101
Perubahan Zat
Contoh lain dari perubahan i sika adalah berikut ini. Pada suhu kamar, sepotong logam besi memiliki sifat i sika
berwarna hitam dan sangat keras. Namun, jika besi tersebut dipanaskan sampai suhu sekira 900
o
C, warnanya akan berubah menjadi kemerahan dan mudah ditempa kekerasannya
berkurang atau lebih lunak dibandingkan dalam keadaan dingin. Dalam dua keadaan besi yang berbeda sifat i sikanya
ini, tidak ada perubahan komposisi. Kedua besi yang berbeda sifat i sikanya tersebut tetap disusun oleh partikel-partikel
terkecil yang sama. Di Kelas VIII, kamu akan belajar bahwa partikel terkecil yang menyusun logam besi adalah atom besi.
Dari uraian ini, kita dapat mengatakan bahwa perubahan warna atau kekerasan yang tidak disertai oleh perubahan
komposisi zat merupakan contoh lain dari perubahan i sika.
Dari dua contoh di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa suatu zat dapat mengalami perubahan karena perubahan
kondisi, seperti suhu dan tekanan tanpa harus mengubah komposisinya. Ini adalah perubahan i sika karena perubahan
zat tidak disertai dengan perubahan komposisinya atau tidak disertai pembentukan zat baru. Selain perubahan
wujud seperti Gambar 5.3 dan Gambar 5.4, perubahan warna, dan perubahan kekerasan, perubahan berikut ini
termasuk ke dalam perubahan i sika: perubahan kelarutan, massa jenis, titik didih, titik leleh, dan daya hantar listrik.
Perubahan i sika tidak hanya dapat terjadi pada zat murni tunggal, tetapi juga dapat terjadi pada semua zat termasuk
campuran. Seperti telah dibahas pada Bab 2, campuran juga mengandung zat dua macam atau lebih yang masing-
masing tetap mempertahankan sifat-sifatnya termasuk sifat i sikanya.
Suatu zat yang telah mengalami perubahan i sika
memiliki sifat i sika yang berbeda dengan sifat i sika zat tersebut sebelum mengalami perubahan. Sebagai contoh, air
yang telah mengalami perubahan wujud dari padat ke cair akan memiliki sifat yang berbeda. Dalam keadaan padat,
air memiliki sifat i sika seperti sifat zat padat yang lain, yaitu bentuk i siknya tidak terpengaruh oleh wadah yang
ditempatinya. Sementara dalam keadaan cair, air memiliki sifat i sika seperti zat cair yang lain, yaitu bentuknya mengikuti
bentuk wadah yang ditempatinya. Dalam keadaan padat, air memiliki massa jenis yang lebih rendah dibandingkan dalam
keadaan cairnya. Dengan kata lain, untuk setiap ukuran massa yang sama, air dalam keadaan beku membutuhkan
ruangan yang lebih besar dibanding dalam keadaan cair.
Gambar 5.4
Garam NaCl meleleh pada suhu 801°C. Meleleh
merupakan perubahan sifat ½ sika.
Gambar 5.3
Bentuk simetris kristal salju yang indah ini merupakan
wujud perubahan ½ sika dari air.
Sumber: Basic Concepts of Chemistry,
1994
Sumber: Chemistry Raymond Chang,
2002
102
Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII
Key Point Key Point
Hal Penting Hal Penting
Contoh lain adalah garam dapur, dalam wujud padat garam dapur tidak dapat menghantarkan arus listrik,
sebaliknya dalam wujud cairnya garam dapur dapat meng- hantarkan arus listrik.
Suatu zat yang telah mengalami perubahan i sika dapat kembali ke kualitas atau keadaan asalnya bila kondisinya
misalnya suhu dan tekanan diubah lagi ke kondisi asal. Sepotong logam besi yang telah berubah warna menjadi
kemerahan dan relatif lunak akibat suhu yang tinggi, akan kembali memiliki warna hitam dan keras bila logam tersebut
didinginkan kembali. Adanya sifat i sika besi seperti ini dimanfaatkan oleh para pandai besi untuk membuat berbagai
peralatan bertani dan dapur yang terbuat dari besi. Mereka menempanya dalam keadaan besi masih pijar, seperti pada
Gambar 5.5 sehingga didapatkan bentuk-bentuk yang di- harapkan, kemudian setelah terbentuk dibiarkan menjadi
dingin kembali.
