Utang Bersyarat Contingent Liabilities

Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2 24 Utang Jangka Pendek Pertanyaan Kuis 1. Apakah definisi utang? Dan Jelaskan pengelompokan utang dalam tiga kelompok 2. Syarat apakah yang diperlukan untuk dipenuhi agar suatu utang dapat dikelompokkan dalam utang yang sudah pasti? 3. Apakah bedanya taksiran utang dengan utang bersyarat? 4. Berikan contoh beberapa jenis utang yang masuk dalam kelompok taksiran utang 5. Pendapatan yang diterima di muka masuk kelompok utang yang mana? 6. Apabila diinginkan untuk mempertemukan semua biaya yang terjadi dengan pendapatannya, taksiran utang garansi sebaiknya dicatat dengan metode yang mana? Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2 Utang Jangka Pendek 25 Pertanyaan Aplikasi 1. Berikut ini adalah transaksi yang terjadi dalam PT Darma dalam bulan Agustus 2006. a. Penjualan barang dagangan sebesar Rp l0.000.000,-. Jaminan kerusakan periode-periode sebelumnya ditaksir sebesar 5. b. Pembelian kredit barang dagangan sebesar Rp 6.200.000,-. PT ABC menggunakan metode buku perpetual. c. Meminjam uang dari bank sebesar Rp l5.000.000,- dengan bunga 18 per tahun dibayar setiap tanggal 31 Desember. d. Mengeluarkan wesel untuk mengganti utang dagang dari pembelian dalam transaksi b di atas, bunga wesel 12 per tahun. e. Penjualan tunai Rp 6.600.000,-, termasuk PPN 10. f. Mencatat bonus bagian penjualan sebesar Rp l.000.000,-. g. Mencatat bunga wesel dari transaksi d untuk bulan Agustus. h. Mencatat gaji karyawan sebesar Rp 2.400.000,-. Uang yang bayarkan sebesar Rp2.000.000,-, selisihnya merupakan berbagai potongan. i. Mencatat biaya garansi sebesar Rp500.000,- lihat transaksi a, j. Mencatat utang bunga pinjaman bank transaksi c untuk bulan Agustus. Pertanyaaan : Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi di atas?. 2. Direktur utama PT Hasta berdasarkan kontrak dengan PT Tamma akan mendapat bonus setiap tahun dari tahun 2004 sampai dengan 2007. Tarif pajak penghasilan diketahui sebesar 35 selama empat tahun itu. Laba sebelum dikurangi bonus dan pajak setiap tahun sebagai berikut: Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2 26 Utang Jangka Pendek Tahun Laba 2004 Rp315.000.000,- 2005 420.000.000,- 2006 455.000.000,- 2007 490.000.000,- Bonus untuk direktur utama PT Hasta sebesar 12 setiap tahunnya dan bonus itu dapat dikurangkan pada laba PT Hasta untuk tujuan penentuan pajak penghasilan. Bonus dihitung sebagai berikut: a. 2004 bonus dihitung dari laba sebelum dikurangi bonus dan pajak penghasilan. b. 2005 bonus dihitung dari laba setelah dikurangi bonus tetapi sebelum dikurangi pajak penghasilan. c. 2006 bonus dihitung dari laba sebelum dikurangi bonus, tetapi sesudah dikurangi pajak penghasilan. d. 2007 bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi bonus dan pajak penghasilan. Pertanyaan :  Hitunglah besarnya bonus yang diberikan.  Hitunglah pajak penghasilan untuk setiap tahun. Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2 Utang Jangaka Panjang 27 3 UTANG JANGKA PANJANG Overview Utang jangka panjang digunakan untuk menunjukkan utang-utang yang pelunasannya akan dilakukan dalam waktu lebih dari satu tahun atau akan dilunasi dari sumber-sumber yang bukan dari kelompok aktiva lancar. Utang jangka panjang timbul karena adanya kebutuhan dana untuk pembelian tambahan aktiva tetap, menaikkan jumlah modal kerja permanen, membeli perusahaan lain atau dimungkinkan untuk melunasi utang-utang yang lain. Tujuan 1. Mahasiswa mampu menjelaskan sifat dan jenis, pengakuan, pencatatan, pelaporan dan pengungkapan utang obligasi 2. Mahasiswa mampu menerapkan perlakuan akuntansi terhadap utang obligasi Politeknik Telkom Akuntansi Keuanagn 2 28 Utang Jangka Panjang

3.1 Utang Jangka Panjang

Utang jangka panjang adalah utang-utang yang pelunasannya akan dilakukan dalam waktu lebih dari satu tahun atau akan dilunasi dari sumber- sumber yang bukan dari kelompok aktiva lancar. Jenis utang jangka panjang diantaranya adalah utang obligasi, utang wesel jangka panjang, utang hipotik, uang muka dari perusahaan afiliasi, utang kredit bank jangka panjang dan Iain- lain. Utang jangka panjang timbul karena adanya kebutuhan dana untuk pembelian tambahan aktiva tetap, menaikkan jumlah modal kerja permanen, membeli perusahaan lain atau dimungkinkan untuk melunasi utang-utang yang lain.

