45
Materi dan Penggolongannya
Sifat unsur natrium, antara lain berbentuk padatan unsur logam dan mudah bereaksi dengan udara atau air sehingga
harus disimpan dalam minyak. Sifat unsur klor, antara lain berwujud gas, berwarna kuning, dan beracun berbahaya
bagi kesehatan perhatikan Gambar 2.11.
Selain garam dapur, masih banyak contoh-contoh senyawa
sederhana yang dekat dengan kehidupan kita. Tabel 2.4 berikut ini menyajikan beberapa contoh senyawa sederhana
tersebut dan rumus kimianya beserta jumlah masing-masing unsur yang menyusun satu partikel senyawa tersebut.
Tabel 2.4 Beberapa Nama Senyawa Sederhana dan Rumus Kimianya
Nama Senyawa Rumus Kimia
Jumlah Partikel Unsur Penyusun dan Komposisinya
Air Amoniak
Etanol Alkohol Glukosa
Karbon dioksida Metana
H
2
O NH
3
C
2
H
5
OH C
6
H
12
O
6
CO
2
CH
4
3, yaitu 2 partikel unsur H dan 1 partikel unsur O
4, yaitu 1 partikel unsur N dan 3 partikel unsur H
9, yaitu 2 partikel unsur C, 6 partikel unsur H, dan 1 partikel
unsur O 24, yaitu 6 partikel unsur C, 12
partikel unsur H, dan 6 partikel unsur O
3, yaitu 1 partikel unsur C dan 2 partikel unsur O
5, yaitu 1 partikel unsur C dan 4 partikel unsur H
Setiap zat disusun oleh partikel-partikel yang sangat kecil. Partikel-partikel tersebut bisa berupa atom, ion, atau molekul.
Uraian mengenai jenis-jenis partikel tersebut akan dibahas nanti di Kelas VIII.
a b
c
Sumber: Chemistry Raymond Chang,
2002
Gambar 2.11
a garam dapur, b logam Na, dan c gas klor.
1. Unsur dibedakan menjadi dua golongan, yaitu logam dan nonlogam.
Kelompokkanlah unsur- unsur di bawah ini ke dalam golongan logam atau nonlogam.
2. Apakah perbedaan antara unsur dan
senyawa? Berikan contohnya. 3.
Apakah rumus kimia dari karbon dioksida, air, dan metana?
a. helium
b. karbon
c. besi
d. tembaga
e. natrium
f. platina
g. hidrogen
h. magnesium
i. nitrogen
Kerjakanlah di buku latihanmu.
Soal Penguasaan Materi 2.2
46
Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII
Informasi Informasi
IPA IPA
C. Campuran dan Beberapa Sifat Larutan
Kita sudah mempelajari bahwa materi yang ada di alam berdasarkan jumlah zat penyusunnya dapat dikelompokkan
menjadi zat murnitunggal dan campuran. Sekarang kita akan mempelajari lebih lanjut mengenai campuran.
1. Macam-Macam Campuran
Berbagai macam campuran dapat kita kelompokkan menjadi dua macam, yaitu campuran homogen dan campuran
heterogen. Campuran homogen adalah campuran dua zat atau lebih yang sudah tidak dapat terlihat lagi bidang batas
antara zat-zat yang dicampurkannya atau serbasama, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.12.a. Bidang batas tersebut tidak
dapat terlihat bahkan dengan bantuan mikroskop sekalipun. Campuran homogen juga dapat disebut dengan nama lain,
yaitu larutan.
Sebagai contoh, air laut merupakan campuran homogen antara air dengan berbagai macam garam. Udara merupakan
campuran homogen dari berbagai macam gas termasuk nitrogen dan oksigen. Air gula merupakan
campuran homogen antara air dan gula. Logam kuningan merupakan
cam puran homogen antara tembaga dan seng. Jika kita mencampurkan garam dapur, serbuk belerang,
dan serbuk besi, kita akan mendapatkan suatu campuran heterogen. Batas-batas antara zat-zat tersebut masih terlihat
dengan jelas. Batas tersebut akan tampak lebih jelas jika kita melihat campuran tersebut dengan menggunakan mikroskop.
a b
Sumber: Introductory Chemistry, 1997
Berdasarkan satu contoh tersebut, kita dapat mengatakan bahwa campuran heterogen adalah campuran dua zat atau
lebih yang masih terlihat bidang batasnya. Contoh campuran
Darah tidak tembus cahaya karena sel-sel di
dalamnya menahan cahaya untuk menembus secara
langsung. Sel-sel darah ini dapat terlihat di bawah
mikroskop, memberikan bukti bahwa darah adalah
suatu campuran heterogen.
Sumber: Introductory Chemistry,
1997
Gambar 2.12
a Air garam yang berwarna bening termasuk ke dalam
campuran homogen karena tidak terlihat batas antara
garam dan air. b Bongkahan batu granit
adalah campuran heterogen.
