Populasi dan Sampel METODOLOGI PENELITIAN

Rubrik pemberian skor tes kemampuan berpikir kritis matematik diadaptasi dari Peter A. Facione, sebagai berikut: 4 Tabel 3.3 Pedoman Pemberian Skor Tes Kemampuan Berpikir Kritis Skor Keterangan 4 Jawaban yang diberikan benar, jelas, akurat, dan lengkap. Mengidentifikasi soal mendaftarkan informasi yang didapatkan dari soal yang relevan dengan jawaban dengan benar. Menjelaskan asumsi dengan tepat dan mampu menarik kesimpulan. 3 Jawaban yang diberikan benar namun kurang lengkap. Siswa hanya mampu mengidentifikasi soal mendaftarkan informasi yang didapatkan dari soal yang relevan dengan jawaban dengan benar atau menarik kesimpulan. Menjelaskan asumsi dengan tepat. 2 Jawaban yang diberikan kurang tepat. Mengidentifikasi soal mendaftarkan informasi yang didapatkan dari soal yang relevan dengan jawaban dengan benar, kurang menjelaskan alasan. 1 Jawaban yang diberikan salah. Seperti salah Mengidentifikasi soal mendaftarkan informasi yang didapatkan dari soal yang relevan dengan jawaban, salah menjelaskan alasan dengan tepat. Tidak menjawab pertanyaan Sebagaimana yang telah disampaikan sebelumnya, instrumen penelitian ini sebelumnya dianalisis terlebih dahulu menggunakan Content Validity Ratio CVR sebagai patokan utama dalam menganalisis instrumen tes tersebut. Selanjutnya instrumen tersebut tetap diuji coba kepada siswa hanya untuk mengetahui validitas item, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran. Namun, hasil perhitungan tersebut tidak mempengaruhi penggunaan instrumen tersebut. Berikut akan dijelaskan mengenai CVR Content Validity Ratio sebagai berikut: 4 Peter A. Facione, Holistic Critical Thinking Scoring Rubric, 2014, h. 1, www.temple.edu.tlcresourceshandoutsholistics20Thinking20Scoring20Rubric.v2.pdf

1. Validitas Instrumen a. Validitas Isi

Content Validity Validitas isi dari suatu tes hasil belajar adalah validitas yang diperoleh setelah dilakukan penganalisisan, penelusuran atau pengujian terhadap isi yang terkandung dalam tes hasil belajar tersebut. 5 Penganalisisan tersebut meliputi apakah tes hasil belajar tersebut telah mampu mewakili secara representatif keseluruhan materi yang seharusnya diujikan. Penganalisisan ini dilakukan oleh orang yang ahli dibidangnya. Selain itu, upaya lain yang dapat ditempuh untuk mengetahui validitas isi dengan jalan diskusi panel. Diskusi panel ini untuk menentukan apakah tes tersebut memiliki validitas isi atau tidak. Setiap anggota dari diskusi panel memberikan angka pada setiap item. Hal yang seperti ini dikenal dengan Content Validity Ratio CVR. Content Validity Ratio CVR Dalam CVR respon dari semua penelis disatukan, dan jumlah yang menunjukkan “essential” untuk setiap item diputuskan. Ketika semua panelis memutuskan bahwa tes tersebut “essential”, atau ketika tak ada satupun panelis yang memutuskan bahwa tes itu “essential” kita harus percaya bahwa tes itu memang tidak penting. Untuk memutuskan apakah tes itu memiliki validitas isi atau tidak dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: 6 ⁄ ⁄ Dimana: n e : Panelis yang menyatakan “essential” N : Jumlah panelis Untuk memvalidasi sebuah tes, nilai CVR dihitung untuk setiap item, perhitungan ini menentukan apakah item tersebut tetap dipertahankan atau 5 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011, cet 10, h. 164 6 C.H Lawse, A Quantitative Approach To Content Validity, 2014, h.567, http:bwgriffin.comgsucoursesedur9131contentLawshe_content_validity.pdf