Modal Perusahaan Treasury Stock

Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2 Modal Saham dan Kebijakan Deviden 107 Ada beberapa pendekatan yang digunakan dalam pencatatan transaksi treasury stock. Pendekatan-pendekatan itu merupakan dasar dari metode pencatatan treasury stock sebagai berikut: 1. Pembelian treasury stock dipandang sebagai penghentian peredaran sebagian saham yang beredar dan metode pencatatannya disebut metode nilai nominal. Dalam pandangan ini dianggap bahwa pembelian treasury stock merupakan pelunasan kembali saham dari pemegang-pemegang saham tertentu sehingga pemegang saham itu tidak lagi menjadi pemegang saham perusahaan. Apabila treasury stock itu dijual lagi maka penjualannya dianggap mencari pemegang saham baru. Dalam cara ini treasury stock yang dibeli dapat dicatat dengan cara: a Mendebit rekening modal saham. Transaksi Jurnal 2005 Penjualan 1.000 lembar saham, nominal Rp1.000,- dengan Rp1.200,- per lembar Kas Rp1.200.000,- Modal saham Rp1.000.000,- Agio sham 200.000,- Laba tahun 2005 sebesar Rp150.000,- Laba-Rugi Rp150.000,- Laba ditahan Rp150.000,- 2006 Pembelian kembali 100 lebar sham dengan harga Rp1.300,- Modal saham Rp100.000,- Agio Saham 20.000,- Laba ditahan 10.000,- Kas Rp180.000,- 2006 Penjualan kembali 100 lebar yang dibeli dengan harga jual Rp1.500,- Kas Rp150.000,- Modal saham Rp100.000,- Agio saham 50.000,- Sesudah penjualan treasury stock modal saham dalam neraca nampak sebagai berikut: Modal Modal Saham Rp1000.000,- Agio saham 230.000,- Laba ditahan 140.000.00 Rp1.370.000,- Keterangan: Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2 108 Modal Saham dan Kebijakan Deviden Pada tahun 2006, saham yang beredar dibeli dengan harga Rpl.300,- Jika dibandingkan dengan harga jualnya pada tahun 2005 Rpl.200,- maka terdapat selisih sebesar Rpl.00,- per lembar. Selisih ini Rpl00,- x 100 lembar dianggap sebagai pembagian dividen dan dibebankan pada rekening laba ditahan. Rekening modal saham didebit sebesar Rpl.000,- nominal x 100 lembar dan rekening agio saham dibatalkan dengan jumlah yang sebanding dengan agio yang diperoleh pada saat saham tersebut dijual tahun 2005 yaitu sebesar Rp200,- per lembar. Penjualan kembali treasury stock pada tahun 2006 dengan harga Rpl.500,- per lembar dicatat dengan cara biasa. b Mendebit rekening treasury stock dan saldonya dilaporkan mengurangi modal saham beredar dalam neraca. Transaksi Jurnal 2005 Penjualan 1.000 lembar saham, nominal Rp1.000,- dengan Rp1.200,- per lembar Kas Rp1.200.000,- Modal saham Rp1.000.000,- Agio sham 200.000,- Laba tahun 2005 sebesar Rp150.000,- Laba-Rugi Rp150.000,- Laba ditahan Rp150.000,- 2006 Pembelian kembali 100 lebar sham dengan harga Rp1.300,- Treasury stock Rp100.000,- Agio Saham 20.000,- Laba ditahan 10.000,- Kas Rp180.000,- 2006 Penjualan treasury stock dengan harga Rp1.500,- Kas Rp150.000,- Treasury stock Rp100.000,- Agio saham 50.000,- Sesudah penjualan treasury stock modal saham dalam neraca nampak sebagai berikut: Modal Modal Saham Rp1000.000,- Agio saham 230.000,- Laba ditahan 140.000.00 Rp1.370.000,- Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2 Modal Saham dan Kebijakan Deviden 109 Keterangan: Metode b adalah sama dengan metode a, hanya rekening yang dipakai mencatat pembelian sham sendiri yang berbeda. Dalam metode a, saham sendiri yang dibeli didebitkan ke rekening modal saham, sedangkan dalam metode b yang didebit adalah rekening treasury stock. Begitu juga pada saat penjualan treasury stock, dalam metode a yang dikredit adalah rekening modal saham, sedangkan dalam metode b yang dikredit adalah rekening treasury stock. Debit dalam rekening modal saham atau treasury stock dilakukan dengan jumlah sebesar nilai nominal saham-saham yang dibeli. Selisih harga beli dengan nominal dicatat dalam rekening agio, disagio atau laba ditahan tergantung dari harga jualnya dulu dan harga belinya sekarang. 2. Pembelian treasury stock dipandang sebagai tambahan terhadap elemen modal yang belum ditentukan penyelesaiannya. Metode pencatatannya disebut metode harga perolehan. Saldo rekening treasury stock ini dikurangkan pada modal perusahaan yaitu me- ngurangi jumlah modal. Metode yang berdasarkan pada anggapan ini dibuat dengan tujuan sebagai berikut: Treasury stock yang dibeli dianggap sebagai elemen modal yang negatif, dan tidak usah diidentifikasikan dengan elemen-elemen modal yang ada seperti modal saham atau laba ditahan. Apabila treasury stock tadi dihentikan peredarannya dalam arti tidak dijual lagi maka saldo rekening ini akan dialokasikan ke elemen-elemen modal . Apabila treasury stock ini dijual lagi, maka penjualan ini dianggap sebagai penyelesaian terakhir dari saham-saham tersebut. Jadi sesudah diputuskan apakah treasury stock itu akan dihentikan peredarannya, atau sesudah treasury stock itu dijual kembali, barulah dapat diketahui akibat dari transaksi treasury stock ini terhadap elemen-elemen modal yang ada. Selanjutnya disajikan contoh sebagai berikut : Transaksi Jurnal 2005 Penjualan 1.000 lembar saham, nominal Rp1.000,- dengan Rp1.200,- per lembar Kas Rp1.200.000,- Modal saham Rp1.000.000,- Agio sham 200.000,- Laba tahun 2005 sebesar Laba-Rugi Rp150.000,- Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2 110 Modal Saham dan Kebijakan Deviden Rp150.000,- Laba ditahan Rp150.000,- 2006 Pembelian kembali 100 lebar saham dengan harga Rp1.300,- Treasury stock Rp100.000,- Kas Rp180.000,- 2006 Penjualan kembali 100 lembar yang dibeli dengan harga Rp1.500,- Kas Rp150.000,- Treasury stock Rp130.000,- Agio saham 20.000,- Sesudah penjualan treasury stock modal saham dalam neraca nampak sebagai berikut: Modal Modal Saham Rp1000.000,- Agio saham 230.000,- Laba ditahan 140.000.00 Rp1.370.000,- Keterangan: Dalam cara ini treasury stock yang dibeli dicatat dalam rekening treasury stock sebesar harga beliharga perolehannya. Jika sebelum ada penjualan treasury stock dibuat neraca, maka treasury stock ini akan mengurangi jumlah modal sebagai berikut: Modal saham Rpl.000.000,- Agio wham 200.000,- Laba ditahan 150.000,- Rpl.350.000,- Treasury stock 130,-0,- Rpl.220.000,- Jika treasury stock dijual dijual, makaterdapat dua kemungkinan: a. Harga jual treasury stock lebih tinggi daripada harga perolehannya. Selisihnya dicatat dalam rekening agio saham atau rekening tersendiri yang akan dilaporkan menambah modal yang disetor. Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2 Modal Saham dan Kebijakan Deviden 111 b. Harga jual treasury stock lebih rendah daripada harga perolehannya. Selisihnya didebitkan ke rekening laba ditahan