47
Materi dan Penggolongannya
Key Point Key Point
Hal Penting Hal Penting
heterogen lainnya adalah campuran antara air dan minyak atau campuran antarbeberapa macam mineral, seperti yang
terdapat dalam batu granit perhatikan Gambar 2.12.b.
2. Sifat Larutan
Berdasarkan contoh campuran homogen, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kita dapat menyimpulkan
bahwa larutan dapat berwujud padat misalnya kuningan, cair misalnya air gula, dan gas misalnya udara. Pada subbab
ini akan dibahas mengenai sifat larutan yang berwujud cair.
Beberapa larutan yang kita kenal dalam kehidupan, seperti
larutan cuka yang dipakai sebagai bumbu oleh penjual bakso atau air jeruk yang sengaja ditambahkan
ke dalam minuman oleh penjual sirop akan terasa masam jika kita cicipi. Sebaliknya, sabun atau air sabun jika tanpa
sengaja atau dengan sengaja terkena lidah akan terasa pahit contoh lain dari produk yang bersifat asam dan basa dapat
dilihat pada Gambar 2.13. Rasa masam merupakan sifat dari larutan asam, sedangkan rasa pahit merupakan sifat dari
larutan basa.
Sumber: Dokumentasi Penerbit
a b
Walaupun larutan asam dan larutan basa memiliki rasa yang berbeda, kita tidak boleh mencicipi
larutan- larutan yang ada di laboratorium kimia untuk membedakan
apakah suatu larutan bersifat asam atau basa. Untuk tujuan identii kasi tersebut, kita bisa menggunakan suatu indikator.
Indikator asam basa merupakan suatu zat yang memiliki warna tertentu dalam larutan asam dan memiliki warna
yang lain dalam larutan basa. Salah satu indikator asam basa yang sering digunakan adalah kertas lakmus. Kertas
Campuran adalah suatu kombinasi atas gabungan
dari dua atau lebih zat yang tidak bersatu secara kimiawi
atau zat-zat penyusunnya masih mempertahankan
sifatnya masing-masing. Larutan adalah campuran
homogen.
Mixture is a combination of two or more substances
that are not chemically combined. Solution is a
homogeneous mixture.
Gambar 2.13
Beberapa contoh produk yang bersifat a asam dan b basa
Informasi Informasi
IPA IPA
Svante Arrhenius menggolongkan asam
dan basa berdasarkan zat yang dihasilkannya dalam
air. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang
menghasilkan ion H
+
jika dilarutkan dalam air. Adapun basa adalah zat yang
menghasilkan ion OH
–
jika dilarutkan dalam air.
Sumber: General Chemistry
Principles and Modern Applications, 2007
48
Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII
ini mengandung suatu zat warna yang diperoleh dari sejenis lumut kerak. Zat ini akan berubah warna menjadi merah
dalam suasana asam dan menjadi biru dalam suasana basa perhatikan Gambar 2.14.
Sumber: Chemistry the Central Sciences,
2000
Gambar 2.14
Larutan HCl asam mengubah warna lakmus biru menjadi
merah kiri, Larutan NaOH basa mengubah warna lakmus
merah menjadi biru kanan, dan larutan netral tidak
mengubah warna lakmus.
Gambar 2.15
Logam magnesium dalam larutan asam klorida
Sifat lain dari larutan asam adalah bersifat korosif terhadap sejumlah logam. Logam, seperti besi, seng, aluminium, dan
magnesium lama-lama akan terkikis habis jika terkena larutan asam, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.15. Sifat korosif ini
tidak dimiliki oleh larutan basa karena basa tidak bereaksi dengan sebagian besar logam.
Sumber: Basic Concepts of Chemistry,
1994
Ayo Coba 2.2
Tujuan Mengelompokkan bahan-bahan di sekitar ke dalam larutan
asam, basa, dan netral
Alat dan bahan Kertas lakmus merah dan biru, cuka, air kapur, air ledeng,
yoghurt, air lemon, susu, air kopi, dan larutan detergen
Cara kerja 1.
Celupkan kertas lakmus merah dan biru ke dalam masing- masing larutan.
2. Amati perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus.
3. Tuliskanlah hasil pengamatan pada tabel seperti berikut.
Tabel Hasil Pengamatan
No. Larutan
Kertas Lakmus Sifat Larutan
Merah Biru
1 2
... …
… …
… …
… …
… …
… …
…
Pertanyaan 1.
Larutan manakah yang termasuk larutan asam, basa, dan netral?
2. Bagaimana perubahan yang terjadi pada larutan yang bersifat netral?
Tugas 2.1 Tugas 2.1
Carilah bahan-bahan di sekitarmu yang dapat dijadikan sebagai indikator asam- basa. Kamu bisa mencari literaturnya
terlebih dahulu melalui berbagai sumber. Kerjakanlah tugas ini secara berkelompok.