Perubahan Taksiran-Taksiran Akuntansi AKUNTANSI KEUANGAN 2

Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2 Perubahan Akuntansi 185 Pertanyaan Kuis 1. Sebutkan jenis-jenis perubahan metode akuntansi, berikan contohnya 2. Apa saja yang tidak dapat dimasukkan dalam perubahan prinsip akuntansi? 3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis perubahan prinsip akuntansi 4. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang perubahan taksiran akuntansi ?. 5. Apa yang anda ketahui tentang perubahan kesatuan usaha ?, jelaskan Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2 186 Perubahan Akuntansi Pertanyaan Aplikasi 1. PT Tamma memiliki mesin yang harga perolehannya sebesar Rpl00.000.000,-, umur ditaksir selama 10 tahun tanpa nilai residu. Berikut adalah situasi yang terjadi, sesudah menggunakan metode double declining selama dua tahun, PT Tamma memutuskan untuk mengganti metode depresiasinya menjadi metode garis lurus. Pertanyaan :  Buatlah jurnal yang perlu dalam tahun ketiga untuk mencatat: 1. Perubahan prinsip akuntansi. 2. Biaya depresiasi. 2. PT Hasna memiliki peralatan yang harga perolehannya sebesar Rp200.000.000,-, umur ditaksir selama 10 tahun tanpa nilai residu. Berikut adalah situasi yang terjadi, setelah menggunakan metode garis lurus selama dua tahun, perusahaan menentukan bahwa umur ekonomis mesin dan alat-alat adalah 15 tahun 5 tahun lebih lama dari taksiran semula. Pertanyaan :  Buat jurnal untuk mencatat biaya depresiasi dalam tahun ketiga. Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2 Koreksi Kesalahan 187 13 KOREKSI KESALAHAN Overview Apabila diketahui adanya kesalahan dalam laporan keuangan dan rekening- rekening, maka kesalahan-kesalahan itu harus diperbaiki agar catatan akuntansi sesuai dengan keadaan sesungguhnya sehingga data yang dihasilkan dan akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan tidak menyesatkan Tujuan 1. Mahasiswa mampu menjelaskan koreksi kesalahan dalam tahun berjalan dan tahun berikutnya 2. Mahasiswa mampu menerapkan perlakuan akuntansi terhadap koreksi kesalahan dalam tahun berjalan dan tahun berikutnya Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2 188 Koreksi Kesalahan 13.1 Koreksi Kesalahan Apabila diketahui adanya kesalahan dalam laporan keuangan dan rekening-rekening, maka kesalahan-kesalahan itu harus diperbaiki agar catatan akuntansi sesuai dengan keadaan sesungguhnya sehingga data yang dihasilkan dan akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan tidak menyesatkan. Untuk mencegah timbulnya kesalahan-kesalahan disusun suatu sistem dan prosedur akuntansi yang di dalamnya terdapat langkah-langkah yang sating memeriksa sehingga kesalahan-kesalahan diharapkan dapat dibatasi seminimum mungkin. Kesalahan-kesalahan yang timbul dalam pencatatan, bisa terjadi karena disengaja atau tidak. Kesalahan-kesalahan yang disengaja dapat disebabkan keinginan untuk menghindarkan pajak, menyusun laporan keuangan yang menguntungkan sehingga harga pasar surat berharga perusahaan dapat dipengaruhi, mempengaruhi pandangan lembaga-lembaga tertentu seperti bank, menutupi kecurangan-kecurangan dalam perusahaan seperti pencurian uang, atau persediaan barang dan Iain-lain. Apabila kesalahan-kesalahan ini timbul dari kehendak pimpinan perusahaan maka sistem dan prosedur akuntansi yang disusun tidak dapat mencegahnya. Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja timbul karena kesalahan dalam melakukan pencatatan. Kesalahan-kesalahan ini antara lain kesalahan membukukan ke rekening yang lain, kesalahan mencatat jumlah dan penjumlahan baik footing maupun cross footing, kesalahan memisahkan antara pengeluaran modal dan pengeluaran penghasilan, kelupaan tidak membebankan depresiasi dan Iain-lain. Kesalahan yang tidak disengaja ini akan dapat dicegah seminimum mungkin jika disusun sistem dan prosedur akuntansi yang baik. Selain itu untuk mencegah timbulnya kesalahan-kesalahan biasanya dilakukan pemeriksaan intern oleh perusahaan.

