Pihak PembeliKonsumen Kewajiban Para Pihak Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik

Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007. USU Repository © 2009 103 Dalam jual beli software secara elektronik sangat terbuka kemungkinan rahasia-rahasia konsumen diketahui oleh pihak merchant, terutama rahasia-rahasia mengenai credit card dari pembeli dan hal ini sangat rawan untuk disalahgunakan. Mengenai hal ini pasal 2:16 UPPICs mengatur tentang kewajiban menjaga kerahasiaan sebagai salah satu prinsip dalam kontrak komersial internasional UNIDROIT. Ketentuan tersebut dapat disimpulkan bahwa para pihak pada dasarnya tidak wajib menjaga rahasia, tetapi ada informasi yang memiliki sifat rahasia sehingga perlu dirahasiakan dan dimungkinkan adanya kerugian yang harus dipulihkan. Apabila tidak ada kewajiban yang disepakati para pihak pada dasarnya tidak wajib untuk memperlakukan bahwa informasi yang mereka pertukarkan sebagai hal yang rahasia. Dengan kata lain, apabila para pihak bebas menentukan fakta mana yang relevan dengan transaksi yang sedang dinegosiasi, informasi tersebut dianggap bukan rahasia, yakni informasi yang pihak lain dapat membukanya kepada orang ketiga atau dapat menggunakannya untuk kepentingan sendiri walaupun kontrak tidak berhasil dibuat 107 107 Mariam Darus Badrulzaman II. Op:cit. 186-187 . Berdasarkan hal tersebut dapatlah penulis katakan bahwa informasi kartu kredit yang konsumen berikan kepada merchant dapat dikategorikan sebagai informasi yang bersifat rahasia dan sudah menjadi kewajiban dari merchant untuk menjaga kerahasiaannya.

b. Pihak PembeliKonsumen

Adapun mengenai kewajiban dari pihak konsumen seperti yang tercantum dalam Pasal 5 UU Perlindungan Konsumen meliputi : Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007. USU Repository © 2009 104 1 Kewajiban untuk membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang danatau jasa demi keamanan dan keselamatan. 2 Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang danatau jasa 3 Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati 4 Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut. Sementara itu kewajiban dari pembeli yang terdapat dalam ketentuan KUHPerdata yaitu : 1 Kewajiban membayar harga Pasal 1513 KUHPerdata. Pembeli harus menyelesaikan pelunasan harga bersama dengan penyerahan barang. Pembeli yang menolak melakukan pembayaran berarti telah melakukan perbuatan melawan hukum 2 Adapun tempat dan saat pembayaran apabila tidak ditentukan lain dalam perjanjian pada prinsipnya bersamaan dengan tempat dan saat penyerahan barang. 3 Hak menunda pembayaran, hak menangguhkan atau menunda pembayaran terjadi karena adanya gangguan yang dialami oleh pembeli atas barang yang dibelinya sehingga pembeli benar-benar terganggu untuk menguasai barang tersebut, gangguan tersebut misalnya hak hipotik pihak ketiga yang masih melekat pada barang. Hak menunda pembayaran ditujukan untuk melindungi pembeli dari kesewenangan penjual yang tidak bertanggung jawab, hak menangguhkan Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007. USU Repository © 2009 105 pembayaran akibat gangguan berakhir sampai ada kepastian lenyapnya ganguan. Kemudian karena tidak ada diatur dalam undang-undang, maka analogi Pasal 1500 KUHPerdata dapat digunakan dalam hal jika yang tergangu hanya sebagian saja maka pembeli dapat memilih untuk melakukan pembatalan jual beli atau jual beli jalan terus dan menangguhkan pembayaran hanya untuk sejumlah harga bagian yang terganggu saja. Jika pembeli tidak melunasi pembayaran atau menangguhkan pembayaran tanpa alasan maka menurut Pasal 1517 KUHPerdata penjual dapat menuntut pembatalan jual beli. Keingkaran melakukan pembayaran telah menempatkan pembeli dalam keadaaan lalai, dimana keadaan lalai tersebut merupakan dasar hukum untuk menempatkan seseorang dalam keadaan wanprestasi. Kemudian dalam hal jual beli barang bergerak jika dalam persetujuan ditetapkan jangka waktu pembeli mengambil barang tetapi tidak ditepati pembeli, jual beli dengan sendirinya batal tanpa memerlukan teguran lebih dahulu dari penjual. 108 108 M.Yahya Harahap. Op:cit. 201-202 Namun dalam perdagangan secara elektronik terkhusus dalam jual beli software secara elektronik pada dasarnya aturan-aturan dalam KUHPerdata tentang kewajiban dari pembeli tersebut tidak dapat sepenuhnya diterapkan misalnya kita ambil contoh dalam hal penundaan pembayaran, dengan penerapan standard kontrak oleh merchant mustahil pembeli dapat meminta penundaan pembayaran atau pembayaran yang sebagian, karena sifat dari perjanjian baku yang “take it or leave it”. Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007. USU Repository © 2009 106

c. Pihak ketiga.