3.2 Utang Obligasi

Apabila perusahaan membutuhkan tambahan modal kerja tetapi tidak dapat melakukan emisi saham baru, dapat dipenuhi dengan cara mencari utang jangka panjang. Dalam hal sulit mencari utang yang jumlahnya besar dari satu sumber, perusahaan dapat mengeluarkan surat obligasi. Surat obligasi ini akan dapat dijual bila reputasi perusahaan cukup baik dan dipandang akan dapat tetap berdiri selama jangka waktu beredarnya obligasi tersebut. Harga jual obligasi tergantung pada tarif bunga obligasi. Semakin besar bunganya, harga jual obligasi tersebut akan semakin tinggi dan sebaliknya semakin rendah tingkat bunga obligasi harga jualnya akan semakin rendah. Pengeluaran obligasi dari suatu perusahaan dapat dilakukan dengan cara penjualan langsung atau melalui lembaga-tembaga keuangan. Obligasi yang dikeluarkan dicatat dalam rekeningnya sebesar nilai nominal. Dalam hal harga jual obligasi tidak sama dengan nominal, selisihnya dicatat tersendiri yaitu bila dijual di atas nominal selisihnya dicatat dalam rekening agio obligasi, jika harga jualnya di bawah nilai nominal, selisihnya dicatat dalam rekening disagio obligasi. Biaya penjualan obligasi diperhitungkan sebagai pengurang harga jual dan tidak dicatat dalam rekening tersendiri. Apabila obligasi itu dikeluarkan untuk menukar aktiva tetap, pencatatannya dilakukan dengan jumlah sebesar harga jual obligasi. Harga jual ini dicatat sebagai harga perolehan aktiva tetap. Jika harga jual obligasi tidak dapat diketahui, pencatatan dapat menggunakan jumlah harga pasar harga penilaian aktiva tetap. Kalau harga jual obligasi atau harga pasar aktiva tetap yang dijadikan dasar pencatatan utang obligasi itu tidak sama dengan nilai nominal obligasi, selisihnya dicatat dalam rekening agio atau disagio obligasi. Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2 Utang Jangaka Panjang 29 Pengeluaran obligasi dapat dicatat dengan dua cara yaitu: a Pencatatan hanya pada obligasi yang terjual b Obligasi yang terjual dan yang belum terjual dicatat. Untuk menjelaskan kedua metode tersebut, berikut disajikan contoh sebagai berikut: Pada tanggal 1 Januari 2005 PT Tamma Selamat merencanakan pengeluaran obligasi sebesar Rp l.000.000,- dengan bunga 10 per tahun. Obligasi akan dijual pada waktu yang berbeda-beda tergantung pada kebutuhan uang. Misalnya transaksi penjualan yang terjadi seperti di bawah, jurnal yang dibuat sebagai berikut a Yang dicatat hanya obligasi yang terjual Transaksi Jurnal 1 Januari 2005 merencanakan pengeluaran obligasi 10, Rp1.000.000,- Tidak ada Jurnal 1 April 2005 Obligasi nominal Rp700.000,- dijual dengan kurs 105 Kas Utang obligasi Agio obligasi Rp735.000,- Rp 700.000,- 35.000,- 18 Juli 2005 Obligasi nominal Rp 100.000,- dijual dengan kurs 99 Kas Disagio obligas Utang obligasi Rp99.000,- 1.000,- Rpl00.000,- b Obligasi yang terjual ataupun belum terjual dicatat 1 Januari 2005 merencanakan pengeluaran obligasi 10, Rp1.000.000,- Obligasi yang belum terjual Otorisasi utang obligasi Rp1.000.000,- Rp1.000.000,- 1 April 2005 Obligasi nominal Rp700.000,- dijual dengan kurs 105 Kas Utang obligasi Agio obligasi Rp735.000,- Rp 700.000,- 35.000,- 18 Juli 2005 Obligasi nominal Rp 100.000,- dijual dengan kurs 99 Kas Disagio obligas Utang obligasi Rp99.000,- 1.000,- Rpl00.000,-