13.2 Jenis-Jenis Kesalahan

Kesalahan-kesalahan yang terjadi mungkin hanya mempengaruhi neraca saja atau mungkin hanya mempengaruhi laporan laba rugi saja. Selain kesalahan-kesalahan itu ada juga kesalahan-kesalahan yang mempengaruhi keduanya, baik neraca maupun laporan laba rugi seperti berikut : a Kesalahan-kesalahan yang bila tidak dibetulkan, akan menjadi betul sendiri dalam periode berikutnya counter balanced. Jika ada kesalahan- kesalahan seperti ini maka laporan laba rugi untuk dua periode berturut- turut menjadi tidak benar. Neraca periode pertama tidak benar, tetapi .neraca periode berikutnya sudah menjadi benar sendiri. Contoh kesalahan jenis ini adalah kesalahan dalam persediaan barang, kesalahan Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2 Koreksi Kesalahan 189 tidak membuat penyesuaian untuk utang-utang biaya dan pendapatan yang masih akan diterima, dan kesalahan tidak membuat penyesuaian untuk biaya yang dibayar di muka dan penghasilan yang diterima di muka. b Kesalahan-kesalahan yang mempengaruhi neraca dan laporan laba rugi tetapi tidak menjadi benar dengan sendirinya pada periode berikutnya. Neraca yang disusun sesudah adanya kesalahan ini tidak akan benar sampai dibuat koreksi yang perlu. Laporan laba rugi tahun berjalan menjadi tidak benar tetapi tahun-tahun berikutnya akan tergantung pada jenis kesalahan itu. Mungkin pengaruhnya hanya dalam periode berjalan atau juga mempengaruhi periode-periode yang akan datang. Contoh kesalahan jenis ini adalah kesalahan dalam depresiasi dan kesalahan mencatat pengeluaran modal sebagai pengeluaran penghasilan atau sebaliknya. Apabila diketahui adanya kesalahan, maka kesalahan itu harus dianalisis dan dibuatkan koreksi yang diperlakukan sebagai koreksi periode sebelumnya. Koreksi ini dicatat dalam periode dftemukannya kesalahan dan dilaporkan dalam laporan keuangan periode tersebut sebagai koreksi pada saldo awal rekening laba ditahan. Dalam hal disusun laporan keuangan yang dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, maka laporan keuangan periode sebelumnya tersebut juga harus dikoreksi.

13.3 Jurnal Koreksi

Jurnal koreksi yang dibuat untuk membetulkan kesalahan-kesalahan akan tergantung pada bentuk laporan laba rugi yang disusun. Apabila laporan laba rugi disusun dengan cara all inclusive, yaitu semua elemen yang mempengaruhi perhitungan laba rugi dilaporkan dalam laporan laba rugi, maka jurnal koreksi akan dicatat dalam rekening-rekening nominal. Apabila laporan laba rugi disusun dengan cara current operating performance yaitu laporan laba rugi hanya menunjukkan transaksi-transaksi yang sering terjadi yang timbul dalam periode itu maka jurnal koreksi akan dicatat dalam rekening laba ditahan. Bila mengikuti prinsip yang sekarang berlaku, maka koreksi atas kesalahan dicatat ke rekening laba ditahan dan dilaporkan dalam laporan laba ditahan. Berikut disajikan beberapa contoh membuat jurnal koreksi untuk membetulkan kesalahan-kesalahan yang terjadi dan pengaruh masing-masing kesalahan terhadap neraca dan laporan laba rugi : Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2 190 Koreksi Kesalahan a. Kesalahan dalam Persediaan Barang Persediaan barang tanggal 31 Desember 2005 terlalu kecil Rpl0.000,- . Akibat dari kesalahan ini terhadap neraca dan laporan laba rugi nampak sebagai berikut: Laporan Laba Rugi Neraca 2005 Harga pokok penjualan terlalu besar karena persediaan akhir terlalu kecil Laba bersih terlalu kecil. 2006 Harga pokok penjualan terlalu kecil karena persediaan awal terlalu kecil Laba bersih terlalu besar. Aktiva terlalu kecil karena persediaan terlalu kecil. Laba ditahan terlalu kecil. Neraca sudah benar karena kesalahan tahun 200S dibenarkan oleh kesalahan tahun 2006. Apabila kesalahan ini diketahui sebelum buku-buku ditutup tahun 2006, maka kesalahan ini perlu dibetulkan. Jurnal koreksi untuk membetulkan kesalahan seperti ini adalah sebagai berikut: Persediaan barang 10.000,- Koreksi laba tahun-tahun lalu laba ditahan 10.000,- Jika kesalahan ini baru diketahui sesudah penutupan buku tahun 2006, tidak diperlukan jurnal koreksi karena kesalahan persediaan akhir 2005 yang terlalu kecil sudah dibetulkan dengan kesalahan persediaan awal tahun 2006 yang terlalu besar. b. Kesalahan dalam Pembelian dan Persediaan Barang Pada barang-barang seharga Rp20.000,- yang dibeli tahun 2005 baru dicatat dalam tahun 2006. -Barang-barang tersebut tidak termasuk dalam perhitungan persediaan akhir tahun 2005. Akibat dari kesalahan ini terhadap neraca dan laporan laba rugi