8.3 Kebijakan Laba Ditahan Untuk Treasury Stock

Agar modal yang disetor itu tidak menjadi lebih kecil, maka pembelian treasury stock harus mempertimbangkan saldo yang ada dalam rekening laba ditahan. Untuk menjaga supaya laba ditahan tidak diminta oleh pemegang saham sebagai dividen, maka jika perusahaan membeli sahamnya sebagai treasury stock, laba ditahan akan dibatasi sebesar treasury stock yang dibeli. Pembatasan laba ditahan ini adalah untuk menjaga agar modal yang disetor tidak berkurang, karena modal yang disetor itu merupakan jaminan bagi kreditur. Ada beberapa prosedur yang dapat digunakan untuk melaporkan pembatasan laba ditahan dalam neraca. Selanjutnya disajikan contoh sebagai berikut : Rekening-rekening modal PT Hasta sebagai berikut: Modal saham biasa 1.000 lembar, nominal Rpl.000,- Rpl.000.000,- Agio saham 150.000,- Laba ditahan 250.000,- PT Hasta membeli 100 lembar sahamnya dengan harga Rpl.200,- per lembar. Jumal yang dibuat untuk mencatat pembatasan laba ditahan sebagai berikut: Laba ditahan Rpl20.000,- Laba ditahan untuk pembelian treasury stock Rpl20.000,- Prosedur-prosedur yang dapat digunakan untuk melaporkan pembatasan laba ditahan dalam neraca digunakan metode harga perolehan untuk mencatat treasury stock adalah : a. Pembatasan laba ditahan ditunjukkan terpisah dari laba ditahan yang masih bebas. Modal Modal saham biasa 1.000 lembar Rpl.000,- 100 lembar dibeli sebagai treasury stock Rpl.000.000,- Agio saham 150.000,- Laba ditahan Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2 112 Modal Saham dan Kebijakan Deviden Dibatasi - Pembelian treasury stock Rpl20.000,- Bebas 130.000,- 250.000,- Rp1.400.000,- - Harga perolehan treasury stock 120.000,- Rp1.280.000,- b. Pembatasan laba ditahan dijelaskan dengan keterangan. Dalam cara ini, tidak ada jurnal yang dibuat untuk membatasi laba ditahan seperti di atas. Modal Modal saham biasa 1.000 lembar, © Rpl .000,- 100 lembar dibeli sebagai treasury stock Rpl.000.000,- Agio saham 150.000,- Laba ditahan Rpl20.000,- dibatasi untuk pembelian treasury stock 250.000,- Rp1.400.000,- - Harga perolehan treasury stock 120.000,- Rp1.280.000,- c. Pembatasan laba ditahan dijelaskan dengan footnote catatan kaki. Dalam cara ini, tidak ada jurnal yang dibuat untuk membatasi laba ditahan seperti di muka. Modal Modal saham biasa 1.000 lembar, © Rpl .000,- 100 lembar dibeli sebagai treasury stock Rpl.000.000,- Agio saham 150.000,- Laba ditahan 250.000,- Rp1.400.000,- - Harga perolehan treasury stock 120.000,- Rp1.280.000,- Laba ditahan dibatasi penggunaannya untuk pembelian treasury stock sebesar Rpl.20.000,-. Yang tersedia untuk pembagian dividen sebesar Rpl30.000,-.