Pengujian Hipotesis Main Effect
Dengan demikian hipotesis statistik yang diajukan adalah: H
: H
1
: : rata-rata kemampuan berpikir kritis yang dipengaruhi strategi
pembelajaran TTW. : rata-rata kemampuan berpikir kritis yang dipengaruhi strategi
konvensional. Dimana:
̅ ̅
̅ ̅
̅ ̅
Maka, didapatkan nilai sebagai berikut: lihat lampiran 20, hal 214
Tabel 4.10 Rata-Rata Kemampuan Berpikir Kritis Setelah Dihilangkan Pengaruh
Kemampuan Awal E
K 100,211
92,866
Dengan demikian hipotesis yang diajukan adalah: Kriteria pengujian yaitu, jika t
hitung
t
tabel
maka H diterima dan H
1
ditolak. Sedangkan, jika t
hitung
t
tabel
maka H
1
diterima dan H ditolak, pada taraf
kepercayaan 95 atau taraf signifikansi α = 5 dengan db = 25+26-2 = 49. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh t
hitung
sebesar 2,625 lihat lampiran 20, hal 215 dan t
tabel
sebesar 1,684. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa t
hitung
t
tabel
2,625 1,684. Dengan demikian, H ditolak dan H
1
diterima, maka Pengaruh strategi TTW terhadap kemampuan berpikir kritis lebih baik dibanding
pengaruh pembelajaran konvensional terhadap kemampuan berpikir kritis. Sehingga terdapat pengaruh yang signifikan antara strategi pembelajaran TTW
terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Secara ringkas, hasil perhitungan uji-t tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.11 Hasil Uji Perbedaan dangan Statistik Uji t
Kelompok N
t
hitung
t
tabel
Kesimpulan
Eksperimen 25
2,652 1,684
Tolak H dan Terima
H
1
Kontrol 26
Gambar 4.3 Kurva Distribusi Normal dengan Statistik Uji-t
Berdasarkan gambar 4.3 dapat terlihat bahwa t
hitung
yaitu 2,625 lebih besar dari t
tabel
yaitu 1,684 artinya jelas bahwa t
hitung
berada didaerah penolakan H daerah kritis. Hal ini berarti terjadi hubungan yang positif antara TTW dengan
berpikir kritis, telihat dari uji –t yang menunjukkan bahwa terima H
1
maka, jelas bahwa kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan kelas kontrol akibat dari pengaruh strategi pembelajaran TTW yang diterapkan.
Setelah menarik kesimpulan, kita juga dapat melihat efisiensi dari analisis kovarians mengontrol kemampuan awal terhadap analisis yang tidak melakukan
kontrol terhadap kemampuan awal dapat menggunakan rumus efisiensi relatif.
2
Dari perhitungan yang telah dilakukan diperoleh bahwa nilai ER=82,84 lihat lampiran 20, hal 215-216, terlihat bahwa dengan menggunakan analisis kovarians
terhadap perlakuan diatas mampu meningkatkan ketepatan pendugaan sekitar
2
Kadir, op. cit., h. 247
1,684 2,625
82,28. Jadi analisis kovarians lebih efisien dibandingkan menggunakan analisis yang tanpa mengontrol kemampuan awal.
3