Buatlah kalimat dengan kata supaya dan mohon
Ayo Belajar Bahasa Indonesia Kelas VI
178 178
178 178
178
Ungkapan hati penyair yang kagum melihat tanggung jawab induk burung kepada anaknya.
Pengalaman yang dilihat dan dibayangkan tentang apa yang dilakukan burung kepada
anaknya. Seperti orang tua kita kepada kita.
Berlatih 3
Pengalaman yang dilihat dan dirasakan Pengalaman yang didengar
Pengalaman yang dilihat Pengalaman yang dirasakan
Perhatikan langkah-langkah terbentuknya puisi berikut 1.
Penulis mengamati kegiatan burung gereja. Kemudian, ia memerinci apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan
dibayangkan.
2. Penulis memilih kata-kata yang paling tepat untuk
mengungkapkan. 3.
Pesan penyair yang sisipkan kepada pembaca: Kehidupan manusia seharusnya seperti burung-burung yang hidup bahagia, penuh canda
tawa. Anak-anak akan bahagia jika orang tua berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan hidup sang anak.
Bentuk puisinya adalah sebagai berikut Burung Gereja
Kulihat begitu riang gembira Saat menyambut mentari pagi
Suaramu bersahut-sahutan Beterbangan ke sana kemari
Kau hidup selalu ceria Hari-harimu penuh dengan canda tawa
Kulihat kau sebentar pergi Tak lama kau pun kembali
Begitu berulang-ulang kau jalani Nampaknya kau mencari makan
Untuk anakmu di dalam sarang Oh burung gereja
Kulihat dari balik jendela Di rumahku di pinggiran kota
Nanda Ummul Rahmah Muara Enim 31314
Yuk, berlatih mendeklamasikan puisi secara memukau 1.
Berilah tanda penjedaan dan intonasi pada puisi di atas Perhatikan petunjuk dari guru
2. Deklamasikan puisi di atas dengan didukung gerakan tubuh, tangan, serta
ekspresi wajah yang sesuai 3.
Parafrasekan puisi di atas
Dunia Hewan
179 179
179 179
179
Yuk, menulis puisi dan mendeklamasikannya di depan kelas 1.
Buatlah puisi berdasarkan pengalamanmu atau imajinasimu yang paling berkesan.
2. Jelaskan pesan yang ingin kamu sampaikan melalui puisimu.
3. Beri tanda penjedaan dan intonasi yang tepat.
4. Deklamasikan puisi karyamu di depan kelas.
5. Mintalah kawan-kawanmu untuk menilai pembacaan puisimu
Format penilaiannya sebagai berikut Pembacaan
Sikap
Sinonim dan Antonim dalam Puisi
1. Kulihat begitu riang gembira saat menyambut matahari pagi.
Kata riang gembira adalah sinonim. riang = gembira 2.
Burung gereja berterbangan ke sana ke mari. Kata ke sana ke mari adalah antonim. ke sana ke mari
Berlatih 4
No. Volume
Intonasi Jeda
Ekspresi
1. . . . .
. . . . . . . .
. . . . . . . .
. . . . . . . .
. . . . 2.
. . . . . . . .
. . . . . . . .
. . . . . . . .
. . . . . . . .
3. . . . .
. . . . . . . .
. . . . . . . .
. . . . . . . .
. . . . 4.
. . . . . . . .
. . . . . . . .
. . . . . . . .
. . . . . . . .
5. . . . .
. . . . . . . .
. . . . . . . .
. . . . . . . .
. . . .
Keras Lemah
Tepat Belum
Tepat Belum
Sudah Belum
No. Penampilan
Gerak tangan Gerak tubuh
Saran
1. . . . . . . . . .
. . . . . . . .
. . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . .
2. . . . . . . . . .
. . . . . . . .
. . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . .
3. . . . . . . . . .
. . . . . . . .
. . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . .
4. . . . . . . . . .
. . . . . . . .
. . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . .
5. . . . . . . . . .
. . . . . . . .
. . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . .
