mengacu pada ciri-ciri alat peraga berbasis metode Montessori. Peneliti memilih 7 siswa yang memiliki nilai ulangan matematika dibawah KKM sebagai subjek uji
coba. Uji validasi produk melalui uji coba terbatas dilakukan untuk memperoleh masukan dan penilaian dari siswa. Masukan dan penilaian dari siswa menjadi
umpan balik mengenai kualitas dan kelayakan produk ketika digunakan dalam pembelajaran matematika materi perkalian susun pendek.
5. Tes
Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes uraian terbatas. Menurut Widoyoko 2009:80, tes uraian terbatas merupakan bentuk tes yang
memberi batasan-batasan tertentu kepada siswa ketika menjawab soal. Bentuk tes uraian terbatas digunakan dengan tujuan untuk mengukur hasil belajar siswa
secara kompleks sehingga siswa hanya mempunyai sedikit kesempatan untuk berspekulasi atau menjawab dengan mengandalkan keberuntungan Widoyoko,
2009:84-85. Tes dilakukan saat pretest dan posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum diberi pendampingan dengan alat peraga papan perkalian
dan sesudah menggunakan papan perkalian.
6. Triangulasi
Data yang dikumpulkan dari kuesioner, wawancara, dan observasi, selanjutnya dianalisis menggunakan teknik triangulasi data. Menurut Wiersma
dalam Sugiyono 2014:372, triangulasi adalah pengujian kualitatif untuk melihat kesesuaian data dari beberapa sumber dengan berbagai cara. Triangulasi
digunakan saat pengolahan data hasil analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan merupakan bagian dari tahap pertama yang digunakan untuk mengumpulkan
data tentang kebutuhan alat peraga berdasarkan penyebaran kuesioner. Oleh sebab itu, teknik triangulasi ini digunakan untuk memastikan kesesuaian data dari
ketiga teknik pengumpulan data yang berbeda. Berikut merupakan bagan triangulasi data untuk melihat kesesuaian ketiga teknik yang digunakan dalam
analisis data.
Bagan 3.3 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Analisis Kebutuhan
Bagan di atas menunjukkan adanya 3 teknik yang digunakan oleh peneliti untuk menganalisis kebutuhan alat peraga matematika kelas III untuk guru dan
siswa. Hasil analisis selanjutnya digunakan sebagai bahan pertimbangan pembuatan alat peraga yang disesuaikan dengan kebutuhan guru dan siswa. Selain
itu, peneliti juga menggunakan teknik triangulasi untuk menganalisis data wawancara dari tiga sumber data. Berikut merupakan bagan triangulasi 3 sumber
data.
Bagan 3.4 Triangulasi Sumber Data Analisis Kebutuhan Kuesioner
Observasi Wawancara
Kepala Sekolah
Siswa Guru
Ketiga sumber data tersebut memiliki pendapat mengenai ketersediaan dan penggunaan alat peraga serta kesulitan belajar yang dialami siswa dalam
pembelajaran matematika. Hasil data tersebut selanjutnya diidentifikasi untuk menemukan kesamaan pendapat dari ketiga sumber. Analisis data tersebut secara
lengkap dibahas pada bagan 4.1 halaman 70.
G. Teknik Analisis Data
1. Analisis Data Kualitatif
Analisis data kualitatif dilakukan untuk mengolah hasil dari pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan penyebaran kuesioner analisis kebutuhan.
Berikut dipaparkan teknik analisis data dari masing-masing teknik pengumpulan data.
Analisis data yang pertama yaitu wawancara dan observasi. Wawancara dan observasi merupakan salah satu teknik yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data tentang ketersediaan dan penggunaan alat peraga. selain itu, wawancara dan observasi digunakan untuk mengidentifikasi kesulitan belajar
yang dialami siswa pada mata pelajaran matematika. Data yang dihasilkan dari kegiatan wawancara dan observasi merupakan data kualitatif. Secara singkat,
Kristi Poerwandari dalam Supratiknya, 2012:117 menjelaskan pengolahan data wawancara dan observasi adalah sebagai berikut.
a. Membaca transkrip wawancara dan observasi yang sudah ditulis secara berulang-ulang dengan penuh ketelitian.
b. Mencari kata kunci atau tema, dan hasilnya ditulis di kolom sebelah kanan.