Depresiasi Untuk Aktiva Yang Telah Di Revaluasi

Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2 172 Revaluasi Aktiva Transfer dari rekening modal penilaian kembali dapat juga dibuat ke suatu rekening khusus yang akan digabungkan dengan rekening laba rugi yang lain. Rekening laba rugi ini nantinya diturup ke rekening laba tidak dibagi. Pada penjelasaan kedua metode tersebut setiap tahun dilakukan pengurangan terhadap modal penilaian kembali dengan tujuan agar pada waktu aktiva tetap sudah habis didepresiasi, jumlah modal penilaian kembali juga habis dan berubah dalam bentuk laba ditahan. Perubahan bentuk setiap tahunnya dianggap sebagai realisasi dari modal penilaian kembali.

11.6 Penjualan Aktiva Yang Telah Di Revaluasi

Aktiva tetap yang sudah dinilai kembali ke atas, jika dijual maka perhitungan laba atau rugi penjualannya didasarkan pada perbandingan nilai buku aktiva tetap dengan harga jualnya. Penjualan ini dicatat dengan menghapuskan semua rekening yang berhubungan dengan aktiva tetap baik yang berasal dari harga perolehan maupun penilaian kembali. Misalnya pada data harga perolehan dan penilaian kembali mesin pada tanggal 1 Januari 2005 sebagai berikut: Harga perolehan Tambahan dari penilaian kembali Mesin Rp200.000,- Rpl00.000,- Akumulasi depresiasi 80.000,- 40.000,- Rpl20.000,- Rp 60.000,- Pada tanggal 1 Januari 2005 mesin tersebut dijual dengan harga Rpl50.000,-. Laba yang diperoleh dari penjualan mesin ini sebesar Rp30.000,- yaitu Rpl50.000,- dikurangi Rpl20.000,-. Penjualan mesin dicatat dengan jurnal sebagai berikut: Kas Rpl50.000,- Akumulasi depresiasi mesin 80.000,- Akumulasi depresiasi mesin - Penilaian kembali 40.000,- Modal penilaian kembali 60.000,- Mesin Rp200.000,- Mesin - Penilaian kembali 100.000,- Laba penjualan mesin 30.000,- Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2 Revaluasi Aktiva 173 Dalam keadaan harga-harga turun, aktiva tetap yang dibeli pada waktu harga masih tinggi menunjukkan harga perolehan yang terlalu besar. Apabila penurunan harga ini jumlahnya cukup besar dan diperkirakan akan tetap maka dapat dilakukan penurunan nilai aktiva tetap. Penurunan nilai ini dibebankan ke rekening laba tidak dibagi tanpa membedakan perubahan umur dan penurunan nilainya. Misalnya pada mesin dengan harga perolehan Rpl.080.000,-, umur 18 tahun, tanpa nilai residu. Akumulasi depresiasi pada akhir tahun ke-7 sebesar Rp420.000,-. Penilaian kembali menunjukkan data sebagai berikut: Harga perolehan kembali = Rp700.000,-, persentase keadaan = 65. Pencatatan penilaian kembali ke dalam rekening-rekening akan menyebabkan pengurangan jumlah dalam rekening mesin dan penyesuaian rekening akumulasi depresiasi sebagai berikut: Akumulasi depresiasi mesin Rpl75.000,- Laba tidak dibagi rugi penilaian kembali 205.000,- Mesin Rp380.000,- Perhitungan Harga perolehan Taksiran Umur tahun Sudah dipakai Selama tahun Akumulasi Koreksi depresiasi tahun lalu ___________ +2 __ -42.000,- Saldo harga perolehan sesudah koreksi Rp1.080.000,- 20 7 Rp378.000,- Pengurangan dari penilaian kembali -380.000,- ___ __ -133.000,- Saldo menurut penilaian kembali Rp 700.000,- 20 7 Rp243.000,- Mesin dipakai selama 7 tahun, masih dalam persentase keadaan 65. tahun 20 tahun 7 65 - 100 100 : mesin Umur   Akumulasi depresiasi berdasar penilaian kembali = 720 x Rp700.000,- - Rp245.000,- Depresiasi sesudah adanya penilaian kembali dihitung berdasarkan nilai mesin yang baru Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2 174 Revaluasi Aktiva

11.7 Kuasi Reorganization

Aktiva tetap berwujud dari suatu perusahaan bisa diturunkan nilainya melalui suatu kuasi reorganisasi corporate readjustment. Dalam prosedur reorganisasi semu ini tidak ada pembentukan badan usaha baru. Maksud diadakannya kuasi reorganisasi ini adalah untuk menghilangkan defisit yang timbul karena depresiasi aktiva tetap yang terlalu tinggi yang timbul karena aktiva-aktiva tersebut dibeli pada masa harga-harga yang tinggi, dan mencatat aktiva dengan nilai yang realistis. Di samping itu kuasi reorganisasi bertujuan untuk memberikan suatu titik permulaan yang memungkinkan untuk membahdingkan pendapatan dan biaya yang layak. Pada umumnya kuasi reorganisasi bisa dilakukan apabila terdapat keadaan-keadaan sebagai berikut: a. Terdapat suatu jumlah defisit yang besar. b. Merupakan suatu alternatif yang lain dari reorganisasi yang legal dan disetujui oleh pemegang saham dan kreditur. c. “Cost basis” untuk menyatakan nilai aktiva tetap tidak rasional ditinjau dari sudut going concern. d. Laba tidak dibagi dan saldo-saldo agio saham tidak mencukupi untuk menyerap beban depresiasi. e. Jika diinginkan laporan keuangan yang menunjukkan hasil-hasil yang layak. Apabila terdapat keadaan seperti yang tersebut di atas maka kuasi reorganisasi dapat diterima sebagai suatu prosedur untuk menurunkan nilai aktiva tetap. Karakteristik dari kuasi reorganisasi adalah sebagai berikut: 1. Jumlah dalam rekening-rekening aktiva tetap berwujud diturunkan. 2. Rekening modal dan agio saham diturunkan dan rekening laba tidak dibagi saldonya menjadi nol sesudah reorganisasi semu. 3. Rekening laba tidak dibagi diberi tanggal yang menunjukkan adanya reorganisasi semu. 4. Diperlukan penjelasan di dalam laporan-laporan keuangan. 5. Tidak ada perubahan kesatuan usaha. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan untuk melakukan kuasi reorganisasi adalah: a. perusahaan mengalami defisit dalam jumlah yang material; b. perusahaan harus memiliki status kelancaran usaha dan memiliki prospek yang baik pada saat kuasi reorganisasi dilakukan;