Menyimpulkan Isi Berita Radio

Budaya Indonesia 163 163 163 163 163 Patih Suradigda : Hamba sudah mempersiapkan dengan matang. Semua prajurit sudah kami didik, tidak perlu khawatir. P. Pekik : Bagus, Paman. Latihlah terus para prajurit agar semakin hebat. Tiba-tiba muncul prajurit untuk melapor. P. Pekik : Hai prajurit, ada apa kamu dengan tergesa-gesa menghadapku. Prajurit : Mohon ampun, Gusti. Pasukan Mataram sudah mulai memasuki Kabupaten Surabaya. P. Pekik : Apa? Raja berdiri dengan amarah. Paman Patih Siagakan semua prajurit untuk menghadapi mereka. Patih Suradigda : Daulat, Gusti. Babak II Setelah mempersiapkan pasukan, Sang Patih memimpin pasukannya menghadang pasukan Mataram di hamparan lapangan bukit yang luas. Patih Suradigda : Mengapa hanya kamu yang menghadapiku, mana rajamu? Suruh dia maju untuk menghadapiku. Patih Kridhanegara : Memangnya siapa Kau, berani menantang rajaku? Patih Suradigda : Aku patih dari Surabaya. Kamu siapa? Patih Kridhanegara : Aku Patih Mataram. Mana Pangeran Pekik. Suruh dia ke sini Setelah perang tanding lama. Patih Kridhanegara akhirnya kalah dan pergi dengan dipapah oleh salah satu prajuritnya menghadap Sultan Agung. Babak III Sultan Agung : Bagaimana Patih? Bagaimana keadaanmu? Patih Kridhanegara : Maafkan Hamba, Gusti. Hamba dikalahkan patih Surabaya. Sekarang pasukan kita kocar-kacir. Memang prajurit Surabaya sudah terlatih dan tangguh. Sultan Agung : Bagaimanapun caranya, Adipati Surabaya harus tunduk kepadaku. Apapun caranya Penuh amarah. Patih Kridhanegara : Kita harus menyusun siasat untuk mengalahkan mereka, Tuanku. Sultan Agung : Bagaimana Patih? Apa siasat yang Paman maksud? Ayo Belajar Bahasa Indonesia Kelas VI 164 164 164 164 164 Patih Kridhanegara : Begini Tuanku. Semua orang Surabaya selalu mengambil air minum di Sungai Brantas. Kalau mereka tidak dapat minum dan makan, mereka akan menyerah sendiri. Oleh karena itu, kita harus memasukkan kotoran apa saja ke Sungai Brantas dan mengepung Surabaya agar bantuan makanan tidak dapat masuk ke dalam kabupaten. Sultan Agung : Usul yang bagus. Sekarang juga Paman Patih laksanakan. Babak IV Setelah siasat Patih Kridhanegara dilaksanakan, semua rakyat bingung. Persediaan air dan makanan rakyat Surabaya mulai menipis. Bahkan, prajurit yang disuruh mencari air untuk kebutuhan prajurit pun sulit didapat. P. Pekik : Mengapa kalian kembali dengan tangan kosong. Apakah Sungai Brantas kering tak berair? Prajurit : Maaf Gusti, keadaan air Brantas sangat menyedihkan. Warnanya sangat kuning pertanda sangat kotor tak layak untuk diminum. P. Pekik : Kali Brantas berubah jadi Kali Mas? Lalu bagaimana kita menghilangkan rasa dahaga? Jika keluar, prajurit Mataram telah mengepung kita. Babak V Akhirnya, setelah terkepung terus menerus tanpa air minum dan makanan, Surabaya takluk kepada Mataram. Sultan Agung : Sebenarnya, Mataram tidak berniat menjajah wilayahmu, Pangeran. Mataram hanya ingin Surabaya bersatu menghancurkan Belanda. P. Pekik : Hamba mengerti, Sultan, dan untuk menandai peristiwa ini, sungai ini kuberi nama Kali Mas. Sultan Agung : Hai, Rakyat Surabaya Mataram di sini bukan untuk menjajah. Kami hanya ingin mengajak kalian mengusir Belanda yang menjajah kita. Akhirnya, Pangeran Pekik pun berjanji membantu Mataram mengusir penjajah Belanda. Budaya Indonesia 165 165 165 165 165 Yuk, berlatih menemukan urutan jalannya cerita beserta latarnya Kerjakan di buku tugasmu 1. Ceritakan bagian alur awal, alur tengah, dan alur akhir cerita drama tersebut dalam paragraf. 2. Bagaimana setting cerita drama tersebut? Isilah sesuai format berikut 3. Sebutkan amanat dalam drama tersebut Berlatih 5 No. Tahap Alur Cerita Babak Setting 1. Awal I . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2. Tengah II . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . III . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . IV . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3. Akhir V . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Waktu Tempat Suasana Tugas Kelompok Yuk, berlatih memerankan drama di atas bersama kawan-kawan dengan petunjuk guru 1. Berilah tanda penjedaan dan intonasi pada dialog teks drama di atas. 2. Perankan drama tersebut bersama-sama kelompokmu dengan memperhatikan dialog, penjedaan, intonasi, serta tata busana tokoh. 3. Perhatikan petunjuk dari guru No. Tahap Alur Rangkaian Cerita dalam Paragraf 1. Awal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2. Tengah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3. Akhir . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .