Identifikasi Masalah Wawancara Potensi Masalah
Ahli No. item
1 2
3 4
5 6
Guru 1 tingkat
menyinggung materi di
pedoman wawancara
perhatikan penggunaan
huruf kapital Tidak ada
pedoman penskoran
Cukup baik
Guru 2 -
- -
- -
-
Beberapa komentar tersebut menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti dalam memperbaiki pedoman wawancara sebelum digunakan. Selanjutnya, pedoman
wawancara tersebut digunakan untuk mengumpulkan data tentang ketersediaan dan penggunaan alat peraga dengan responden antara lain kepala sekolah, guru,
dan siswa kelas III. Berikut akan dipaparkan hasil wawancara ketiga narasumber tersebut.
1 Wawancara Kepala Sekolah
Wawancara pertama ditujukan kepada kepala SD BOPKRI Gondolayu dan SDN Ngemplak 4 untuk mengetahui ketersediaan alat peraga di sekolah tersebut,
wawancara dilakukan pada tanggal 5 Juni 2014 dan 11 Juni 2014. Berikut adalah hasil wawancara dari kedua narasumber tersebut.
Tabel 4.3 Hasil Wawancara Kepala SD BOPKRI Gondolayu dan SDN Ngemplak 4
Topik Pertanyaan Hasil Wawancara
Informasi berkaitan
dengan sekolah
SD BOPKRI Gondolayu: Sekolah belum pernah mendapat
kejuaraan terkait
dengan pembelajaran matematika, namun hasil dari
UN matematika, ada beberapa siswa yang mendapatkan 100.
SDN Ngemplak 4: Metode yang dilakukan guru saat mengajar berbeda-beda, ada yang kreatif
dan ada pula yang tidak kreatif
Topik Pertanyaan Hasil Wawancara
Ketersediaan alat
peraga di
sekolah antara lain: a. Alat
peraga matematika
yang sudah ada di sekolah b. Pengadaan
alat peraga
matematika di sekolah c. Perawatan
alat peraga
matematika di sekolah SD BOPKRI Gondolayu:
1. Sekolah sudah menyediakan beberapa duplikat alat peraga, namun ada guru yang kreatif
membuat sendiri, bahkan ada yang guru lebih kreatif mengajak siswa untuk ikut membuat
alat peraga sebagai sarana pembelajaran.
2. Belum semua guru kreatif dalam pembuatan atau penggunaan alat peraga, sehingga masih
ada guru yang mengajar seadanya tanpa menggunakan alat peraga.
SDN Ngemplak 4: Sekolah tidak memiliki alat peraga secara spesifik, hanya guru bidang
matematika kelas
atas yang
sering menggunakan benda-benda disekitar untuk
menyampaikan materi. Penggunaan
alat peraga
matematika dalam pembelajaran SD BOPKRI Gondolayu: Guru punya metode
tersendiri tentang cara menyampaikan materi disesuaikan dengan kondisi kelas.
SDN Ngemplak 4: masih sangat kurang penggunaan alat peraga dalam pembelajaran
matematika Penelitian yang pernah dilakukan
di sekolah berkaitan dengan alat peraga.
SD BOPKRI Gondolayu: Penelitian terkait dengan alat peraga pernah dilakukan di SD
BOPKRI Gondolayu. Penelitian dilakukan oleh Danik Puspita Sari dan Yovita Tira
Vianita. SD BOPKRI Gondolayu tertarik untuk dilatih dalam pembuatan alat peraga
yang disampaikan salah satu dosen PGSD.
SDN Ngemplak 4: belum pernah ada penelitian tentang alat peraga.
2 Wawancara Guru
Wawancara selanjutnya ditujukan kepada guru kelas III SD BOPKRI Gondolayu pada tanggal 3 Agustus 2014 dan guru kelas III SDN Ngemplak 4
pada tanggal 21 Juli 2014. Wawancara dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran matematika di kelas III. Berikut adalah hasil wawancara terhadap
guru kelas III.
Tabel 4.4 Hasil Wawancara Guru Kelas III SD BOPKRI Gondolayu dan SDN Ngemplak 4
Topik Pertanyaan Hasil Wawancara
Ketersediaan alat peraga di kelas antara lain:
a. Alat peraga matematika yang dimiliki oleh kelas
b. Pengadaan alat
peraga matematika oleh guru
SD BOPKRI Gondolayu dan SDN Ngemplak 4: Kelas tidak memiliki alat peraga untuk
pembelajaran matematika. guru merasa kerepotan jika harus membuat alat peraga.
akan sangat terbantu jika ada alat peraga untuk menunjang kegiatan belajar.
Penggunaan alat peraga matematika dalam pembelajaran
SD BOPKRI Gondolayu dan SDN Ngemplak 4: Tidak ada alat peraga matematika yang
digunakan dalam pembelajaran. Kesulitan yang dialami guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran matematika
SD BOPKRI Gondolayu dan SDN Ngemplak 4: Tidak semua siswa dapat langsung
memahami materi yang disampaikan, ada beberapa siswa yang masih tertinggal.
Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran matematika
SD BOPKRI Gondolayu dan SDN Ngemplak 4: Kesulitan belajar siswa yang disebutkan
oleh guru diantaranya : a. Perkalian
b. Pembagian c. Operasi hitung campuran
Usaha yang
dilakukan untuk
mengatasi kesulitan-kesulitan di atas SD BOPKRI Gondolayu dan SDN Ngemplak
4: Memberikan jam tambahan bagi yang masih tertinggal.
3 Wawancara Siswa
Wawancara yang terakhir ditujukan kepada siswa kelas III SD BOPKRI Gondolayu pada tanggal 6 September 2014. Wawancara ini dilakukan untuk
mengetahui kesulitan belajar siswa terhadap materi pada mata pelajaran matematika. Berikut hasil dari wawancara yang ditujukan kepada siswa.
Tabel 4.5 Hasil Wawancara Siswa Kelas III SD BOPKRI Gondolayu
No Topik pertanyaan
Hasil 1.
Tanggapan terhadap pembelajaran
matematika Siswa mengatakan bahwa pelajaran matematika
membuat capek karena selalu ada latihan terus.
2. Penggunaan alat peraga
matematika dalam pembelajaran di kelas
Siswa tidak menyebutkan penggunaan alat peraga pada pembelajaran matematika. siswa hanya
menyebutkan, penggaris, tangan, papan tulis
No Topik pertanyaan
Hasil 3.
Kesulitan belajar yang dialami siswa
Siswa merasa kesulitan untuk menghafal perkalian bilangan 1-10
Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada kepala sekolah, guru dan siswa, menunjukkan bahwa ketersediaan alat peraga di kelas masih sangat kurang.
Bagan 4.1 Teknik Triangulasi Berdasarkan Teknik Pengumpulan Data