penggunaan alat peraga. Penyusunan kuesioner mengacu pada indikator-indikator yang disesuaikan dengan kelima ciri-ciri alat peraga berbasis metode Montessori.
Kuesioner analisis kebutuhan diberikan kepada guru kelas dan siswa kelas III SD BOPKRI Gondolayu. Hasil dari penyebaran kuesioner diolah untuk
mengetahui kebutuhan dan karakteristik siswa. Hasil penyebaran kuesioner untuk analisis kebutuhan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam merancang
produk pengembangan alat peraga materi perkalian susun pendek berbasis metode Montessori.
b. Kuesioner Uji Validasi Produk untuk Ahli
Uji validasi produk dilakukan dengan tujuan memperoleh data dalam menentukan kualitas produk yang dikembangkan oleh peneliti. Kuesioner uji
validasi produk oleh ahli terdiri dari sepuluh pertanyaan yang mengacu pada kelima ciri-ciri alat peraga berbasis metode Montessori. Tujuan menggunakan
kuesioner validasi produk yaitu untuk mengetahui kualitas produk alat peraga yang dikembangkan. Data hasil validasi produk yang diperoleh dari ahli
pembelajaran matematika, ahli pembelajaran Montessori, ahli pembelajaran matematika Montessori dan guru kelas III SD BOPKRI Gondolayu digunakan
untuk memperbaiki produk. Setelah divalidasi, produk diujicobakan secara terbatas kepada 7 siswa kelas III SD BOPKRI Gondolayu.
c. Kuesioner Uji Validasi Produk melalui Uji Coba Terbatas
Tahap kedua uji validasi produk dilakukan dengan cara uji coba terbatas kepada 7 siswa kelas III semester ganjil SD BOPKRI Gondolayu. Kuesioner uji
validasi produk melalui uji coba terbatas terdiri dari sepuluh pertanyaan yang
mengacu pada ciri-ciri alat peraga berbasis metode Montessori. Peneliti memilih 7 siswa yang memiliki nilai ulangan matematika dibawah KKM sebagai subjek uji
coba. Uji validasi produk melalui uji coba terbatas dilakukan untuk memperoleh masukan dan penilaian dari siswa. Masukan dan penilaian dari siswa menjadi
umpan balik mengenai kualitas dan kelayakan produk ketika digunakan dalam pembelajaran matematika materi perkalian susun pendek.
5. Tes
Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes uraian terbatas. Menurut Widoyoko 2009:80, tes uraian terbatas merupakan bentuk tes yang
memberi batasan-batasan tertentu kepada siswa ketika menjawab soal. Bentuk tes uraian terbatas digunakan dengan tujuan untuk mengukur hasil belajar siswa
secara kompleks sehingga siswa hanya mempunyai sedikit kesempatan untuk berspekulasi atau menjawab dengan mengandalkan keberuntungan Widoyoko,
2009:84-85. Tes dilakukan saat pretest dan posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum diberi pendampingan dengan alat peraga papan perkalian
dan sesudah menggunakan papan perkalian.
6. Triangulasi
Data yang dikumpulkan dari kuesioner, wawancara, dan observasi, selanjutnya dianalisis menggunakan teknik triangulasi data. Menurut Wiersma
dalam Sugiyono 2014:372, triangulasi adalah pengujian kualitatif untuk melihat kesesuaian data dari beberapa sumber dengan berbagai cara. Triangulasi
digunakan saat pengolahan data hasil analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan merupakan bagian dari tahap pertama yang digunakan untuk mengumpulkan