Kuasi Reorganization AKUNTANSI KEUANGAN 2

Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2 176 Revaluasi Aktiva Neraca PT Tamma sesudah adanya Kuasi reorganisasi adalah sebagai berikut: Neraca 1 Januari Aktiva lancar Rp1.000.000,- Utang Rp1.050.000,- Aktiva tetap 1.500.000,- Modal saham biasa nominal Rp500,- Agio saham - 2.500.000,- ____________ Reorganisasi semu 200.000,- Rp2.500.000,- Rp3.500.000,- Aktiva tetap yang sudah diturunkan nilainya baik dengan devaluasi maupun dengan cara kuasi reorganisasi dihitung depresiasi tahunannya dengan dasar nilainya yang baru, sehingga dapat diharapkan adanya perhitungan beban depresiasi periodik yang layak. Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2 Revaluasi Aktiva 177 Pertanyaan Kuis 1. Jelaskan penyebab terjadinya perubahan harga perolehan aktiva tetap berwujud. 2. Bagaimana perlakuan akuntansi terhadap perubahan umur aktiva tetap berwujud? 3. Jelaskan maksud istilah yang digunakan dalam penilaian kembali aktiva tetap berwujud. 4. Dasar apa yang dapat digunakan untuk menghitung depresiasi aktiva tetap berwujud yang sudah dinilai kembali? 5. Jelaskan cara menghitung rugi atau laba penjualan aktiva tetap yang sudah dinilai kembali. 6. Bila nilai aktiva tetap turun, dan diputuskan untuk menurunkan harga perolehannya, jelaskan perlakuan akuntansinya. 7. Kapan perusahaan melakukan kuasi reorganisasi. Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2 178 Revaluasi Aktiva Pertanyaan Aplikasi 1. PT ZARA membeli tanah dan gedung pada tanggal 1 Januari 1998 dengan harga perolehan sebagai berikut: Tanah Rp 1.000.000,- Gedung 40.000.000,- Gedung ditaksir berumur 40 tahun tanpa nilai residu dan didepresiasi dengan metode garis lurus. Pada tanggal 1 Juli 2005 diadakan penilaian kembali terhadap tanah dan gedung, dengan ketentuan sebagai berikut: Aktiva Nilai sekarang Tanah Rpl0.000.000,- Gedung 42.000.000,- Gedung dinilai masih dalam kondisi 80. Pertanyaan : 1. Hitunglah : a. Umur ekonomis yang baru. b. Nilai sehat. 2. Buatlah jurnal untuk mencatat penilaian kembali tanah dan gedung tanggal 1 Juli 2005. 2. Sebuah mobil dibeli dengan harga Rp119.000.000,- pada tanggal 1 Januari 2000. Umur ekonomi ditaksir selama 8 tahun dan nilai residunya sebesar Rp4.000.000,-. Pada tanggal 1 Januari 2005 taksiran umumnya diubah menjadi 10 tahun dengan nilai residu sebesar Rp4.500.000,-. Metode depresiasi yang digunakan adalah metode garis lurus. Diminta: 1. Buatlah jurnal untuk membetulkan depresiasi tahun-tahun yang lalu. Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2 Revaluasi Aktiva 179 2. Buat jurnal untuk mencatat depresiasi pada tanggal 3l Desember 2005 3. Neraca PT Tamma pada tanggal 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut: Neraca 31 Desember 2005 Aktiva lancar Rp5.000.000,- Utang jangka pendek Rp3.000.000,- Aktiva tetap 20.000.000,- Utang jangka panjang 7.000.000,- Modal saham biasa 13.000.00,- Agio saham biasa 5.000.000,- ____________ Laba tidak dibagi 3.000.000,- Jumlah Rp25.000.000,- Jumlah Rp3.500.000,- PT Tamma melakukan kuasi reorganisasi pada tanggal 1 Januari 2006 dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Aktiva tetap diturunkan menjadi Rpl2.000.000,-. 