c. Alat Peraga Berbasis Metode Montessori
Alat peraga Montessori mempunyai karakteristik tersendiri yang berbeda, unik dan tidak dimiliki oleh alat peraga pada umumnya. Karakteristik tersebut
adalah memiliki ciri menarik, bergradasi, mempunyai pengendali kesalahan, dan dapat digunakan secara mandiri. Maria Montessori merumuskan empat ciri utama
alat peraga yang baik sesuai dengan tingkat perkembangan anak Montessori, 2002:171-175.
Ciri-ciri yang pertama yaitu menarik. Alat peraga Montessori dibuat dengan memperhatikan keindahan di dalamnya, sehingga dapat menarik minat siswa
dalam belajar. Warna-warna yang digunakan dalam alat peraga Montessori disesuaikan dengan ketertarikan anak pada warna tersebut. Untuk menentukan
warna yang digunakan, Montessori melakukan penelitian dan warna-warna yang digunakan sekarang, merupakan hasil dari penelitiannya terhadap anak.
Ciri-ciri yang kedua yaitu bergradasi. Alat peraga Montessori dibuat dengan memperhatikan gradasi. Montessori menyebutkan bahwa ada dua jenis gradasi
yaitu gradasi umur dan gradasi rangsangan rasional. Gradasi umur dapat dilihat dari penggunaan alat untuk jenjang kelas sebelumnya maupun untuk jenjang kelas
selanjutnya. Gradasi rangsangan rasional dapat terlihat pada penggunaan alat yang melibatkan beberapa indera.
Ciri-ciri yang ketiga yaitu memiliki pengendali kesalahan auto correction. Alat peraga Montessori dibuat dengan memperhatikan pengendali kesalahan,
sehingga siswa tahu ketika melakukan kesalahan dalam menggunakan alat peraga tanpa ada interupsi dari guru. misalnya pada alat peraga pink tower, jika siswa
melakukan kesalahan pada saat menyusun pink tower dari bawah ke atas maka bentuknya tidak teratur.
Ciri-ciri yang keempat yaitu kemandirian auto education. Alat peraga Montessori dibuat juga dengan memperhatikan kemandirian yang memungkinkan
siswa belajar secara mandiri dalam menggunakan alat tersebut. Alat peraga disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak yang membuat siswa tidak
kesulitan untuk membawa dan menggunakannya. Ciri-ciri yang kelima yaitu kontekstual. Montessori mengisi kelas dengan
bahan-bahan pembelajaran yang dekat dengan lingkungan siswa. Menurut Lillard 2005:32 proses belajar seharusnya disesuaikan dengan konteks yang ada.
Konteks berarti pola hubungan dalam lingkungan langsung seseorang Johnson, 2010:34. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada
siswa tentang lingkungan sekitar Hainstock, 1997:83. Menanggapi ciri-ciri alat peraga Montessori, peneliti mengembangkan alat
peraga dengan mengacu pada ciri-ciri alat peraga yang telah dipaparkan. Pertama, alat peraga yang dikembangkan memiliki ciri menarik yang dapat meningkatkan
minat siswa dalam belajar. Kedua bergradasi, yang melibatkan berbagai indera antara lain indera peraba dan indera penglihatan. Ketiga memiliki ciri pengendali
kesalahan, sehingga anak tahu ketika melakukan kesalahan saat menggunakan alat peraga tersebut tanpa ada koreksi dari guru. Keempat memiliki ciri kemandirian,
anak dapat menggunakan alat peraga ini tanpa didampingi oleh guru dan bahkan anak bisa mengembangkan materi yang dipelajari tanpa adanya batasan dari guru.
Kemudian ciri yang terakhir yaitu kontekstual. Ciri kontekstual yang dimaksud