Sifat ½ sika adalah
kualitas dari suatu zat yang dapat diamati atau diukur
tanpa harus mengubah komposisi kimia zat
tersebut.
Physical property is a quality of a substance
that can be observed or measure without changing
the substances chemical composition.
Sumber: Chemistry Mcmurry and Fay, 2001
Gambar 5.5
Besi dalam keadaan panas lebih mudah dibentuk.
1. Apakah ciri dari perubahan i sika yang terjadi pada suatu zat?
2. Tuliskanlah contoh perubahan i sika yang
biasa kamu temui dalam kehidupan. 3. Apakah yang membedakan antara sifat
i sika dan perubahan i sika? Tuliskanlah contohnya.
Kerjakanlah di buku latihanmu.
Soal Penguasaan Materi 5.1
103
Perubahan Zat
B. Perubahan Kimia
Selain memiliki sifat-sifat i sika, setiap zat juga memiliki sifat-sifat kimia. Sifat-sifat kimia suatu zat hanya dapat diamati
jika zat tersebut mengalami perubahan komposisinya atau mengalami perubahan kimia. Perubahan komposisi suatu zat
atau perubahan kimia lebih sering disebut dengan reaksi kimia. Dalam suatu reaksi kimia, satu atau lebih zat berubah menjadi
zat-zat baru perhatikan Gambar 5.6. Dalam hal ini, zat-zat yang mengalami perubahan disebut pereaksi reaktan dan zat-
zat yang baru terbentuk disebut hasil reaksi. Suatu reaksi kimia biasa digambarkan dalam bentuk persamaan reaksi. Dalam
suatu persamaan reaksi tercantum pereaksi yang ditulis di sebelah kiri dan hasil reaksinya yang ditulis di sebelah kanan.
Dalam suatu persamaan reaksi, tertulis pula arah perubahannya yang disimbolkan dengan tanda anak panah.
Pereaksi Hasil reaksi
Baca: diubah menjadi Sebagai contoh, perubahan kimia yang terjadi saat pem-
bakaran sate menggunakan arang. Persamaan reaksinya dapat ditulis dalam bentuk kata-kata sebagai berikut.
Padatan arang dan gas oksigen diubah menjadi gas karbon dioksida.
Tentu saja persamaan reaksi dengan kata-kata di atas hanya dapat dipahami oleh orang yang memahami bahasa
Indonesia saja. Agar persamaan reaksi dipahami oleh orang di seluruh dunia, dituliskan dalam bentuk simbol atau rumus
sebagai berikut.
Cs + O
2
g Æ
CO
2
g Simbol-simbol tersebut menunjukkan karbon padat
untuk Cs, gas oksigen untuk O
2
g, dan gas karbon dioksida untuk CO
2
g. Berikut ini merupakan contoh beberapa peristiwa sehari-
hari yang merupakan perubahan kimia atau reaksi kimia.
1. Pembakaran
Semua pembakaran yang terjadi, baik itu pembakaran bahan bakar minyak, kayu, arang, kertas, lilin, ataupun
pembakaran zat-zat makanan dalam tubuh merupakan contoh dari perubahan kimia. Dalam semua peristiwa tersebut,
terbentuk zat baru, seperti pembakaran kayu yang ditunjukkan pada Gambar 5.7. Pembakaran minyak tanah pada kompor atau
pembakaran zat-zat makanan dalam tubuh dihasilkan zat-zat baru, yaitu gas karbon dioksida dan air.
Sumber: Chemistry Mcmurry and
Fay, 2001
Gambar 5.6
Warna-warna indah pada kembang api berasal dari reaksi
kimia.
104
Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII
Sumber: Chemistry the Molecular Science, 1997
Biasanya, orang menggunakan air untuk memadamkan kebakaran api. Namun, tidak semua kobaran api boleh
dipadamkan dengan menggunakan air. Menyiramkan api ke dalam kobaran api yang berasal dari minyak panas hanya
akan memperbesar kobaran api. Air akan tenggelam ke dalam minyak, kemudian menguap dengan cepat. Saat menguap,
minyak panas yang sudah terbakar seolah-olah tertiup ke segala arah. Akibatnya, api menjadi semakin meluas. Oleh
karena itu, jika terjadi kebakaran karena kompor minyak, kamu tidak usah panik. Ambillah kain lap basah dan tutupi
kompor dengan lap tersebut. Dengan cara ini, nyala api akan segera padam.
2. Pembusukan
Jika makanan dan minuman dibiarkan terlalu lama, setelah jangka waktu tertentu makanan dan minuman
tersebut akan membusuk yang biasanya ditandai dengan perubahan tampilan, misalnya perubahan warna dan
timbulnya bau busuk. Timbulnya perubahan warna dan bau busuk menunjukkan telah terjadi zat-zat baru yang
sebelumnya tidak ada dalam makanan dan minuman tersebut. Dengan demikian, pembusukan merupakan salah satu contoh
dari perubahan kimia perhatikan Gambar 5.8.
Sumber: Basic Concepts of Chemistry, 1994
Gambar 5.8
Pembusukan pada buah stroberi
Key Point Key Point
Hal Penting Hal Penting
Sifat kimia adalah kemampuan suatu zat untuk
mengalami reaksi- reaksi kimia dan membentuk zat-
zat yang baru.
Chemical property is the ability of substance to under
go chemical reactions and to form new substances.
Gambar 5.7
Pembakaran pada kayu menghasilkan zat baru yaitu
arang, karbon dioksida, uap air, dan asap.
105
Perubahan Zat
Informasi Informasi
IPA IPA
Roti yang sering kita konsumsi merupakan
hasil dari proses peragian. Ragi akan mengeluarkan
enzim. Enzim inilah yang menyebabkan roti
mengembang dengan menghasilkan gas karbon
dioksida.
Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer,
1994
3. Peragian
Jika kita meragikan beras ketan atau singkong dengan bantuan ragi, setelah beberapa hari beras ketan dan sing-
kong tersebut akan terasa lebih manis dari sebelumnya. Hal ini disebabkan karena ragi telah mengubah sebagian zat-
zat yang ada dalam kedua bahan tersebut menjadi zat lain yang rasanya manis, yaitu glukosa. Jika peragian dibiarkan
berlangsung terus, glukosa ini pun akan diubah lagi oleh ragi menjadi zat lain yang disebut alkohol. Pada peristiwa
peragian terbentuk zat baru sehingga peragian termasuk perubahan kimia.
4. Pengaratan
Jika sepotong paku atau barang-barang lain yang terbuat dari besi dibiarkan terbuka tanpa dicat di udara
yang lembap dalam waktu yang lama, pada permukaan benda tersebut akan terbentuk zat berwarna kecokelatan
yang disebut karat, seperti ditunjukkan pada Gambar 5.9. Karat ini merupakan zat baru yang dihasilkan dari reaksi
kimia antara besi dan oksigen dari udara. Pada peristiwa
pengaratan terbentuk zat baru sehingga pengaratan
merupakan contoh dari perubahan kimia.
Sumber: Chemistry the Central Science, 2000
5. Fotosintesis
Pada peristiwa fotosintesis, air yang berasal dari tanaman dan gas karbon dioksida yang berasal dari udara dengan
bantuan sinar matahari akan diubah oleh kloroi l menjadi karbohidrat dan gas oksigen, seperti terlihat pada Gambar
5.10. Karbohidrat yang terbentuk kemudian disimpan pada bagian-bagian tertentu tanaman, sementara oksigen yang
terbentuk dilepaskan ke udara. Pada peristiwa fotosintesis dihasilkan zat-zat yang baru, maka fotosintesis yang terjadi
dalam tumbuhan berkloroi l merupakan contoh lain dari perubahan kimia.
Gambar 5.9
Paku yang tidak dicat akan lebih mudah mengalami
pengaratan.
Key Point Key Point
Hal Penting Hal Penting
Reaksi kimia adalah perubahan dari zat-zat
menjadi zat-zat lain melalui pemutusan ikatan-ikatan
yang sudah ada dan membentuk ikatan-ikatan
yang baru.
Chemical reaction is the changing of substances
to other substances by the breaking of old bonds and the
formation of new bonds.