Menyimpulkan Pengujian Hipotesis Dan Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan mengenai pembelajaran matematisa dengan strategi Think-Talk-Write TTW terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa di SMA Dharma Karya UT, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi TTW Think-Talk-Write pada umumnya sudah tergolong cukup, hal tersebut terlihat dari nilai rata-rata hasil tes kemampuan berpikir kritis matematis siswa yaitu 65,4. Kelas eksperimen unggul disetiap indikator yang ada. Indikator memberikan penjelasan sederhana mendapatkan nilai paling tinggi diantara indikator yang lain yaitu sebesar 80.8, sedangkan untuk indikator membangun keterampilan dasar 60.4 dan menyimpulkan 60. 2. Kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi konvensional lebih rendah dibandingkan kelas eksperimen, hal ini terlihat dari nilai hasil tes kemampuan berpikir kritis yaitu 62,692. Indikator memberikan penjelasan sederhana pada kelas kontrol pun mendapat nilai paling tinggi yaitu 74.61 sedangkan indikator membangun keterampilan sederhana 58.47 dan menyimpulkan 59.23. 3. Berdasarkan analisis data menggunakan analisis kovarians Ankova dan pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Think-Talk-Write TTW. Hal ini terlihat pada perhitungan uji main effect. Pada pengujian main effect dengan α=5, d b1 = 1 dan d b2 = 48 didapatkan nilai Fhitung = 4,971 dan Ftabel = 4,04. Fhitung Ftabel 4,971 4,04, maka tolak H0 dan terima H1 yang menyatakan bahwa setelah mengontrol kemampuan awal terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang belajar dengan strategi TTW dan konvensional. 4. Karena pengujian main effect menunjukkan adanya perbedaan kemampuan berpikir kritis anatara siswa yang belajar dengan menggunakan Think-Talk- Write dan konvensional maka pengujian dilanjutkan pada simple effect, dengan α=5, db= 49 didapatkan t hitung = 2,652 dan t tabel = 1,684. t hitung t tabel 2,652 1,684, maka tolak H terima H 1. Hal ini berarti terjadi hubungan yang positif antara TTW dengan berpikir kritis, hal ini telihat dari uji –t ankova yang menunjukkan bahwa terima H 1 , maka pengaruh pembelajaran TTW terhadap kemampuan berpikir kritis lebih baik dibanding pengaruh pembelajaran konvensional terhadap kemampuan berpikir kritis. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran TTW terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi sekolah dan pihak guru khususnya matematika, hendaknya menggunakan strategi TTW sebagai alternatif dalam proses pembelajaran khususnya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis. 2. Penelitian ini hanya ditujukan pada mata pelajaran matematika pada bahasan logaritma, oleh karena itu sebaiknya penelitian juga dilakukan pada pokok bahasan matematika lainnya, sehingga hasilnya lebih general. 3. Bagi guru atau peneliti yang ingin menggunakan strategi Think-Talk-Write dalam pembelajaran hendaknya dibantu oleh rekan agar selama pembelajaran menggunakan strategi TTW seluruh kegiatan dapat terkontrol dan berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan. 4. Glaser berbicara berpikir kritis tentang disposisi. Pada penelitian ini yang diteliti hanya bagian kognitifnya saja, untuk penelitian selanjutnya agar seluruh aspek yang ada dalam berpikir kritis dapat terukur maka hendaknya disposisi juga dapat dijadikan sebagai variabel terikat.