Saham Biasa Common Stock Saham Preferen

Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2 80 Modal Saham Hak Pemegang Saham a Deviden Saham Preferen Kumulatif dan Tidak Kumulatif Saham preferen kumulatif adalah saham preferen yang dividennya setiap tahun harus dibayarkan kepada pemegang saham. Apabila dalam suatu tahun dividen tidak dapat dibayarkan, maka pada tahun-tahun berikutnya dividen yang belum dibayar tadi harus dilunasi dulu sehingga dapat mengadakan pembagian dividen untuk saham biasa. Kumulatif ini tidak berlaku pada saat perusahaan dilikuidasi jika tidak terdapat saldo laba tidak dibagi. Jika saham preferen itu tidak kumulatif, dividen tahun-tahun sebelum-nya yang belum dibayar tidak perlu dilunasi pada tahun-tahun berikutnya. jadi jika akan membagi dividen untuk saham biasa, kewajiban yang ada hanyalah membayar dividen saham preferen untuk tahun tersebut. b Saham Preferen Partisipasi dan Tidak Berpartisipasi Saham preferen mungkin berpartisipasi penuh atau sebagian. Maksud dari partisipasi penuh adalah jika saham preferen berhak atas dividen dengan jumlah yang sama besar dengan saham biasa sesudah saham biasa mendapat dividen sebesar persentase dividen saham preferen. Partisipasi sebagian berarti saham preferen akan mendapat dividen sampai jumlah tertentu yang ditetapkan sesudah saham biasa mendapat dividen dengan tarif yang sama dengan saham preferen. Jumlah tertentu yang akan diterima oleh saham preferen biasanya dinyatakan dalam persentase. Selanjutnya diberikan contoh, PT Tamma Selamat mempunyai saham yang beredar sebagai berikut: saham preferen, nominal Rpl.000.000,-, 10 berpartisipasi penuh, saham biasa, nominal Rp2.000.000,-. Pada akhir tahun 2005, dibagi dividen sebesar Rp540.000,-. Dividen ini dibagikan kepada saham preferen dan biasa dengan perhitungan sebagai berikut: Preferen Biasa Untuk saham preferen = 10 x Rpl.000.000,- Rpl00.000,- Untuk saham biasa = 10 x Rp2.000.000,- Rp200.000,- Untuk saham preferen dan biasa = 8 0,00 Rp3.000,00 00 Rp240.000,  80.000,- 160.000,- Rpl80.000,- Rp360.000,- Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2 Modal Saham Hak Pemeganga Saham 81 Dengan cara perhitungan di atas, masing-masing saham memperoleh dividen dengan tarif yang sama besar 18 yaitu: 18 100 0,00 Rp1.000,00 00 Rp180.000, prioritas Saham    18 100 0,00 Rp1.000,00 00 Rp360.000, biasa Saham    Perhitungan di atas dapat juga dilakukan sekaligus, yaitu sebagai berikut: 18    100 0,00 Rp3.000,00 00 Rp540.000, saham jenis kedua untuk dividen Persentase Pembagian dividen untuk: Saham preferen = 18 x Rpl.000.000,- = Rpl80.000,- Saham biasa = 18 x Rp2.000.000,- = 360.000,- Jumlah dividen Rp540.000,- Apabila saham preferen tidak berpartisipasi penuh, tetapi hanya sampai 15, maka perhitungannya sebagai berikut Preferen Biasa Untuk saham preferen = 10 x Rpl.000.000,- Rpl00.000,- Untuk biasa = 10 x Rp2.000.000,- Rp200.000,- Untuk preferen = 5 x Rpl.000.000,- 50.000,- Untuk biasa = __________ 190.000,- Rpl50.000,- Rp390.000,- Persentase penerimaan dividen sebagai berikut: 15 100 0,00 Rp1.000,00 00 Rp150.000, prioritas Saham    19,5 100 0,00 Rp2.000,00 00 Rp390.000, biasa Saham    Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2 82 Modal Saham Hak Pemegang Saham Apabila saham preferen itu tidak berpartisipasi maka dividen yang diterima setiap tahunnya terbatas sebesar tarif dividennya. Dalam contoh di atas dividen saham preferen setiap tahunnya sebesar 10. c Saham Preferen atas Aktiva dan Dividen pada Saat Likuidasi Saham dengan preferensi seperti ini pada saat likuidasi akan tetap menerima dividen yang belum dibayar, walaupun saldo laba tidak dibagi tidak mencukupi. Sesudah pelunasan dividennya, saham preferen ini dilunasi Jika saldo laba tidak dibagi tidak mencukupi maka pelunasan dividen dan nominal saham preferen dilakukan dari modal yang disetor dari saham biasa. Saham biasa yang pelunasannya jatuh pada urutan terakhir akan menerima jumlah pengembalian sebesar sisa modal disetor yang masih ada. Dapat terjadi sisanya nol sehingga saham biasa tidak memperoleh pengembalian. d Saham Preferen yang Dapat Ditukar dengan Saham Biasa Kadang-kadang saham preferen mempunyai preferensi dapat ditukar dengan saham biasa. Pemegang saham preferen jenis ini akan menukarkan sahamnya dengan saham biasa dalam keadaan dividen yang dibagi untuk saham biasa tiap tahunnya lebih besar daripada dividen untuk saham preferen. Apabila keadaan seperti yang disebutkan di atas diperkirakan akan berlangsung terus maka lebih menguntungkan memiliki saham biasa daripada saham preferen karena saham biasa mempunyai klaim yang tidak terbatas atas laba.