2. Nilai nominal modal saham diturunkan 50-nya, dicatat sebagai agio saham. 3. Defisit dihapuskan dan dibebankan ke rekening agio saham biasa. Pertanyaan : 1. Buatlah jurnal untuk mencatat kuasi reorganisasi pada tanggal 1 Januari 2006. 2. Buatlah neraca tanggal 1 Januari 1992 sesudah kuasi reorganisasi . Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2 180 Perubahan Akuntansi 12 PERUBAHAN AKUNTANSI Overview Salah satu tujuan penyusunan laporan keuangan adalah memberikan informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan yang akan digunakan untuk membuat perbandingan, meramalkan dan menilai kemampuan suatu perusahaan. Untuk menjaga agar prinsip comparability dan konsistensi ini dapat terlaksana maka diperlukan perubahan-perubahan. Tujuan 1. Mahasiswa mampu menjelaskan perubahan akuntansi baik dalam prinsip akuntansi, taksiran akuntansi dan pelaporan akuntansi 2. Mahasiswa mampu menerapkan perlakuan perubahan akuntansi baik dalam prinsip akuntansi, taksiran akuntansi dan pelaporan akuntansi Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2 Perubahan Akuntansi 181 12.1 Perubahan Akuntansi Salah satu tujuan penyusunan laporan keuangan adalah memberikan informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan yang akan digunakan untuk membuat perbandingan, meramalkan dan menilai kemampuan suatu perusahaan. Untuk dapat memenuhi tujuan di atas, laporan-laporan keuangan harus dapat diperbandingkan. Perbandingan-perbandingan ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu horizontal dan vertikal. Perbandingan horizontal adalah perbandingan laporan keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan lain untuk periode yang sama. Sedangkan perbandingan vertikal adalah perbandingan laporan keuangan dari suatu perusahaan dengan laporan yang sama untuk periode-periode sebelumnya. Perbandingan antar perusahaan harus memenuhi prinsip comparability, sedangkan perbandingan antar periode harus memenuhi prinsip konsistensi. Untuk menjaga agar prinsip comparability dan konsistensi ini dapat terlaksana, perubahan-perubahan yang terjadi dipisahkan menjadi dua, yaitu perubahan metode-metode akuntansi dan perubahan-perubahan yang terjadi karena koreksi kesalahan-kesalahan dalam periode-periode yang lalu. Perubahan dalam metode akuntansi dipisahkan menjadi tiga: 1. Perubahan dalam prinsip akuntansi. 2. Perubahan dalam taksiran-taksiran akuntansi. 3. Perubahan dalam kesatuan usaha. Koreksi kesalahan tahun-tahun lalu dapat terjadi karena berbagai macam sebab, seperti kesalahan-kesalahan perhitungan, kesalahan-kesalahan penggunaan rekening, kesalahan-kesalahan dalam penerapan prinsip akuntansi dan Iain-lain. Tidak ada pedoman khusus untuk mengoreksi kesalahan- kesalahan ini, karena koreksinya sangat tergantung pada jenis kesalahannya.

