatu zat dapat mengalami perubahan karena perubahan kondisi, seperti suhu dan tekanan tanpa harus mengubah komposisinya. Ini adalah perubahan i sika karena perubahan zat tidak disertai dengan perubahan komposisinya atau tidak disertai pembentukan zat baru. Selain perubahan wujud seperti Gambar 5.3 dan Gambar 5.4, perubahan warna, dan perubahan kekerasan, perubahan berikut ini termasuk ke dalam perubahan i sika: perubahan kelarutan, massa jenis, titik didih, titik leleh, dan daya hantar listrik. Perubahan i sika tidak hanya dapat terjadi pada zat murni tunggal, tetapi juga dapat terjadi pada semua zat termasuk campuran. Seperti telah dibahas pada Bab 2, campuran juga mengandung zat dua macam atau lebih yang masing- masing tetap mempertahankan sifat-sifatnya termasuk sifat i sikanya. Suatu zat yang telah mengalami perubahan i sika memiliki sifat i sika yang berbeda dengan sifat i sika zat tersebut sebelum mengalami perubahan. Sebagai contoh, air yang telah mengalami perubahan wujud dari padat ke cair akan memiliki sifat yang berbeda. Dalam keadaan padat, air memiliki sifat i sika seperti sifat zat padat yang lain, yaitu bentuk i siknya tidak terpengaruh oleh wadah yang ditempatinya. Sementara dalam keadaan cair, air memiliki sifat i sika seperti zat cair yang lain, yaitu bentuknya mengikuti bentuk wadah yang ditempatinya. Dalam keadaan padat, air memiliki massa jenis yang lebih rendah dibandingkan dalam keadaan cairnya. Dengan kata lain, untuk setiap ukuran massa yang sama, air dalam keadaan beku membutuhkan ruangan yang lebih besar dibanding dalam keadaan cair. Gambar 5.4 Garam NaCl meleleh pada suhu 801°C. Meleleh merupakan perubahan sifat ½ sika. Gambar 5.3 Bentuk simetris kristal salju yang indah ini merupakan wujud perubahan ½ sika dari air. Sumber: Basic Concepts of Chemistry, 1994 Sumber: Chemistry Raymond Chang, 2002