Prosedur Pengembangan METODE PENELITIAN
Langkah pertama, peneliti mengkaji permasalahan yang ada di sekolah dasar pada umumnya. Peneliti melakukan wawancara dan observasi sebagai acuan
dalam mengkaji permasalahan. Selain itu, peneliti melakukan analisis kebutuhan terhadap kebutuhan alat peraga. Peneliti menemukan permasalahan di kelas III
pada standar kompetensi 1. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka, kompetensi dasar 1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan
pembagian bilangan tiga angka, materi pembelajaran yang bermasalah terfokus pada perkalian susun pendek.
Langkah kedua, peneliti melakukan perencanaan dengan membuat instrumen tes dan kuesioner validasi produk. Sebelum instrumen digunakan, dilakukan
validitas konstruk dan isi untuk menguji kelayakan instrumen yang akan digunakan. Peneliti melakukan revisi terhadap validasi yang ditujukan kepada ahli
sebagai validator. Pengujian instrumen tes dilakukan secara empiris di SD Kanisius Wirobrajan. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan
reliabilitas instrumen tes. Setelah melalui tahap ini, instrumen tes dipilih sebanyak 15 soal untuk pretest dan posstest. Pengujian kuesioner dilakukan dengan cara
berkonsultasi kepada ahli untuk memberikan masukan-masukan. Setelah itu kuesioner diuji keterbacaannya oleh siswa SD Kanisius Wirobrajan.
Langkah ketiga, peneliti mengembangkan desain alat peraga Montessori untuk materi perkalian susun pendek. Langkah ini dimulai dengan membuat
desain alat peraga dan album penggunaan alat peraga. Kemudian dilanjutkan dengan mengumpulkan bahan untuk pembuatan produk. Bahan-bahan yang telah
terkumpul kemudian akan diproses dan dikembangkan sesuai dengan desain yang
telah dibuat. Langkah selanjutnya produksi alat peraga Montessori yang dilengkapi dengan album pembelajaran yang berisi penggunaan alat peraga.
Langkah keempat adalah validasi produk alat peraga. Produk hasil pengembangan divalidasi oleh ahli pembelajaran matematika, ahli pembelajaran
Montessori, ahli pembelajaran matematika Montessori dan guru kelas III SD BOPKRI Gondolayu. Selanjutnya, hasil validasi dianalisis sebagai pertimbangan
revisi produk alat peraga. Langkah kelima yaitu uji coba terbatas terhadap 7 siswa kelas III SD
BOPKRI Gondolayu. Uji coba terbatas dilakukan untuk melihat kualitas alat peraga yang telah dikembangkan. Instrumen yang digunakan yaitu tes dan
kuesioner. Instrumen tes digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai siswa sebelum uji coba dengan setelah uji coba. Kuesioner digunakan untuk menilai
kelayakan produk alat peraga oleh siswa sebagai pertimbangan revisi produk. Setelah melalui tahapan tersebut, peneliti melakukan revisi produk sampai
menjadi prototipe produk alat peraga papan perkalian.