12.2 Perubahan Dalam Prinsip Akuntansi

Perubahan prinsip akuntansi adalah penggunaan suatu prinsip akuntansi yang lazim yang berbeda dengan prinsip akuntansi yang lazim yang digunakan dalam periode sebelumnya. Istilah prinsip akuntansi di sini mencakup juga metode-metode yang digunakan. Perubahan dalam prinsip akuntansi ini dapat terjadi karena perusahaan mempunyai beberapa alternatif metode untuk penerapan suatu prinsip. Istilah perubahan dalam prinsip akuntansi ini tidak termasuk: a. Pemakaian pertama suatu prinsip akuntansi untuk mencatat transaksi yang baru pertama kali terjadi dalam perusahaan. Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2 182 Perubahan Akuntansi b. Penggunaan atau perubahan suatu prinsip akuntansi yang perlu dilakukan karena adanya perubahan sifat transaksi. c. Perubahan dari prinsip akumulasi yang tidak lazim ke prinsip yang lazim. Beberapa contoh dari perubahan prinsip akuntansi adalah sebagai berikut : 1. Perubahan dalam metode pembebanan harga pokok persediaan, seperti dari LIFO ke FIFO atau ke rata-rata tertimbang. 2. Perubahan dalam metode depresiasi aktiva tetap, seperti dari double declining balance method ke straight line method. 3. Perubahan dalam metode akuntansi untuk kontrak jangka panjang, seperti dari metode kontrak selesai ke metode persentase penyelesaian. 4. Perubahan dalam perhitungan biaya produksi, seperti dari full costing ke direct costing. Perubahan prinsip akuntansi yang mempunyai akibat kumulatif. Akibat kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi diperlakukan sebagai berikut: a. Jumlah akibat kumulatif dari perubahan prinsip dilaporkan dalam laporan laba rugi di antara elemen-elemen luar biasa dan laba bersih. Pelaporan- nya dengan jumlah sesudah dikurangi pajak penghasilan. b. Laporan keuangan periode-periode sebelumnya tidak perlu dikoreksi. c. Laba sebelum elemen luar biasa dan laba bersih periode-periode sebelumnya ditunjukkan dalam laporan laba rugi tahun sekarang di bagian bawah halaman pertama dengan jumlah yang sudah dikoreksi. Perubahan prinsip akuntansi yang mempunyai akibat retroaktif, dimana laporan keuangan periode-periode sebelumnya yang dilaporkan disusun kembali sesuai dengan prinsip yang baru. Kalau masih terdapat sisa akibat kumulatif sesudah laporan keuangan periode-periode sebelumnya yang dilaporkan, direvisi maka sisa tersebut dikoreksikan ke saldo awal rekening laba tidak dibagi dari periode terawal yang dikoreksi. Perubahan prinsip akuntansi yang memerlukan retroaktif adjustment adalah: a. Perubahan metode penentuan harga pokok persediaan dari LIFO ke metode yang lain. b. Perubahan dalam metode akuntansi untuk kontrak jangka panjang, dan Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2 Perubahan Akuntansi 183 c. Perubahan dari atau ke full cost method yang digunakan dalam industri extractive. Perubahan metode penentuan harga pokok persediaan ke LIFO, ini merupakan suatu pengecualian dari dua perlakuan sebelumnya kumulatif dan retroactive. Apabila suatu perusahaan mengganti metode penentuan harga pokoknya ke LIFO, maka persediaan awal dalam periode pergantian metode itu merupakan dasar perhitungan untuk periode tersebut dan periode- periode berikutnya. Pergantian metode ke LIFO ini tidak memerlukan koreksi baik kumulatif maupun retroaktif.

12.3 Perubahan Taksiran-Taksiran Akuntansi

Banyak alokasi atau pembebanan biaya didasarkan pada taksiran- taksiran di mana taksiran ini dibuat dengan suatu kebijaksanaan, misalnya pembebanan kerugian piutang, taksiran umur dalam perhitungan depresiasi, taksiran jumlah garansi yang akan dibayar dan Iain-lain. Pada periode-periode berikutnya mungkin dapat diketahui bahwa taksiran-taksiran yang sudah dibuat adalah tidak benar sehingga perlu direvisi. Dalam hal taksiran sudah dibuat dengan sebaik-baiknya tetapi ternyata tidak tepat, maka perubahan- perubahan yang dibuat sebaiknya dibebankan pada periode berjalan dan periode-periode yang akan datang. Periode-periode yang lalu sudah tidak perlu diubah karena perubahan taksiran ini baru diketahui pada periode berjalan. Seperti pada contoh mesin harga perolehannya Rpl.000.000,- umurnya ditaksir 8 tahun. Sesudah dipakai selama 5 tahun diketahui bahwa seharusnya mesin tadi umurnya 10 tahun. Depresiasi yang sudah dibebankan selama 5 tahun berjumlah 5 x Rpl25.000,- = Rp625.000,-. Nilai buku mesin pada awal tahun keenam sebesar Rp375.000,-. Karena taksiran umurnya berubah menjadi 10 tahun maka nilai buku sebesar Rp375.000,- akan dibebankan dalam waktu lima tahun, yaitu tahun keenam sampai dengan tahun kesepuluh. Beban depresiasi tiap tahun selama sisa umur mesin sebesar Rp375.000,- : 5 = Rp75.000,-. Perubahan dalam taksiran akuntansi yang timbul sebagian atau seluruhnya dari perubahan prinsip akuntansi harus dilaporkan sebagai perubahan taksiran akuntansi. Dalam perubahan metode depresiasi, akibatnya dapat dipisahkan dari perubahan taksir-an-taksiran akuntansi seperti umur, residu dan Iain-lain. Oleh karena itu perubahan metode depresiasi harus diperlakukan sebagai perubahan prinsip akuntansi dan perubahan taksiran umur, nilai residu dan Iain-lain diperlakukan sebagai perubahan taksiran akuntansi.