Percaya Diri Grogi
Sesuai Belum
Sesuai Belum
Ayo Belajar Bahasa Indonesia Kelas VI
180 180
180 180
180
M e m b a c a Tujuan Pembelajaran:
Kamu akan mampu menemukan tema dan amanat dari teks drama anak.
C. Menemukan Tema dan Amanat Teks Drama
Setiap naskah drama yang kamu baca pasti ada temanya. Tema adalah gagasan pokok cerita drama. Dari tema pokok ini, cerita drama disusun. Kemudian,
dipilih pula nama tokoh-tokoh yang memerankan cerita. Nah, jadilah naskah drama yang menarik untuk kamu baca.
Selain itu, pengarang drama juga menyisipkan pesan kepada pembaca melalui cerita drama tersebut. Kamu akan menemukan pesan tersebut jika kamu
memahami cerita tersebut sungguh-sungguh. Bacalah naskah drama anak berikut. Temukan tema dan pesan yang tersirat dalam drama
Tiga Nasihat Burung
Pemeran Pemburu : Pemuda yang kekar tetapi agak sombong. Kurang perhitungan.
Burung : Jelmaan Angling Darma, Raja Malawapati
Yuk, mengenal sinonim dan antonim dalam puisi 1.
Kulihat kau sebentar pergi. Tak lama kau pun kembali. 2.
Hari-harimu penuh dengan canda-tawa. Antonim canda tawa adalah ….
3. Kau hidup selalu ceria
a. antonim hidup ……
b. antonim selalu ……
c. antonim ceria …….
4. Saat menyambut mentari pagi
a. sinonim saat …….
b. sinonim mentari ……
c. sinonim menyambut ……..
5. Di rumahku di pinggir kota
Antonim di pinggir kota …….
Berlatih 5
Dunia Hewan
181 181
181 181
181
Pada zaman dahulu, ada seorang raja bernama Angling Darma. Saat mencari istrinya yang hilang, ia berubah wujud menjadi burung meliwis putih. Hebatnya burung
itu dapat bicara. Suatu saat burung ini membiarkan dirinya ditangkap sang pemburu. Ketika
akan dimasukkan ke dalam kantong, burung itu pun berkata. Burung
: Wahai pemburu. Jika kau membebaskanku aku akan memberimu tiga nasihat yang akan berguna sepanjang hidupmu.
Pemburu : Katakan segera sebelum kau ku masukkan ke kantong. Burung
: Syaratnya, kau bersumpah akan melepaskan aku begitu aku selesai memberikan nasihat.
Pemburu : Baiklah sang pemburu mengucapkan sumpah Burung
: Dengarkan baik-baik. Pemburu : Ya
Burung : Pertama, jangan kau menyesali sesuatu yang telah terjadi.
Kedua, janganlah melakukan sesuatu yang mustahil kamu lakukan. Ketiga, janganlah mencoba mengerjakan sesuatu di luar
kemampuanmu.
Setelah menerima nasihat tersebut, pemburu melepaskan burung jelmaan tersebut. Si burung
bergegas terbang tinggi di ujung pohon, sambil melontarkan ejekan kepada pemburu.
Burung : Engkau bodoh sekali. Melepaskan
tangkapan yang kau peroleh dengan susah payah. Padahal, di perutku terdapat
permata berharga.
Merasa menyesal sakali, si pemburu memanjat pohon di tempat burung hinggap. Namun, ia malah
terjatuh ke tanah. Kaki dan tangannya patah. Burung
: mengejek “Nah, sekarang jelas sekali kamu pemuda bodoh. Baru saja aku memberimu nasihat berharga, kau telah melupakannya. Aku
tadi mengatakan, jangan menyesali sesuatu yang telah terjadi. Ternyata sekarang kau merasa menyesal telah melepaskanku. Telah kukatakan
jangan melakukan sesuatu yang mustahil. Dan terakhir kuberi peringatan, janganlah mencoba mengerjakan sesuatu yang tak mampu
dikerjakan. Sekarang engkau mencoba menangkapku dengan tangan kosong, di puncak pohon. Sekarang sebelah tanganmu patah dan
engkau tak mendapat hasil apa-apa.
Sambil mengucapkan selamat tinggal, burung cerdik itu mengepakkan sayap ke langit bebas.