Mistar Alat Ukur Panjang

13 Pengukuran Rahang tetap Rahang geser Skala nonius Mur pengunci Skala utama Rahang pengukur diameter dalam lubang Benda yang diukur diameternya Sumber: upload.wikimedia.org Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yakni bagian rahang tetap yang berskala milimeter atau disebut skala utama yang pembagiannya sama dengan mistar dan bagian yang dapat digeser yang memiliki skala yang disebut skala nonius skala vernier. Pembagian skala nonius bergantung pada ketelitian jangka sorong yang digunakan. Jangka sorong yang sering digunakan dalam kehidupan sehari- hari atau di laboratorium adalah jangka sorong dengan ketelitian 0,1 mm. Semakin besar ketelitian jangka sorong, semakin teliti suatu hasil pengukuran. Pada buku ini yang akan diperkenalkan adalah jangka sorong dengan ketelitian 0,05 mm. Cara penggunaan jangka sorong dengan ketelitian yang lainnya, hampir sama dan kamu dapat mempelajarinya sendiri. Sumber: Dokumentasi Penerbit Jangka sorong dengan ketelitian 0,1 mm memiliki jumlah skala nonius 10 skala. Jika skala nonius digeser ke kiri sehingga rahang tetap dan rahang geser berimpit atau angka 0 nol skala nonius berimpit dengan angka 0 nol skala utama lihat Gambar 1.10, 9 mm skala utama akan dibagi menjadi 10 bagian yang sama pada skala nonius. Jadi, 1 skala nonius panjangnya 9 10 mm = 0,9 mm, sedangkan satuan Gambar 1.9 Jangka sorong dan bagian- bagiannya Gambar 1.10 Perbandingan skala antara skala utama dan skala nonius. Informasi Informasi IPA IPA Skala Nonius Skala pendek yang dapat bergerak bebas sepanjang skala utama. Posisi pada skala utama dari garis nol pada skala nonius dapat ditunjukkan dengan akurat. Skala ini digunakan pada peralatan pengukuran, seperti vernier slide callipers. Sumber: Dictionary of Science, 1999 14 Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII bagian skala utama panjangnya 1 mm. Selisih skala utama dengan skala nonius adalah 1 mm – 0,9 mm = 0,1 mm. Selisih ini menyatakan nilai skala terkecil dari nonius pada jangka sorong. Berarti ketelitian jangka sorong ini adalah 0,1 mm. Gambar 1.11 a Contoh hasil pengukuran panjang batang silinder dengan menggunakan jangka sorong. b Contoh skala hasil pengukuran. Perhatikan Gambar 1.11a. Agar kamu dapat lebih memahami cara penggunaan jangka sorong, pelajari contoh pengukuran panjang suatu batang silinder. Langkah-langkah yang harus kamu lakukan adalah sebagai berikut. a Buka mur pengunci jangka sorong. b Letakkan batang silinder di antara rahang tetap dan rahang geser. c Gerakkan rahang geser sehingga menjepit batang silinder, lalu kuatkan mur pengunci supaya skala tidak bergeser lagi. d Baca skala utama dengan cara melihat angka nol skala nonius. Skala tersebut terletak di skala berapa pada skala utama? e Perhatikan dengan saksama antara skala nonius dan skala utama. Cari salah satu skala nonius yang paling tepat segaris berimpit dengan skala utama. f Hasil pengukurannya adalah skala utama ditambah skala nonius. Adapun pada Gambar 1.11b, diperlihatkan contoh skala hasil pengukuran oleh jangka sorong yang memiliki ketelitian 0,1 mm. Dari gambar tersebut, terlihat skala nonius terletak di 2,5 cm pada skala utama dan skala nonius yang tepat segaris dengan skala utama adalah skala 3. Jadi, hasil pengukurannya adalah: • skala utama = 2,5 cm = 25 mm; • skala nonius = 3 × 0,1 mm = 0,3 mm; • hasil pengukuran jangka sorong = 25,3 mm. 4 3 2 5 10 b Sumber: world.keyence.com a