111
Perubahan Zat
Sumber: Chemistry Raymond Chang,
2002
Gambar 5.14
Kenaikan suhu terjadi pada saat logam natrium dimasukkan ke
dalam air.
4. Timbulnya Perubahan Suhu
Timbulnya perubahan suhu dapat juga menjadi petunjuk terjadinya reaksi kimia perhatikan Gambar 5.14. Sebagi
contoh, jika kita memasukkan sedikit kapur tohor ke dalam air yang terdapat dalam tabung reaksi, kita akan merasakan
suhu air yang terdapat dalam tabung tersebut meningkat. Pada peristiwa ini telah terbentuk zat baru hasil reaksi antara
air dan kapur tohor. Contoh lain adalah reaksi antara butiran karbit dengan air yang terdapat dalam tabung reaksi. Reaksi
ini pun menyebabkan naiknya suhu air dalam tabung reaksi. Pada peristiwa ini terbentuk zat baru yang larut dalam air
dan zat baru yang berwujud gas pada suhu kamar. Jadi, selain timbul panas, pada reaksi ini juga timbul gelembung
gas. Melalui dua contoh tadi kita dapat menyatakan bahwa timbulnya panas dapat menunjukkan telah terjadi perubahan
kimia atau reaksi kimia.
Ayo Coba 5.5
Tujuan Membuktikan perubahan yang terjadi pada reaksi antara air
dan karbit
Alat dan bahan Gelas kimia 250 mL, pinset, palu, air, termometer, kertas lakmus
merah dan biru
Cara kerja 1.
Masukkan kurang lebih 100 mL air ke dalam gelas kimia. 2.
Periksalah sifat larutan tersebut dengan menggunakan kertas lakmus dan suhunya dengan menggunakan ter mometer.
3. Masukkan padatan karbit seukuran kurang lebih sama dengan ujung jari kelingking.
4. Amati apa yang terjadi.
5. Periksalah sifat larutan dan suhunya setelah reaksi selesai,
seperti yang telah dilakukan di awal percobaan. 6.
Catat semua hasil pengamatannya.
Pertanyaan 1. Gambarkanlah bagan alat yang digunakan dalam kegiatan
percobaan di atas. 2. Bagaimanakah sifat air sebelum dilakukan percobaan,
bersifat asam, basa, atau netral? Dan bagaimana sifat air setelah percobaan selesai dilakukan?
3. Apakah pada percobaan di atas teramati adanya perubahan suhu?
4. Apakah perubahan yang terjadi pada percobaan di atas termasuk perubahan i sika atau kimia? Beri alasannya.
112
Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII
D. Pemisahan Campuran
Seperti yang sudah kita bahas dalam Bab 2, suatu campuran yang bersifat heterogen atau homogen disusun
oleh dua macam zat atau lebih. Setiap zat masih mem- pertahankan sifatnya masing-masing, baik itu sifat i sika
maupun kimia. Oleh karena dalam suatu campuran, setiap zat masih mempertahankan sifatnya masing-masing. Kita dapat
memanfaatkan adanya perbedaan sifat ini untuk memisahkan campuran menjadi komponen-komponen penyusunnya
atau untuk memurnikan suatu zat dari pengotor atau zat yang tidak diharapkan ada bersama zat tersebut. Pemisahan
campuran bisa dilakukan berdasarkan perbedaan sifat i sika atau sifat kimia dari zat-zat penyusunnya dan bergantung
pada kondisinya.
1. Pemisahan Berdasarkan Perbedaan Sifat Fisika Zat
Pemisahan campuran biasanya dilakukan untuk memi- sahkan dua senyawa atau lebih dari suatu campuran dan
untuk memurnikan suatu senyawa. Pemisahan campuran dapat dilakukan secara i sika maupun kimia. Pemisahan ber-
dasarkan sifat i sika dapat dilakukan dengan berbagai cara. Uraian berikut adalah contoh-contohnya.
Ilmuwan Ilmuwan
IPA IPA
Joseph Proust
1754–1826 Joseph Proust
adalah seorang ahli kimia Perancis yang kali pertama
membedakan dengan jelas antara zat murni dan
campuran. Ia menyatakan bahwa komponen-
komponen dalam campuran dapat dipisahkan dengan
memanfaatkan sifat
½ sika dari masing-masing komponen
campuran. Zat murni dapat dipisahkan menjadi komponen-
komponen penyusunnya hanya dengan reaksi kimia.
Sumber: Jendela IPTEK: Kimia, 1997
1. Perubahan apakah yang terjadi saat logam
besi ditetesi dengan larutan asam? 2. Pada saat pakaian yang terkena noda
direndam dalam larutan pemutih maka terjadi perubahan, yaitu noda menjadi
hilang. Perubahan i sika ataukah per- ubahan kimia yang terjadi pada peristiwa
tersebut? 3.
Reaksi kimia terjadi pada saat udara hasil pernapasan dihembuskan ke dalam air
kapur. Perubahan apa yang dapat kamu amati?
Kerjakanlah di buku latihanmu.
Soal Penguasaan Materi 5.3
Seringkali reaksi kimia tidak hanya menimbulkan satu gejala, melainkan lebih. Dalam satu reaksi kimia bisa saja dua atau lebih
gejala dapat teramati, seperti halnya reaksi antara butiran karbit dan air. Reaksi ini tidak hanya menimbulkan perubahan suhu,
tetapi juga menimbulkan adanya gas. Sebaliknya, kita harus berhati-hati terhadap timbulnya suatu gejala yang belum tentu
menunjukkan adanya reaksi kimia. Kita harus ingat bahwa suatu perubahan zat dapat dikatakan sebagai perubahan kimia atau
reaksi kimia jika terbentuk zat baru.