6.3 Pencatatan Modal Saham

Untuk dapat memahami dan melakukan pencatatan modal saham dengan baik perlu diketahui istilah-istilah sebagai : a Modal saham statuter atau modal saham yang diotorisasi, yaitu jumlah saham yang dapat dikeluarkan sesuai dengan akta pendirian perusahaan. b Modal saham beredar, yaitu jumlah saham yang sudah dijual beredar. c Modal saham belum beredar, yaitu jumlah saham yang sudah diotorisasi tetapi belum dijual. d Treasury stock, yaitu modal saham yang sudah dijual dan sekarang dibeli kembali oleh perusahaan. e Modal saham dipesan, yaitu jumlah saham yang disisihkan karena sudah dipesan untuk dibeli. Modal saham yang dipesan ini baru dikeluarkan bila harga jualnya sudah dilunasi. Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2 Modal Saham Hak Pemeganga Saham 83 Modal saham yang dijual dicatat dalam rekening modal saham sebesar nilai nominalnya yaitu nilai yang tercantum dalam lembaran saham. Jika harga jualnya tidak sama dengan nilai nominal, selisihnya dicatat dalam rekening agio saham atau disagio saham. Rekening agio saham menunjukkan selisih di atas nilai nominal dan rekening disagio saham menunjukkan selisih di bawah nilai nominal. Saham yang dijual secara tunai akan dicatat dengan mendebit rekening kas dan mengkredit rekening modal saham. Selisih harga jual saham perdana pada saat IPO dengan nilai nominalnya akan dicatat dengan mengkredit rekening agio saham atau mendebit rekening disagio saham. Jurnal untuk mencatat penjualan saham perdana adalah: Kas Rpxx Disagio Saham xx Modal Saham Rpxx Atau Kas Rpxx Modal Saham Rpxx Agio Saham xx Sedangkan bila penjualan saham dilakukan melalui pesanan, yaitu dengan cara dibayar sebagian dan sisanya akan dilunasi kemudian. Jumlah harga yang belum dilunasi dicatat sebagai piutang pesanan saham, dan jumlah nominal saham yang dipesan dikreditkan ke rekening modal saham dipesan. Apabila harga jual saham tidak sama dengan nilai nominalnya, selisihnya dicatat dalam rekening agio saham atau disagio saham pada waktu pesanan itu diterima. Untuk pemesan yang sudah melunasi harga saham maka sahamnya dikeluarkan. Pengeluaran saham ini dicatat dengan mendebit rekening modal saham dipesan dan mengkredit modal saham. Rekening piutang pesanan saham dapat dibuat sebagai rekening kontrol dan dibuatkan buku pembantunya dalam hal pemesan saham ini jumlahnya banyak. Biasanya piutang pesanan saham akan segera dilunasi oleh pemegang saham sehingga dimasukkan dalam kelompok aktiva lancar. Untuk lebih memperjelas pemahaman berikut disajikan contoh ,PT Tama Selamat mempunyai modal statuter sebanyak 1.000 lembar nominal Rpl.000,- dan akan dijual semuanya ditempatkan. Transaksi-transaksi dan cara pencatatan saham tersebut sebagai berikut: