200
Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII
4. Kingdom Plantae Tumbuhan
Kelompok ini merupakan kelompok makhluk hidup yang sudah sangat kamu kenal. Kelompok ini beranggotakan
makhluk hidup bersel banyak yang mampu berfotosintesis. Kemampuan fotosintesis ini dikarenakan adanya kloroi l di
dalam kloroplas. Kloroi l inilah yang bisa memanfaatkan energi cahaya untuk membuat makanan.
Perbedaan lain antara tumbuhan dengan makhluk hidup bersel banyak lain adalah dalam hal struktur selnya. Sel-sel
tumbuhan mempunyai dinding sel yang terbuat dari bahan selulosa sejenis karbohidrat. Oleh karena itu, tumbuhan
biasanya bersifat kaku dan tidak mudah patah. Cobalah kamu ambil rumput yang masih segar dan cobalah untuk
mematahkannya. Sulit, bukan?
Pada bab sebelumnya, kamu telah belajar bahwa makhluk hidup berkembang biak. Sistem perkembangbiakan tumbuhan
tidaklah sama dengan sistem perkembangbiakan manusia. Pada tumbuhan terutama pada lumut dan paku, terdapat
pergiliran generasi antara generasi penghasil spora sporoi t dan generasi penghasil sel kelamin gametoi t. Generasi
penghasil spora menghasilkan spora yang bisa tumbuh menjadi tumbuhan baru. Demikian juga generasi penghasil
sel kelamin menghasilkan sel-sel kelamin yang apabila dibuahi dapat menghasilkan tumbuhan baru. Oleh karena itu,
pergiliran generasi pada tumbuhan memberikan keuntungan yang besar sebab tumbuhan dapat menghasilkan keturunan
yang banyak. Kamu akan mempelajari hal ini pada bagian selanjutnya.
Agar mudah dipelajari, kingdom Plantae dapat dikelompokkan menjadi tumbuhan tidak berpembuluh dan
tumbuhan berpembuluh. Bagaimana perbedaan di antara dua kelompok tersebut? Perhatikan penjelasan berikut.
a. Tumbuhan tidak Berpembuluh
Tumbuhan tidak berpembuluh adalah tumbuhan yang belum memiliki sistem pengangkutan air dan zat makanan.
Tumbuhan tidak berpembuluh disebut pula tumbuhan talus h
alophyta atau Atracheophyta. Tumbuhan yang termasuk tumbuhan tidak berpembuluh, yakni kelompok tumbuhan
lumut-lumutan. Lumut merupakan tumbuhan yang hidup di darat, terutama di tempat yang lembap.
Tumbuhan lumut dikelompokkan menjadi tiga divisi, yakni Hepatophyta lumut hati, Anthocerophyta lumut
tanduk, dan Bryophyta lumut sejati.
Sumber: Botany, 1995
Gambar 9.11
Contoh spesies anggota divisi Hepatophyta yakni Marchantia sp.
Key Point Key Point
Hal Penting Hal Penting
Fotosintesis adalah
proses yang dilakukan oleh sebagian mahluk hidup,
menggunakan kloro ½ l dan
energi dari sinar matahari, menghasilkan karbohidrat
dari karbon dioksida dan air. Photosynthesis is a
process by certain organism, using chlorophyll and energy
from sunlight, produce carbohydrates from carbon
dioxide and water.
201
Keanekaragaman Makhluk Hidup
1 Hepatophyta Lumut Hati
Lumut hati biasanya tumbuh mendatar di atas permukaan tanah dan memiliki bagian yang melebar. Ciri
khas lumut hati adalah selalu bercabang dua. Lumut hati menempel ke tanah serta mengambil air dan bahan makanan
dengan menggunakan semacam akar rhizoid. Contoh lumut hati adalah Marchantia sp.
2 Anthocerophyta Lumut Tanduk
Pada umumnya, lumut tanduk hidup ditempat lembap. Lumut ini disebut lumut tanduk sebab memiliki kotak spora
yang bentuknya seperti tanduk. Seperti halnya lumut hati, lumut tanduk juga tumbuh mendatar rata dengan permukaan
tanah. Hanya tangkai sporanya saja yang berdiri tegak.
3 Bryophyta Lumut Sejati
Lumut sejati disebut juga lumut daun. Berbeda dari kedua jenis lumut lainnya yang tumbuh rata dengan permukaan
tanah, lumut daun tumbuh tegak. Lumut daun mempunyai bagian-bagian yang mirip akar, batang, dan daun. Oleh
karena itu, jika tidak teliti, kamu sering menganggapnya sebagai rumput. Seperti halnya lumut lainnya, lumut daun
tidak memiliki sistem pengangkutan untuk mengangkut air dan makanan. Contohnya, Polytrichum dan Sphagnum.
a b
Sumber: Botany, 1995
b. Tumbuhan Berpembuluh
Tumbuhan berpembuluh telah memiliki sistem peng- angkutan. Tumbuhan berpembuluh disebut juga tumbuhan
kormus Cormophyta atau Tracheophyta. Tumbuhan ber- pembuluh telah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Akar,
batang, dan daun tersebut memiliki struktur dan fungsi masing-masing.
Gambar 2.20
Contoh spesies anggota divisi Hepatophyta yakni Marchantia sp.
Sumber: Botany, 1995
Gambar 9.12
Anthoceros sp. adalah salah satu contoh Anthocerophyta.
Gambar 9.13
a Polytrichum dan b Sphagnum adalah contoh
spesies dari divisi Bryophyta.
202
Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII
Akar berfungsi menyerap air dan unsur-unsur hara dari dalam tanah. Batang sebagai pengokoh tubuh tumbuhan.
Selain itu, batang berfungsi dalam proses pengangkutan air dan makanan.
Di dalam batang dan akar terdapat berkas pembuluh yang terdiri atas xilem dan l oem. Xilem berfungsi mengangkut air
dan garam mineral dari akar menuju daun. Adapun l oem, berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh
bagian tumbuhan. Adapun daun berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis.
Tumbuhan berpembuluh dapat dikelompokkan menjadi tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji.
1 Tumbuhan paku
Tumbuhan paku merupakan salah satu tumbuhan yang banyak ditanam sebagai tanaman hias karena bentuknya yang
unik dan mudah dirawat. Berbeda dengan tumbuhan yang telah kita pelajari sebelumnya, paku-pakuan mempunyai
sistem pengangkutan. Akar, batang, dan daun tumbuhan paku sudah dapat dibedakan.
Tumbuhan paku mempunyai beberapa ciri khas yang membedakannya dari kelompok tumbuhan lain. Berikut ini
beberapa ciri khas tumbuhan paku. 1. Daun muda tumbuhan paku selalu menggulung
membentuk gulungan seperti obat nyamuk bakar. 2. Pada tumbuhan yang telah dewasa, sebagian daun
berfungsi sebagai penghasil spora. Kotak spora pada umumnya terletak di permukaan bawah daun. Di bagian
bawah ini akan terlihat bagian-bagian yang berwarna hitam.
a b
Sumber: Biologi: Evolusi, Kepelbagaian, dan Persekitaran,1995
Tumbuhan paku dikelompokkan menjadi empat divisi, meliputi Psilophyta, Lycophyta, Spenophyta, dan Pterophyta.
Apa saja contoh spesies dari masing-masing divisi tersebut?
Gambar 9.14
Psilotum adalah contoh anggota Psilophyta.
Gambar 9.15
a Daun muda tumbuhan paku yang menggulung. b Daun
dewasa penghasil spora.
Sumber: Biologi: Evolusi, Kepelbagaian,
dan Persekitaran,1995